Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☰ ☱ ☲ ☳☰ ☱ ☲ ☳☰ ☱ ☲ ☳☰ ☱ ☲ ☳
Salah satu boy grup asuhan agensi besar di Korea Selatan — NCT DREAM— baru saja menyelesaikan konser yang bertajuk — The Dream Show 2 — Selama dua hari berturut-turut, salah satu member NCT dream yang memiliki wajah manis dengan kulit tan eksotik nya yang bisa menghipnotis siapapun yang mengagumi dirinya.
Lee Haechan, lelaki yang memiliki sejuta pesona itu baru saja berganti pakaian dan menghapus make up yang menghias wajahnya. Haechan bangkit dari duduknya kakinya melangkah keluar dari ruang make up dengan ponsel yang berada ditangan nya, layar ponselnya menampilkan kolom chating dengan seseorang.
Haechan mengerutkan alisnya sambil memandang layar ponsel nya, merasa bingung orang yang dia kirimi pesan belum membalas pesan nya dari 15 menit yang lalu, padahal orang itu baru saja membuat status di aplikasi media sosial nya 5 menit yang lalu.
Gak mungkin dong orang itu tidak melihat notif pesan Haechan?
Haechan berdecak, matanya menatap ke Seliling melihat orang-orang yang terlihat sibuk ber mondar-mandir merapihkan barang-barang, haechan mendekati salah satu staf perempuan yang berdiri tidak jauh didepan nya.
"Noona!"
Haechan menepuk bahu orang yang dipanggilnya barusan dan orang itu menoleh kearah Haechan.
"Oh Haechan-ah, ada apa?" Staff wanita itu bertanya kepada Haechan yang sepertinya terlihat bingung.
"Apa noona melihat Jaemin?"
"Jaemin?"
"Eung.."
Staff Noona terlihat bingung dengan pertanyaan Haechan, alis nya berkerut lalu diam seperti sedang berpikir.
"Seingat noona sih tadi izin ke toilet, memangnya dia belum kembali?"
Haechan mengangguk lalu menggeleng, "aku belum melihat nya, memang mungkin masih ditoilet. Ya sudah makasih noona" Haechan membungkuk lalu pergi dari hadapan staff noona.
Staff noona pun mengangguk dan kembali melakukan pekerjaannya.
Haechan berjalan sesekali mengecek ponsel nya, berharap ada balasan dari Jaemin; orang yang Haechan kirimi pesan, lalu mendengus karena belum ada pesan dari Jaemin satupun.
Dengan langkah tergesa Haechan memasukkan ponsel nya kedalam saku celana nya, kaki nya berjalan kearah toilet yang ga jauh dia berdiri saat ini. Sesampainya ditoilet Haechan masuk kedalam dan melihat tidak ada satupun orang didalamnya, sepi.
Haechan menatap satu persatu bilik toilet yang tertutup oleh pintu, apa dia ada didalam? Pikir Haechan.
"Jaemin?" Suara Haechan menggema didalam kamar mandi, memanggil si pemilik nama siapa tau memang dia ada didalam salah satu bilik yang tertutup itu.