Chapter 2

20 1 0
                                    

happy reading

Weekend day,
hari ini zee sudah siap dengan memakai dress buatan almarhum bundanya.

Zee yang terlihat berdiri di belakang panggung begitu gugup dan cemas, karena ia baru pertama kali bermain biola di panggung dan banyak sekali pemain biola yang lebih unggul darinya.

Zee menghela nafas panjang dan menutup kedua bola matanya. 'gimana ini bunda zee sangat gugup'
lalu zee selalu mengingat perkataan bundanya 'kamu bisa sayang, kamu itu anak bunda yang istimewa'
lalu zee membuka matanya "iyaa aku bisa" zee meyakinkan dirinya.

Setelah beberapa lama kemudian zee pun menaiki panggung, zee melihat sebagian sisi-sisi kursi penonton ia tak melihat seorang yang di carinya tapi matanya tertuju pada seseorang yang menggunakan pakaian serba hitam, zee memalingkan pandangannya dan mulai bermain biolanya.

Sekali lagi mata zee tertuju untuk memandang ke sekian kalinya pada pria berpakaian serba hitam itu. zee sangat penasaran siapa dia? pria itu bukan saja hanya berpakaian serba hitam ia juga memakai masker yang membuat zee semakin penasaran dengan wajahnya.

Zee bermain biola dengan sangat bagus dan merdu di dengar, lalu kesekian kalinya zee melihat ke seluruh kursi penonton untuk memastikan levin itu benar-benar datang dan melihatnya bermain biola tapi nihil yang di cari zee tidak ada di sudut kursi manapun, dengan senyum zee undur diri dari panggung ia berdiri di belakang panggung dan memikir kan 'zee emang kamu aja yang terlalu geer, mana mungkin levin mau nonton pertunjukan kamu' ucap dalam hati zee, sambil menghela nafas panjang zee pun bergegas untuk pulang dari stadion music itu.

Setelah kejadian ini pun kesekian kali  rasa sakit, kecewa, dan sedih yang zee alami di pendam olehnya. tidak mudah memendam rasa sakit yang sudah bertumpuk sampai-sampai terasa muak untuk memendamnya lagi. entah wanita seperti apa zee ini dengan senyumnya yang ceria dia bisa memendam semua menjadi terlihat baik-baik saja.

"yah kok ujan sih" zee yang berdiri di halte untuk menunggu ojek online nya. sore hari ini pun hujan mengguyur ibu kota dengan deras tak ayal penderitaan zee semakin bertambah karena angkutan umum yang biasa ia naiki jika menjelang malam sudah berhenti beroprasi di jalan, lalu....

Grab
maaf mba saya ada kendala sedikit di karenakan hujan🙏
17.56

"yaampun pake ada kendala lagiii" gerutu zee.

Zee
read
17.59

Zee
oh gitu ya mas
kalo saya cancel aja gapapa kan ya mas?
18.02

Grab
iya mba gapapa kok
maaf ya mba🙏
18.02

Zee
iya mas gapapa
18.15

Tak lama sebuah mobil brio menghampirinya seseorang di dalam membuka kaca mobilnya "zee ayo masuk cepet, gue anter pulang" naswa  teman sekelas zee di sekolah.
tak berfikir lama zee pun langsung masuk ke mobil naswa, naswa memang  terlahir dari keluarga yang berada bahkan naswa tidak pernah merasakan kekurangan hanya saja naswa mempunyai problem di keluarganya sehingga naswa sama sekali tidak pernah merasakan kasih sayang dan keluarga yang utuh.
jauh berbeda sekali dengan zee yang sangat hidup sederhana tapi mereka tidak saling menghina satu sama lain bahkan mereka saling melengkapi dan menghargai, itu sebabnya mereka  sudah bersahabat dari sekolah menengah pertama (SMP).

"maaf ya ze gue gak bisa dateng tadii... jadi gak bisa liat lo tampil dehh" naswa.

"gapapa kali wa santai aja"

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang