Give your story part a title

3 0 0
                                    

Hari ini berbeda dari hari lainnya. Gue, seorang cewek yang bandel dan cuek bernama Deandra atau lebih dikenali sebagai Dea di pindahin ke SMA Tunas Harapan. Kenapa? Gue pindahan rumah so ya.

"Mom aku di anter Pak Agus kan?" tanya gue sembari belari kecil menuruni anak tangga.

"ga, kamu jalan kaki" jawab mommy lalu melanjutkan aktivitasnya ; menyelai roti.
"MOM DEMI APA JALAN KAKI?! KAN JAUH AHHH!" gua berteriak kesal lalu duduk di sofa.
"hehehe bercanda kok sayang, kamu dianterin Pak Agus, yaudah sini sarapan entar telat loh" jawab mommy sambil cekikikan. Dasar -_-

***
Gue berjalan agak terburu-buru mencari ruang kepala sekolah. Sampai ahirnya..... gue menabrak seseorang..

"kalo jalan hati-hati dong! punya mata ga sih? liat- liat orang kek" orang yang gua tabrak tadi terjatuh lalu berdiri sambil mengomel. dia membereskan baju nya lalu menatap gue. ini baru hari pertama, gua ga boleh bikin satu sekolah heboh, "em-iya maaf ya gue buru buru tadi." jawab gue agak terbata-bata.

Dia terdiam. "hello?" gue melambaikan di depan mukanya, "lo ga papa?" tanya gue lagi. dia tersadar dari lamunannya lalu menggeleng. dia berjalan cepat ke arah yang berlawanan. aneh.

"emm-hi.. ruang kepsek dimana ya?" tanya gue ke salah satu anak sekolah disini yang menurut gue lumayan lah.. "anak baru ya? gue ketua osis disini, panggil aja Aldi" dia menghulurkan tangan, bermaksud untuk berjabatan, gue tersenyum, "gue Deandra, panggil Dea" gue melepaskan tangan gue dari tangan Aldi.

"oh iya mari gue anterin ke ruang kepsek" Aldi berjalan di depan gue lalu gue mengekorinya dari belakang.

***

"hai, gue deandra, panggil aja dea, gua pindahan dari SMA Harapan Bangsa, salam kenal ya semua" gue tersenyum lalu melihat ke orang yang gue kenal, eh ga kenal sih, tapi pernah ketemu. dia... cowo yang tadi gue tabrak. "baiklah dea, kamu bisa duduk disana ya, di bangku kosong itu" gue langsung menoleh ke arah bangku kosong tersebut. aye damn sebelah cowok aneh itu.

sewaktu pelajaran dimulai, cowok itunhanya memakai earpiece di telinganya tanpa menghiraukan materi yang diajarkan oleh guru di depan.

"Bastian! Lebih baik kamu keluar dari kelas ini kalo kamu ga mau mendengar saya disini!" teriak Bu Nuri.
"oke" cowok aneh itu langsung berjalan perlahan keluar kelas dengan santai. Tanpa menghiraukan tatapan tajam dari Bu Nuri.

Gila nih cowok!

***

(Bastian POV)

Cewe itu!! ahh kenapa gue harus mikirin dia sih?! yekali seorang Bastian Bintang Simbolon jatuh cinta? no no ✖️

Tapi bola mata besar hitamnya, rambut hitam naturalnya yang di curly dikit dan senyuman manisnya mampu membuat gue terpesona.

ngomong apa gue tadi?!

sekarang jam istirahat. as always, gue berada di rooftop sekolah. dengan hidup gue yang ga teratur, nyokap bokap sibuk terus, rumah gede isinya cuman gue, cuman rooftop ini yang bisa nenangin.

gue masih penasaran sama cewe tadi. gue juga gatau kenapa.

"bro!" teriak seseorang dari belakang, gue kenal nih suara. Aldi.
"apa?" jawab gue tanpa memandang wajahnya.
"entar malem gua nginep ya bosen gua dirumah mulu, mumpung besok kelas 12 UN kita kan libur tuh" gue hanya meng-iyakan sepupu gue ini. males.

***
(Dea POV)

Gue lagi di halte, nunggu jemputan Pak Agus. ini udah mau 15 menit dia belum datang. gpp lah tunggu aja.

20 menit
25 menit
30 menit
35 menit

mana sih?!

kerana ga ada kerjaan, gue cek hp.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Jun 08, 2016 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Kau Takdirku (One shot story)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin