Bab 18

905 87 0
                                    

"Carmen, please..."

"Percuma kau memohon, Ndra. Nikki tidak mau berbicara denganmu."

"Aku tidak ingin berbicara dengannya, aku ingin bertemu dengannya."

"Bertemu? Bagaimana caranya? Kau di Indonesia dan dia di sini. Apa kau punya sayap untuk terbang secepat itu?" Ada nada mengejek dalam suara Carmen. "Lupakan saja, kau tidak mungkin.."

"Aku ada di Jepang."

"What??"

"Aku ada di hotel. Di hotel yang sama dengan Nicola dan kau menginap."

Carmen tercengang. Telpon dalam genggamannya nyaris jatuh. Apa Andra serius? Dia ada di Jepang? Sejak kapan? Dasar nekad!

"Jadi..bisakah aku bertemu dengan Nicola?" Andra bertanya sekali lagi.

"Untuk berbicara denganmu saja dia tidak mau. Apalagi bertemu denganmu. Sebaiknya kau lupakan saja. Aku tidak bisa membantumu."

"Carmen.., apa kau tidak ingin tahu kenapa aku ingin bertemu dengannya?"

"Apa aku harus tahu?" tanya Carmen sinis. " Untuk bajingan seperti kau, aku senang kau memutuskan Nikki. Sekarang kau bisa lihat bukan, tanpamu. Ia bisa sukses. Dan bila kau ingin bertemu dengannya karena menyesal ia telah menjadi bintang besar setelah kau campakan. Maaf, aku tidak bisa membantumu."

"Kenapa semua orang berpikir aku mengejarnya karena Nicola sudah menjadi bintang terkenal?"

"Memang itu kenyataannya kan?"

"Tidak. Itu tidak benar. Tolong, kau sampaikan saja pada Nicola aku ingin bertemu dengannya. Aturlah agar aku bisa bertemu dengannya."

"Kenapa aku harus membantumu?"

"Karena aku teman baik suamimu?"

"Tapi kau bukan teman baikku. Oke, aku akan bicara dengannya. Namun keputusan tetap di tangan Nicola. Aku tidak bisa menjamin ia mau bertemu denganmu atau tidak. Jika ia tetap tidak mau bertemu denganmu, maka enyahlah dari hadapanku untuk selamanya! Mengerti?"

**************

Carmen tentu saja tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi antara Andra dan Nicola. Kalau tahu, ia tentu tidak akan sudi membantu Andra untuk bertemu Nicola.

Lagipula, Nicola tidak pernah menceritakan peristiwa yang menimpanya. Hingga perkosaan itu tidak ada yang tahu kecuali psikolognya. Bahkan Carmen saja tidak tahu ia sempat menemui psikolog karena perkosaan yang dialaminya.

Melakukan itu atas dasar suka sama suka dan pemaksaan tentu berbeda. Jika pasanganmu memaksakan hal itu padamu dengan kekerasan dan melakukannya dengan buas, itu adalah tindak pemerkosaan.

Tidak peduli apakah dia kekasih atau suamimu sendiri, hal itu tetap meninggalkan trauma yang dalam pada sang korban.

Nicola mencintai Andra, ia tahu itu. Cinta yang bahkan telah mengalir dalam setiap denyut nadinya. Ia sering bercinta dengan Andra, tentu dengan kerelaan karena ia pun menginginkannya. Tapi saat malam itu Andra melakukan itu padanya, tidak ada kelembutan di sana. Ia diliputi amarah dan kebencian, membuat Nicola ketakutan. Apalagi malam itu Andra menidurinya bukan sebagai kekasih, tapi lebih mirip memperlakukan dirinya sebagai seorang pelacur.

Nicola trauma. Yang mempengaruhi study dan karir menyanyinya. Untunglah sebelum terlambat, ia mencari pertolongan seorang psikolog.

Di kamar sang psikolog, Nicola mencurahkan semuanya. Tangisan putus asa, ketakutannya, traumanya dan juga cintanya. Apa yang ia lakukan pada Andra salah, tapi perbuatan pemuda itu juga tidak bisa dibenarkan.

Dan meski kemudian ia bisa melupakan peristiwa itu, tapi tidak ada seorangpun yang tahu. Bila sampai detik ini, Nicola tidak bisa lagi bercinta dengan seorang pria. Setiap ia ingin melakukannya, maka bayangan buruk itu kembali datang. Membuatnya ketakutan. Bayangan Andra yang memperkosanya dengan buas dan berkali-kali.

Hal ini yang membuat ia terkenal suka gonta ganti pacar di dunia hiburan. Bukan karena ia perempuan yang tidak cukup dengan satu pria. Atau karena ia seorang playgirl. Tapi karena ia merasakan ketakutan setiap seorang pria, ingin menyentuhnya. Itulah sebabnya ia tidak pernah awet bila berhubungan dengan seorang pria. Karena Nicola tidak bisa memberikan, apa yang mereka inginkan.

Bitter sweet love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang