"Itu harapan Ayah dulu sampai sekarang, Mas harap kamu tetap bertahan, Dek!" ucap Satria seraya memeluk Ananta.
Ananta cukup lama menyandarkan kepala pada tubuh Satria. Ia terpejam ketika suasana hangat saat kedua orangtuanya masih ada kini kembali terbayangkan.
"Seharusnya anak bungsu tuh cewek karena kamu tuh manjanya kebangetan!" kesal Lintang memojokkan adiknya.
"Pake banget gak tuh?" kekeh Ananta semakin tertantang dengan permainan Lintang.
"Husstt ... Kalian gak bisa akur buat malam ini aja? Ibu cape ketawa terus lihat tingkah kalian ..."
"Tom and Jerry-nya Ibu dan Ayah tuh! Lintang VS Ananta!" sahut Satria membuat Ananta tidak nyaman. Ia pun segera mengambil bantal sofa dan melemparkannya pada Satria sampai kakaknya tertawa menanggapinya.
"Mas Satria ihhh!"
"Apa?" tanya Satria polos.
"Mau Mas bongkar aib kamu tadi siang?" tawar Satria lagi.
"Yang mana?" si bungsu berusaha mengingat kejadian tadi siang tentang hal bodoh yang ia lakukan.
"Aib Ananta bertebaran hahaha ..." komentar Satria semakin menjadi. Ia bersiap-siap akan membuka suaranya lagi.
"Tentang apa Satria?" tanya Fadhil ikut penasaran.
"Dia bilang gini seusai mandi siang, 'wuihh Ananta ganteng juga nurun dari Ayah Imran, dong!' gitu dia bilang depan cermin, hhahaha!" cukup sudah, ucapan Satria membuat Ananta memerah menahan malu.
"Mas Satria gak lucu ah! kenapa gak saling menjaga aib, sih! lihat Ayah, Mas Satria nakal!" ia merajuk dan memalingkan wajah.
"Terus dia bilang juga kalo Mas Tanjung bukan anak Ayah karena terlalu ganteng buat jadi manusia!"
Satria memegangi perutnya ketika tawanya tidak mau berhenti.
"Ananta ... Adek ihh kok jahat!" tanya Tanjung mengompori dan ia lebih percaya pada perkataan Satria dibandingkan kasian pada Ananta.
"Mas Satria cepu!" kesal Ananta malam itu sampai Ibu meraih tubuhnya untuk dipeluk.
***
"Mas mau ketemu temen baru Lendra, gak?" tanya Nalendra lewat sambungan telepon.
"Siapa?"
"Namanya Bang Fahri. Besok kalo Mas ada waktu bakalan Nalendra ajakin ketemuan juga sekalian kalo mau!" tuturnya dengan nada senang, Ananta tahu Nalendra seperti menemukan teman baru sekarang.
"Boleh, tuh! Kebetulan besok Mas ada kemo. Kita ketemuan aja di rumah sakit!"
"Sip kalo gitu!"
***
"Bersabar ... setiap masalah dan cobaan tidak akan menghilang jika dilawan dengan ratapan dan putus asa."
Rematan jari pada tangan yang mengepal semakin erat, bahkan sampai membuat kuku-kukunya memutih. Tangisannya belumlah mereda justru kini semakin pecah imbas dari Ananta yang memeluknya kembali. Kemeja biru tua milik Ananta kini sudah pemiliknya relakan basah karena Nalendra.
"Len?" panggilan itu tidak ada sautan.
Ananta mengguncangkan tubuh lemas yang memberat dalam pelukannya. Matanya terbelalak saat melihat adanya darah yang mengalir dari salah satu lubang hidung sepupunya. Semua panggilan yang terus terucap tak mampu membangunkannya. Sekarang Ananta kewalahan, menengok ke kanan dan ke kiri hendak meminta bantuan."Ananta Abimanyu Mahardika ..." panggil Satria dengan nama lengkapnya.
Satria berlari mendekat. Ia langsung meraih tubuh adiknya dan memeluknya erat. Dirinya sudah menyiapkan bahu untuk Ananta bersandar dan telinga yang siap mendengar keluh kesah sang Adik.
"Mas, susah banget buat praktekin apa yang sering Ananta bilang ke Nalendra. Nyatanya Ananta juga kecewa sama keadaan bahkan Ananta lebih putus asa dari dia." tuturnya bersamaan dengan luruhnya air mata.
(Jadi cerita ini merupakan POV dari Ananta dan cerita ini bakalan nyambung sama chapter awal Ananta bertemu Nalendra di cerita enfermedad. Sampe sini fahamkan sudut pandang kehidupan Ananta?)
Ucapkan selamat tinggal buat dia. Kalo mau baca ulang enfermedad boleh banget apalagi kalo ada yang mau rekomendasikan ke temen. Aku bakalan banyak-banyak makasih sama kalian. 💞 thank you pokoknya!
—TAMAT—
AKHIRNYAAAAA TAMAT JUGA GES!
GEMESIN BGT SIH KLEAN! WKWKWK 😅
Klean gemesin yang sering dukung aku, thanks ya! Makasih banyak-banyak deh!Akhir kata terima kasih buat semuanya yang sudah baca ceritaku sampe sini dan maaf jika masih banyak kekurangan.
Jumpa lagi di karyaku selanjutnya, ya!
Love U sepulau ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
—————————————
—• AUTHORNYARADEN •—
—————————————Kalo mau berteman di IG boleh banget, ges! 😂 cari aja (at)authornyaraden 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTA [END]
Fiksi PenggemarSebuah kilas balik ketika Ananta masih bisa tersenyum bukan karena terpaksa. Dan merupakan sebuah kilas balik ketika Ananta pertama kali diperkenalkan pada perihnya kesakitan. "Nan, mana senyumannya?" -Satria Abizar Mahardika. "Aaaaa ... gak mau Bu...