| chance 🌠

21 4 18
                                    

"Ini hasil ulanganmu. Pertahankan, Clara."

Aku yang tadinya menatap dengan tatapan kosong, jadi tersadar karena ulangan yang dibagi.

Jadi,

Sekarang aku sudah berada di ujung kelas 12. Sejak, sejak saat aku berubah 6 kali, aku tidak pernah berubah lagi. Aku selalu tidur lebih awal dan berharap bahwa aku akan berubah wujud lagi, tapi hal itu tidak terjadi. Sampai saat ini. Sudah lewat berbulan-bulan.

Aku tentu sudah menangisi hal ini, tapi aku yang sejak awal sudah tau resiko dari berharap pada hal yang tidak pasti, tetap sakit hati dan putus asa. Mengapa hal itu tidak terjadi lagi padaku?

Dan aku menganggap bahwa semua hal yang waktu itu terjadi padaku, adalah pembelajaran bagi hidupku yang dulunya berantakan. Mungkin Edgar ditugaskan untuk membentukku. Tapi kenapa harus membuatku jatuh cinta padanya juga? Itu hal yang membuatku sedih dan patah hati.

Tetapi aku sudah memutuskan untuk melanjutkan hidupku. Hidup setelah bertemu dengan dia. Hidupku menjadi lebih baik pastinya, tentu aku berterimakasih dengan Edgar. Karenanya, aku menjadi dekat dengan ayah. Aku juga menerima kekasih ayah di rumah, dia orang yang penuh perhatian.

Belakangan ini memang hidupku sudah mulai membaik. Namun, tanpa dia, entah mengapa aku merasa sangat hampa.

Apa begini rasanya patah hati?

"Josette, kau sudah makan malam?" Tanya ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Josette, kau sudah makan malam?" Tanya ayah.

"Iya, sudah. Tadi Bianca mengajakku ke tempat makan baru."

Ayah baru pulang. Ya, pada akhirnya dia menjadi lebih giat bekerja dan tidak pernah menyentuh alkohol lagi. Mungkin dia sudah menyadari dan membuka matanya, bahwa dia punya tanggung jawab besar. Yang sekarang bertambah menjadi 3 tanggung jawab. Aku, Natalie, dan Luca, anak ke-2 ayah.

Luca sangat lucu, dia sudah berumur 5 bulan. Memang anak kecil itu belum bisa apa-apa, tapi dia membuat suasana rumah menjadi lebih terang. Natalie sudah menikah dengan ayah 1 tahun lalu, lalu lahirlah adik laki-lakiku, Luca.

Aku tidak mengeluh sama sekali ayah menikah lagi. Karena aku juga tidak mau egois. Ayah juga butuh orang disampingnya, orang yang menemaninya saat ia senang, sedih, suka, duka. Dan Natalie adalah orang yang tepat untuk ayah.

Aku sangat yakin, ibu diatas sana melihat keluarga ini dengan senyum di wajahnya sekarang.

"Sekarang sudah jam 10 malam, lebih baik kamu tidur. Minggu depan kamu kan akan ada Prom Night. Lebih baik kamu menjaga tidurmu agar kulitmu lebih baik. Good night!" Natalie memang banyak bicara, tapi aku suka. Merasa diperhatikan dan disayang olehnya.

Ah, aku merasa tiap malamnya sangat panjang.

Karena tiap malam sebelum tidur, aku hanya memikirkan orang yang sama berulang kali. Oleh karena itu aku menjadi sangat sulit tidur. Aku ingin sekali melanjutkan hidup biasa, tapi aku masih mengharapkannya.

✓ | home ❀彡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang