36

635 80 2
                                    

Esoknya

Jeongwoo tengah mengejar ruto yang membawa mainannya dengan susah payah mengejar abang jailnya

"bang uto balikin mainan uwo"

"gak mau wle"

Jeongwoo berhenti mengejar ruto

Ruto tersenyum menang mendapati adiknya tidak mengejar, ia berhenti berlari dan menatap adiknya bingung, biasanya jeongwoo kan mengejarnya hingga mendapatkan kembali mainan yang ia bawa

"bang uto gak takut?" tanya jeongwoo

"takut apa?"

"uwo bisa liat hantu dibelakang bang uto, hantunya besal dan hitam, lambutnya panjang"

"aaaaaaaaaa" ruto lari ke kamar atas dan melempar mainan adiknya asal

Hantu adalah kelemahan ruto

Jeongwoo tersenyum puas padahal ia sendiri hanya mengarang, jeongwoo juga baru ingat kalau ia diberi tau caranya agar ruto tidak menjahilinya

Menakut nakuti ruto dengan kata hantu adalah ide mashiho. Abang ketiganya itu tidak tahan bila jeongwoo diganggu saat bermain karena suaranya sangat berisik

Jeongwoo mengambil mainannya yang dibuang asal

Ruto p.o.v

Ruto masuk dikamar salah satu abangnya, kamar mashiho

"aaaaa hantuuuu" ruto langsung ke ranjang abangnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut

Mashiho yang lagi enak enaknya rebahan nonton video dihp terlonjak kaget, adiknya langsung nyerobot masuk kek dikejar soang

"ey ey ruto kamu kenapa?" mashiho ikutan panik, ia mematikan hpnya

"hantu" jawab ruto dari balik selimut

"mana ada hantu siang siang gini, ngigo kamu"

"jeongwoo yang bilang, katanya hantu itu dibelakang ruto, tubuhnya besar dan hitam, rambutnya panjang"

Mashiho jadi ingat sarannya pada jeongwoo

Mashiho ingin ketawa tapi kasihan

"kamu jail ya?"

"cuma kejar kejaran aja kok" sanggah ruto menyebulkan kepalanya lucu

Mashiho menjawil hidung adiknya

"nakal kamu"

Ruto mempoutkan bibirnya lucu

"abang, dek uwo beneran bisa liat hantu?"

"kenapa emang?"

"ruto jadi takut kalau didekat dek uwo ntar ruto diganggu hantu"

Pengen rasanya mashiho ketawa ngakak tapi kasihan juga liat muka melas adik nakalnya

Mashiho memeluk adiknya "banyak berdoa biar gak diganggu hantu"

"sama pakai kalung salib biar hantu gak bisa didekat kita, kayak bang sahi pakai kalung salib"

"ruto mau pakai?"

"mau biar gak diganggu hantu, oiya dek uwo juga harus pakai biar gak diganggu juga, dedek hwan juga harus pake"

"nanti abang cariin"

"sayang bang mashi"

Chu

Ruto mencium pipi mashiho

"kenapa hantu takut sama doa?" tanya ruto

"doa itu kunci bagi manusia untuk selalu berada di jalan Tuhan sedangkan hantu dan sebangsanya tidak suka melihat manusia dijalan yang benar. Hantu dan sebangsanya punya peran di dunia untuk menyesatkan manusia agar tidak menjadi pengikut Tuhan, tapi manusia yang rajin ibadah akan selalu menjaga imannya agar senantiasa berada di jalan yang benar"

"ooo gitu"

"ruto lain kali jangan nakal sama adek, itu gak baik, itu perbuatan setan, ruto gak mau kan jadi setan?"

"gak mau, ruto mau dijalan yang benar biar ruto kalau sudah tiada bisa ketemu ayah dan bunda di surga"

Dada mashiho mencelos mendengar jawaban adiknya

Mashiho menahan tangis

"iya, suatu saat nanti kita bisa bertemu dengan bunda dan ayah"

"ngomong ngomong sekarang ayah dan bunda lagi apa ya?"

"mungkin sedang melihat kita dari sana"

"bunda sama ayah bisa melihat kita tapi kenapa kita gak bisa lihat? Ruto kan pengen liat bunda dan ayah siapa tau ruto bisa main sama ayah kayak dulu"

Mashiho ingin menangis namun ia tahan, sebisa mungkin ia tidak ingin terlihat cengeng didepan adiknya

"ruto kangen ayah?"

"iya, kangen bunda juga, mmm sebenernya ruto iri liat teman teman ruto, saat berangkat sekolah diantar ayahnya terus pulang sekolah dijemput bundanya. Ruto cuma liatin sambil nunggu bang Mashi atau bang Johnny jemput. Dulu kan ruto sering diantar jemput bunda terus sorenya main sama ayah, sekarang udah gak ada bunda dan ayah jadi ruto jailin dek uwo, karena dek uwo kalau ngambek wajahnya mirip bunda jadi kalau ruto kangen bunda bisa jailin dek uwo biar kayak liat bunda"

"gitu ya, kalau ruto jailin dek uwo, bunda marah lho karena itu mengganggu kesenangan, ruto ikutan main aja kayak ruto main sama ayah" mashiho

"hehe iya bang"

"kalau ruto kangen ayah bunda, bilang ke abang nanti abang yang antar ruto ke pemakaman"

"iya bang, kalau ruto gak bisa main sama bunda dan ayah kayak dulu gak masalah kok, kan masih bisa main kayak dulu, lewat mimpi juga gak papa"

"iya, ruto sekarang temenin dek uwo main ya, kasihan main sendiri"

"iya bang, ruto ke bawah dulu"

Mashiho mengangguk

............

Didalam kamar mashiho menangis sesegukan karena tidak dapat menahan tangisnya

"hiks hiks mashi kangen bunda dan ayah"






















Tbc...

Apaan dah ini...?

Yoshi & 9 adiknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang