Gus Aidan membenarkan posisi pecinya seraya berjalan ke arah lemari yang berisi berbagai macam kitab. Kemudian ia mengambil beberapa kitab untuk dibawanya ke madrasah.
"Aduh!".
"Ummi". Pekik Gus Aidan dan Afiza bersamaan.
Mendengar ummi Fatimah mengaduh kesakitan, Gus Aidan mengurungkan niatnya dan langsung berlari ke arah ummi Fatimah.
"Ummi, ummi kenapa?". Tanya Gus Aidan panik.
"Gapapa Dan, ummi cuma ketumpahan air panas sedikit".
"Afwan ummi, Afiza meminta izin".
Afiza langsung meraih tangan ummi Fatimah dan membasuh nya dengan air keran.
Sedangkan Gus Aidan mengambil salep di kotak P3K, saat Gus Aidan hendak mengoleskan salep, ummi Fatimah mencegahnya."Nak, kamu pergi mengajar dulu, lagian disini ada nak Afiza kok yang bantu ummi".
"Iya Gus, biar Afiza saja yang bantuin ummi". Ucap Afiza.
"Saya titip ummi ya?".
"Na'am Gus, InsyaAllah".
"Ummi, Aidan pamit assalamualaikum".
"Waalaikumussalam".
"Ummi, istirahat saja mungkin ummi kecapean jadi kurang fokus, biar Afiza yang lanjutin masaknya". Ucap Afiza seraya menundukkan kepalanya.
**
Gus Aidan berjalan dengan langkah tegasnya memasuki area madrasah pondok pesantren Al-Hamid menuju ruang kelas santri putra kelas 10. Seluruh santri yang berada di kelas tersebut bergegas berdiri dengan kepala tertunduk.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh".
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh". Jawab seluruh santri kompak.
Lalu Gus Aidan mendudukkan dirinya dan diikuti oleh semua santri."Kayfa halukum (bagaimana kabarmu)?".
"Bikhayr walhamdulillah, wa anta (baik alhamdulillah, dan kamu)?".
"Khayr walhamdulillah".
Gus Aidan menjeda sejenak, membuka kitab yang akan di pelajari hari ini."Baik, disini saya menggantikan abah sementara. Sebelum kita melanjutkan materinya, saya ingin tes kalian apakah masih ingat dengan bab yang telah kalian pelajari kemarin, yang bisa menjawab silahkan angkat tangan. Apa yang dimaksud dengan kalam?".
"Ana Gus". Seorang santri putra mengangkat tangan kanannya.
"Tafadhol!".
"Kalam ialah lafadz yang tersusun yang berfaedah serta sengaja diucapkan".
"Iya benar. Kemudian apa pengertian dari murakkab?. Kamu yang dari tadi melamun". Tunjuk Gus Aidan mengarah pada salah seorang santri yang berada di bangku paling belakang. Namun, santri tersebut tetap diam tak bergeming sedikit pun.
"Eh dipanggil Gus Aidan tuh". Ucap teman sebangku nya.
"A-afwan Gus, pertanyaannya apa ya?"
"Dari tadi kamu melamun apa sampai tidak mendengarkan?".
Santri putra tersebut tak berani menjawab melainkan hanya menunduk dengan rasa bersalah. Gus Aidan menghela napas panjang."Baik saya ulang. Apa pengertian dari murakkab?".
"Murakkab ialah sesuatu yang tersusun dari dua kata atau lebih".
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbuka Fillah Gus [END]
أدب المراهقينAfiza Nur Zahra, seorang santri yang sangat mengagumi Gus nya, Muhammad Aidan Ghazanfar. Putra dari seorang kyai besar pemilik pondok pesantren Al-Hamid. Gus muda yang paham agama dan cuek terhadap lawan jenis. Namun, seiring berjalannya waktu pera...