Hai guys, Salam sayang dari author.
Maaf ya author ngaret terus up nya. Semoga rindu kalian terobatai.
Happy Reading
*
*
Saski mengelus puncak kepala Alano dengan sangat lembut. Bulir bening miliknya ikut menyaksikan kebahagiaan yang terbalut sendu."Ini oma Alan, sekarang Alan punya oma," jawab Saski mencoba tersenyum.
"Ini oma yang waktu itu mom, maca oma Alan cih..." jawab Alan dengan begitu polosnya.
"Iya nak, oma yang waktu itu oma Alan. Alan senang kan punya oma?" tanya Saski.
"Cenang..tapi kenapa oma balu ada cekalang? Dulu oma kemana?" pertanyaan Alano sukses membuat momny Shopi semakin terisak.
"Maaf nak, oma baru ada sekarang. Oma memang bukan nenek yang baik," jawab Mommy Shopi. Suara nya begitu parau, mungkin karena terlalu lama menangis.
"Oma jangan nangis oma.. Alano cayang oma," jawab Alano sembari mengusap air mata di pipi Oma nya.
"Alan mau maafin oma nak?" tanya Mommy Shopi, dipandangnya wajah cucu laki-laki dihadapannya.
"Iya oma.." jawab Alano dengan menganggukan kepalanya.
Bruk...
Tubuh mommy Shopi ambruk dihadapan Alano. Mata nya terpejam, sepertinya Mommy Shopi mengalami penurunan kesadaran.
"Ibu..ibu bagaimana ini?" teriak Sarah, dia begitu panik melihat orang didepannya tiba-tiba pingsan.
"Bantu aku Rah,kita bawa ke kamar," titah Saski kepada Sarah. Kini keduanya mencoba mengangkat mommy Shopi, namun karena terlalu berat keduanya kewalahan.
"Ibu gimana ini bu?" lagi-lagi Sarah dihadapkan pada situasi yang sulit.
"Rah tolong jangan panik, kamu panik aku malah tambah bingung harus ngapain. Coba minta bantuan dulu sama tetangga sebelah siapa tau ada yang mau bantu. Biar aku coba kasih aroma terapi dulu," tanpa basa-basi Sarah berlari dengan sangat cepat, bahkan Saski yang melihatnya pun dibuat takjub.
Sekitar lima menit Sarah kembali bersama dua laki-laki. Sepertinya security tetangga sebelah rumah.
"Ada apa mbak?" tanya salah seorang security itu kepada Saski.
"Pak tolong bantu ibu saya, sepertinya pingsan. Mau saya pindahkan ke kamar ternyata susah," jawab Saski.
Setelah mendengar penuturan Saski kedua security tersebut dengan sigap membantu memindahkan Mommy Shopi.
Satu jam berlalu, Mommy Shopi tak kunjung sadar. Namun, saat Saski akan mencoba membawanya ke rumah sakit telpon mertuanya terus berdering menandakan ada panggilan masuk.
"Eumh.." suara Mommy Shopi membuat Saski dan Sarah berlari menghampirinya. Bahkan dering telpon yang terus berbunyi pun mereka abaikan.
"Mom, ada yang sakit?" tanya Saski begitu lembut.
"Nggak, mommy haus nak," jawab mommy Shopi dengan suara serak.
"Rah mana air yang tadi?"
"Ini buk."
"Diminum dulu mom," tangan Saski dengan hati-hati memberikan air minum dalam gelas itu kepada mertuanya.
"Sudah enakan mom?" tanya Saski, kini dirinya berinisiatif membantu mertuanya untuk bersandar di bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
GISAS || CEO Penakluk (END)
Random[ BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA, JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BAB DI PRIVATE] WARNING ⚠️ ADA BEBERAPA ADEGAN 18+ 21+. **** Kabar buruk dari Bandung mengharuskan Saski kembali ke tanah air. Dimana tempat itu banyak menyimpan kenangan selama 18 tahun kehi...