"Heh lo gausah deket deket sama Glen deh!!!" Dian mendorong ku kencang hingga aku terbentur tembok
"Siapa lo?" Aku menatapnya sinis
"Sialan, gua ini calon pacarnya Glen!!" Ucap Dian dengan nada tinggi
"Glen ga mau sama lo" Sahutku dengan senyum miring
"Kurang ajar!!" Dian menampar pipiku
Plakk...
Emosi ku memuncak, aku membalas tamparan nya bahkan mungkin lebih keras, aku mendorongnya kasar sampai Dian jatuh tersungkur ke lantai.
"Lo gausah macem macem sama gua" Teriak ku sambil melangkah maju hendak menghampiri Dian yang terjatuh
"Ci udah ci" Seseorang memeluk ku dari belakang dan berusaha menahan langkahku
Langkahku jadi tertahan namun aku tidak diam saja, Glen semakin erat menahan ku.
"Udah patricia!!"
"Ngapain lo diem aja? Bawa Dian pergi!!" Teriak Glen kepada temannya Glen, Anza
Anza pun membawa Dian pergi dari hadapan ku, Glen memeluk ku erat kemudian membawa pergi ke uks
"Lo ngapain ribut sama Dian?" Introgasi Glen sambil mengobati luka ku
"Dia nampar gua duluan"
"Jangan di ulangin, gua gasuka" Glen berkata dengan nada serius
Aku mengabaikan perkataan nya dan memilih untuk membuka handphone ku
"Panggilan kepada patricia jeane dan Dian putri untuk segera menghadap keruangan saya" Aku dan Glen hening sejenak untuk mendengarkan pengumuman itu
Setelah mendengarnya aku segera bangkit dan menuju ruang bk
"Gua ikut" Ucap Glen sambil menggenggam tanganku
Aku dan Glen berjalan keluar uks menuju ruang bk
"Patricia, Dian kenapa kalian bertengkar di sekolah?!!" Tanya bu Ani dengan nada tinggi
"Dia nampar saya duluan bu" Dian menjawab sambil melirik ke arahku
"Apa benar itu patricia?!"
"Tidak bu, Dian yang nampar saya duluan" Aku membela diriku sesuai dengan apa yang terjadi
"Haduhhh.. Gimana si kalian ini" Bu Ani memegang kepalanya greget
"Sudah sudah ibu tidak peduli, pokonya kalian berdua harus hormat menghadap bendera sampai bel pulang!"
"Loh gabisa gitu dong bu, kan Dian yang mulai duluan masa saya juga ikut dihukum?" Aku tidak terima dengan keputusan bu Ani
"Tidak ada penolakan patricia, cepat sekarang kalian ke lapangan!"
aku keluar ruang bk dengan kesal, bu Ani sangat menyebalkan
Glen menunggu ku di depan pintu
"Gimana ci?" Tanya Glen ketika aku keluar
"Suruh hormat bendera sampe pulang" Jawabku dengan nada malas
"Gua temenin"
"Eh apa apaan Glen, tidak ada ya kamu ke kelas sekarang!!" Bu Ani yang baru keluar segera melarang Glen untuk menemaniku
"Engga bu, saya mau nemenin cia" Bantah Glen
"Gabisa pokonya, cepat ke kelas sekarang!!"
Aku menatap Glen dan memberikan kode jika ia boleh pergi, Glen pun dengan berat hati pergi ke kelas
"Ayo cepat ke lapangan!"
Aku dan Dian pun bergegas ke lapangan dan hormat menghadap bendera
Sialan, cuaca hari ini sangat panas
"Puas lo udah bikin kita dihukum gini?" Tanya ku sinis
"Gua gabakal puas sampe lo ngejauhin Glen" Sahut dengan nada mengejek
Sungguh, dia sangat ingin aku tampar.
"Gua sama Glen sahabatan, Glen juga gabakal suka sama lo"
"Gua ga peduli"
Akhirnya Bel pulang pun berbunyi
Sesorang menepuk pundak ku, aku menoleh dan ternyata itu Glen
"Nih" Glen menyodorkan air dingin kepadaku
"Makasih, tau aja gua lagi butuh ini" Aku mengambil air dingin itu dan segera mengambilnya
"Biar mood lu baik lagi hari ini, gimana kalo gua beliin boneka?" Tawar Glen
"Ayooo!!" Aku menerima tawarannya dengan semangat
"Lets go!!" Glen menarik tanganku menuju parkiran
~~~
"Ihh mau yang hiu" Aku segera berlari menuju kerangjang boneka hiu
"Bagus ga? Tanya ku kepada Glen
Glen hanya mengangguk dan tersenyum
" Mau yang ini ya?" Tanya ku lagi
"Iya, ambil aja mau semuanya juga boleh"
"Engga ah, mau satu aja"
"Beneran?" Tanya Glen memastikan
Aku mengangguk dengan boneka hiu di tanganku
"Yaudah ayo bayar"
Aku dan Glen segera menuju kasir untuk membayar bonekanya, setelah selesai kita pun keluar dari toko boneka itu
"Mau apalagi?" Tanya Glen sembari membawa belanjaan ku
"Mau eskrim"
"Ayo"
Glen menarik tanganku menuju toko eskrim
"Kak es krim rasa strawberry nya 2 ya" Glen memesan untuknya dan untuk ku
"Baik kak, silahkan duduk dulu" Sahut pelayan nya dengan sopan
Kita berdua pun memilih tempat duduk di pojokan
"Tadi kenapa sama Dian?" Glen mengangkat alisnya
"Dia bilang gua gausah deket deket lagi sama lo"
"Yaampun ga abis pikir gua sama dia" Ucap Glen dengan raut wajah yang sangat membingungkan
Dian ini memang sudah suka Glen sejak kita kelas 10, aku pikir setelah 3 tahun berlalu perasaan nya pada Glen akan berubah, ternyata tidak sama sekali
Es krim pesanan kami pun datang, aku dan Glen segera menyantapnya dengan lahap, terutama aku
"Habis ini langsung pulang ya" Ucap Glen sambil menatap mataku
Aku hanya mengangguk dan kembali menyantap es krim ku
~~~
Aku merebahkan tubuhku dikasur, hari ini sangat lelah namun menyenangkan.
Aku sangat bersyukur mempunyai Glen sebagai sahabatku, dia sangat memperhatikanku
Aku membuka handphone ku dan melihat notif dari whatsapp