Bab 10

209 21 0
                                    

Warning 18+ scene

"anghh Aomine sama pelan-pelan!"pinta Kagami pada Aomine yang sedang mengeluar masukkan penisnya ke dalam lubang Kagami,"ughh tidak bisa Kagami,aku sudah menunggu terlalu lama untuk bisa menikmati ini"balas Aomine. Tangannya mencubit puting Kagami,"nyaahh!!Aomine sama ahh ahh!"desahan Kagami makin menjadi-jadi ketika putingnya di tarik. Aomine benar-benar terangsang dengan ekspresi wajah Kagami sekarang, ia menarik Kagami hingga mereka dalam posisi duduk dengan Kagami yang berada di pangkuan Aomine dan memeluk lehernya,"Kagami kenapa oppaimu sangat indah,aku jadi ingin mencicipinya"bisik Aomine tepat di telinga Kagami. Penisnya terus saja keluar masuk lubang Kagami tanpa henti.

"ahh Aomine sama disitu!!anghh..nhh!!"desah Kagami ketika Aomine menumbuk sweet spotnya,"aghh sial!"umpat Aomine ia langsung menghisap puting Kagami kuat,"kyaaah!!Aomine samaahh ahhh nikmat sekalii aanhh!!"desah Kagami keenakan. Lidahnya menjulur keluar dan bola matanya ke atas. Aomine menghisap puting Kagami sembari menatap ekspresi wajah si surai merah,'gila!ekspresi Kagami sexy sekali,kalau begini aku bisa cum duluan' batin Aomine. Setelah beberapa menit Aomine melepas hisapannya pada puting Kagami. Terlihat puting Kagami yang keras dan memerah akibat ulah Aomine.

Kagami menatap Aomine dengan tatapan sayunya,"hmm lihat Aomine-sama akibat ulahmu dadaku jadi basah kuyup"ujar Kagami dengan nada yang menggoda tak lupa kedua tangannya mengusap-usap kedua oppainya. Ok Aomine sudah tidak tahan.

'crott!!'

Aomine mengeluarkan spermanya dalam kondom yang berada di lubang Kagami. Hangatnya sperma itu menembus ke dinding lubang Kagami,"ara Aomine-sama?apakah kau sudah cumming?mhh hangat sekali lubangku"tanya Kagami dengan wajah pura-pura bingung. Aomine seketika ambruk dari posisi duduknya dan sekarang ia ngos-ngosan dengan posisi telentang. Kagami menyibak poni Aomine,"hmmph tapi aku belum keluar Aomine sama~"ujar Kagami manja,"hah hah tunggu sebentar Kagami haah"Aomine masih mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Kagami terkekeh geli,"jjaa kalau Aomine-sama lelah biarkan aku yang bekerja ya"Kagami mulai bergerak sendiri di pangkuan Aomine,"aghh nikmat sekali,lubangmu sangat sempit"puji Aomine,seketika penisnya kembali menegang.

"anghh!!penismu kembali membesar aahh aku sukaa anhh!!"Kagami bergerak lebih cepat. Tangannya di letakkan di atas dada Aomine,"nyaaah Aomine-sama anghh mhhh!!" desahan Kagami makin besar ketika Aomine mengocok penisnya,"nyaaah Aomine sama lebih cepathh anghh ahh" Aomine mempercepat kocokannya,"Aomine sama aku mau keluarhh ahh ahh""bersama Kagami"

'crott!'

Cairan merekapun keluar bersamaan. Kagami langsung ambruk di atas Aomine dengan nafas ngos-ngosan. Aomine memeluk punggung Kagami. Tiba-tiba Kagami langsung bangkit menjauhi Aomine,"ah Kagami?"panggil Aomine heran,"waktu sudah habis Aomine-sama,saya harus melayani customer lain"ujar Kagami tersenyum. Sial Aomine lupa kalau Kagami seorang Host.

............

"ohayo Toushiro-kun" sapa Gintoki kepada Hijikata yang baru bangun. Hijikata mengerjap-ngerjapkan matanya lalu bangkit ke posisi duduk,"kenapa kau masih disini?pulanglah,aku tidak mau menambah hutangku padamu"usir Hijikata,"mou..kau kejam sekali Hijikata kun,lagian yang berhutang itu kan ayahmu bukan kau"balas Gintoki sambil cemberut, Hijikata hanya memutar bola matanya malas lalu melihat sekeliling ruangan,"mana Zoro?"tanya Hijikata ketika melihat pemuda berambut hijau itu tidak ada,"eeh kenapa kau mencari Zoro?aku lebih suka kita berduaan seperti ini"kata Gintoki dengan nada jail,"urusee!!menjauhlah dariku!"ujar Hijikata kesal. Gintoki tertawa,"ah kau imut sekali Hijikata kun,aku semakin menyukaimu"ujar Gintoki, Hijikata hanya diam ia memalingkan wajahnya,'apa-apaan dia itu?sial jantungku berdetak kencang' batin Hijikata wajahnya memerah sampai telinga. Gintoki menyadari itu namun dia memilih diam dan tak mau mengoda Hijikata lagi,"Hijikata kun makanlah makananmu aku akan keluar sebentar untuk menelpon" suruh Gintoki,"lakukan semaumu"gumam Hijikata namun masih terdengar oleh Gintoki. Si surai putih tersenyum lalu keluar untuk menelpon.

............

Zoro menunggu antriannya di kasir, ia tak menyangka mini market rumah sakit akan seramai ini,"hah padahal hanya membeli 1 barang tapi antrinya panjang sekali" keluh Zoro. Setelah 15 menit mengantri akhirnya gilirannya,"semuanya 1,200 yen"ucap sang kasir. Zoro merogoh saku celananya untuk mengambil uang,'are?kemana uangku?' batin Zoro ketika tidak mendapati apa-apa di sakuny,'mati aku!'batin Zoro panik. Sang kasir melihat Zoro heran,"apa ada masalah tuan?"tanya petugas kasir itu,"ah ano..""biar aku yang bayar"Zoro berbalik ke sumber suara,"eh?"Zoro kenal orang ini,"heeh?!langganan Itadori?!" seru Zoro sambil menunjuk wajah Gojo,"hai temannya Yuuji" sapa Gojo sambil tersenyum.

Zoro membungkuk,"arigatou Gojo san maaf merepotkanmu"ujar Zoro, Gojo tersenyum,"iye iye tidak masalah" balas Gojo. Zoro melihat seragam Gojo,ternyata ia seorang dokter pantas saja banyak duitnya,"ah aku dengar salah satu anggota kalian ada yang dirawat di sini ya?"tanya Gojo,"oh iya Hijikata san yang dirawat"jawab Zoro. Mereka pun mengobrol cukup lama. Tanpa merek sadari sepasang mata memperhatikan mereka.

"apa itu Gojo?kenapa dia nampak dekat dengan Zoro??"gumam orang itu nampak kesal. Tiba-tiba pandangan Gojo mengarah ke dirinya,"ah Ace!!kemarilah!apa yang kau lakukan disana?"seru Gojo sambil melambai-lambai ke arah Ace yang ternyata adalah orang yang mengawasi mereka tadi. Ace terkesiap ia mengatur nafasnya ia harus tampil keren di depan Zoro,"ah iya"Ace membalas panggilan Gojo lalu mendekati Zoro dan Gojo. Zoro membungkuk,"ohayo gozaimas Ace san"sapa Zoro, Ace tersenyum,"ohayo Zoro kun" balasnya. Gojo merangkul leher Zoro,"hei Ace katanya kau dokter penanggung jawab Hijikata ya?" tanya Gojo. Ace melotot melihat tangan Gojo yang seenaknya saja melingkar di leher Zoro tapi ia menahan emosinya kan tidak lucu jika dia mengamuk disini.

"ah iya betul sekali "jawab Ace. Gojo melepas rangkulannya lalu beralih memegang pundak Ace,"bagaimana?bukankah host-host di club Neko-chan tampan-tampan?"tanya Gojo sambil menaik turunkan alisnya. Zoro hanya tertawa mendengar ucapan Gojo sedangakan Ace terlihat bingung,"bagaimana kau tahu,kalau Hijikata host di Club itu?"tanya Ace,"Gojo san pelanggan kami yang setia"kali ini Zoro yang menjawab.

Ace terkejut, ternyata teman kampretnya ini adalah pelanggan di sana. Gojo mengangguk,"kau tahu kan Yuuji,host yang sering ku ceritakan padamu,nah dia 1 Club dengan Zoro dan Hijikata"jelas Gojo sedangkan Ace hanya terdiam dengan mulut yang masih sedikit menganga,"ah Gojo san, Ace san aku harus segera kembali takut nanti Hijikata san mencariku,kalau begitu sampai jumpa"pamit Zoro. Gojo melambaikan tangannya, sementara Ace masih memandang Zoro yang berjalan menjauh darinya. Gojo menyenggol lengan Ace sehingga Ace tersadar,"aw apa-apaan sih Gojo?"tanya Ace kesal,"kau menyukainya kan?"tanya Gojo to the point,wajahnya menyiratkan kejailan. Ace salah tingkah karena pertanyaan Gojo,"he?dare?maksudnya?"tanya Ace pura-pura bego,"Zoro. Kau menyukai dia kan?"tanya Gojo sekali lagi

Ace terdiam dari mana si kampret ini tahu? Gojo tertawa keras sampai beberapa pengunjung rumah sakit menoleh ke arah mereka. Ace menunduk malu ia menarik kerah Gojo menyeret bocah gila itu pergi dari situ, seketika Gojo terdiam karena ditarik-tarik. Ace menarik Gojo ke lorong sepi dekat gudang,"suaramu besar sekali baka!!"omel Ace menabok kepala Gojo. Yang di pukul meringis sambil memegangi kepalanya,"apa kau itu bodoh?ekspresi wajahmu kelihatan sekali kalau kau menyukai Zoro tau" ujar Gojo membuat Ace langsung memegangi kedua pipinya sendiri,"benarkah?apa sekentara itu?"tanya Ace. Gojo mendesah lelah,"lusa akan ku ajak kau ke sana,jadi persiapkanlah libidomu!"ujar Gojo sebelum akhirnya pergi meninggalkan Ace yang mematung.

Neko-chan Host clubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang