𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟎𝟗 : 《💮》

49 9 2
                                    

_Happy Reading_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Happy Reading_




"Mamah, kenapa Floora gak manggil mamah itu dengan sebutan Mommy?"

Mengernyit melihat anaknya. Nih anaknya lagi kenapa tiba-tiba bahas hal kek gini? Mau ada sesuatu atau apanih?

"Ya, ngga papa suka-suka mamah."

Floora mendengus bukan itu jawaban yang ia mau, "Ish. Mamah ini... lagian kan bagus tuh mommy atau bunda? Oh iya kalau ngga eomma, biar kayak orang korea,"

"Kalau ngga bundahara atau bunda ratu gitu?" Aliansinya lagi.

"Kalo mamah maunya dipanggil kanjeng ratu gimana?"

Sedikit tidak setuju, namun dia minimang lagi, "Bagus, bagus. Terus mamah panggil Floora. Eum.... tuan putri."

"Ya gak mau. Mending dayang aja."

Floora mencebik kesal, masa iya sih dayang?

"Dayang sumbi....." Mamahnya melanjutkan.

"IHHH, MAMAAH."

Mamahnya terkekeh. Lagian aneh banget anaknya ini. Floora masih memikirkan panggilan apalagi yang cocok untuk kandidat selanjutnya.

"Emang kenapa nanyain hal kayak gini?" Tanyanya namun Floora mengumamkan panggilan lagi.

"Atau... Momsky? Kalau ngga kayak temen Floora manggilnya mamim sama papip."

"Temen yang mana itu?" Curiga mamahnya.

"Ish, mamah bukannya jawab malah tanya lagi."

"Ya lagian pertanyaan kamu ngawur, kenapa sih?"

"Ya Floora gabut aja. Males keluar."

~

~

Bukannya malas, sebenarnya pas sekolah tadi kata kedua teman ayangnya bilang, Beomgyu tidak masuk ke sekolah. Floora tidak percaya namun saat dia mengendap-endap untuk memastikan ucapan itu, nyatanya benar. Di sekolah juga dia sangat murung dan lemas, besok dia gak berangkat juga kayaknya.

Mana pas pulang sekolah dia sengaja kerumah Beomgyu tetapi kosong melompong—seperti tak berpenghuni.

Benar yah, hidup tanpa ayang itu sangatlah hampa tak berdaya. Apalagi kalau ayangnya itu macam Choi Beomgyu.

My MarrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang