Happy Reading.
+
"Kak kenapa kita disini?" Aliya remaja sedikit takut karena Elea menariknya masuk kedalam rumah mengikuti laki-laki paruh baya yang Aliya tidak kenal.
"Diamlah, apa kau mau terus tinggal di penampungan kumuh itu?" Aliya menggeleng pelan. Aliya tidak suka penampungan itu, kotor dan menyedihkan. Banyak orang jahat disana dan kebanyakan orang disana kasar. Kadang Aliya kena pukul jika tidak menurut dan kadang tidak diberi makan.
"Kau ikuti saja..." Aliya yang notabenenya baru berusia 12 tahun hanya menurut pada Elea yang sudah berusia 23 tahun. Bagaimanapun Elea adalah wali Aliya setelah orang tua mereka meninggal.
Mereka diam saat melihat pemandangan keluarga yang tengah adu argumen disana. Aliya mencengkram erat Langan Elea karena takut. Apalagi sepertinya laki-laki paruh baya yang membawa mereka sepertinya emosi.
"Baik mereka bisa tinggal disini" entah mendengar itu Aliya bahagia atau takut. Tapi tempat ini lebih baik dari pada penampungan, entah bagaimana sikap mereka.
"Elea Aliya ayo masuk" Aliya ragu mengikuti langkah Elea. Semoga saja ini tidak buruk.
+
"Kak ini kekecilan" Aliya merengek pada Jieon yang memberikan baju padanya. Mereka kabur dari penampungan jadi tidak bawa apapun selain badan.
Aliya bersyukur karena keluarga ini sangat baik padanya dan ternyata Jieon anak tertua dari keluarga ini sangat baik, Aliya juga akan disekolahkan. Aliya masih dibawah umur.
"Aliya tapi ini bagus" Jieon yang notabenenya ingin adik perempuan jelas senang menerima Aliya. Gadis kecil yang menggemaskan menurut Jieon.
"Tapi Kak...." Aliya sebenarnya tidak enak menerima semua ini tapi Jieon pasti akan tersinggung jika dirinya tidak menerimanya.
"Pokoknya pakai .."
"Baiklah. Terima kasih kak"
Sebenarnya awal mulanya mereka kemari karena Ryu Jisung tidak sengaja menabrak Elea yang menyebrang dan dengan kemampuan liciknya Elea minta tempat tinggal dan pekerjaan pada Ryu Jisung. Aliya tidak tau awal mulanya yang dirinya tau keduanya sepakat untuk bernegosiasi masalah kecelakaan itu dan entah bagaimana bisa Jisung setuju dengan mudah.
"Gadis pintar"
"Oh ya Kak laki-laki itu adikmu"
"Ya. Dia Jimin, memang sedikit dingin dan tidak mudah tersentuh" Aliya mengangguk mengerti. Tatapan Jimin tidak seramah Jieon.
"Iya kak"
"Besok kau akan sekolah sama seperti Jimin. Cobalah berteman ya"
"Kuharap bisa"
"Harus. Dia baik kok"
"Dia belum tersenyum padaku kak"
"Cobalah nanti"
+
Pagi ini mereka sarapan bersama. Elea sudah pergi karena ada rapat pagi ini, Elea memang bekerja di kantor keluarga Ryu, Elea sarjana management dan tidak susah menyesuaikan diri pada perusahaan sementara Aliya sekolah.
"Aliya makan yang banyak ya" Istri Paman Jisung juga sangat baik. Bibi Sela memperlakukan Aliya seperti anaknya sendiri dan beruntung Aliya bisa merasakan kasih sayang ibu lagi setelah sekian lama. Selama ini Elea sibuk sekolah dan bekerja itu yang membuat Aliya terabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastrad Lawyer And Me
De Todo"Kau bahkan lebih brengsek dari pada aku Tuan Ryu" "Benar. aku seperti ini karena mu" "Wow apa sekarang kau mengakui jika tergila-gila pada pelacur ini?" "Kau memang pelacur Luar biasa" 18+++