37

631 80 4
                                    

Junkyu mengajak junghwan ke pemakaman

Junghwan merindukan sosok kedua orangtuanya

Junkyu menyiramkan air di nisan serta tanah, junghwan menabur bunga

Sesudah itu, kemudian berdoa

............

Perjalanan pulang

"abang" panggil junghwan

"iya" fokus nyetir

"kapan hwan cekolah?"

"tahun depan, hwan pengen cepat sekolah ya"

"iya, bial bunda dan ayah tau kalau hwan dah becal"

Junkyu tersenyum, junkyu mengusap surai adiknya dan sesekali manatap adiknya

"tumbuh dengan baik ya dedek"

Hwan tersenyum

'andai bunda dan ayah masih hidup, betapa senangnya dedek diantar jemput ke sekolah' batin junkyu

Sampai rumah

Junghwan berlari menghampiri jeongwoo dan ruto yang sedang bermain

Junkyu ke lantai atas, saat hendak melewati kamar mashiho, ia berhenti sejenak

Tok tok tok

Junkyu mengetuk pintu kamar adiknya

Namun tidak ada suara apapun didalam, Junkyu mengerutkan dahinya heran

"gak biasanya mashi gak jawab, kalau keluar gak mungkin, mobil dan sendalnya ada, masuk ajalah"

Klek

Junkyu membuka pintu, ia melihat adiknya bergulung selimut

Blam

Tak lupa menutup pintu, junkyu mendekati adiknya. Agak panik, takut bila terjadi sesuatu

"mashi, lu kenapa?" tanya junkyu menggoyangkan badan adiknya pelan

Mashiho membuka selimutnya, wajahnya memerah, matanya bengkak, hidungnya juga agak bengkak, air matanya tak berhenti menetes

"mashi lu kenapa nangis? Lu di jahatin orang atau gimana? Bilang ke gua" junkyu panik mendapati adiknya seperti ini

"hiks hiks gua kangen bunda sama ayah bang hiks hiks"

Junkyu mendudukan mashiho lalu merengkuhnya, mashiho menangis dibahu junkyu, junkyu mengusap punggung adiknya

"kalau kangen kenapa tadi gak ikut gua ke pemakaman sama dedek?"

"gua gak mau hiks dedek liat gua nangis hiks hiks"

"mau ke pemakaman sama gua? Gua anterin" tawar junkyu

"ntar sore gua kesana sendiri aja"

Junkyu paham perasaan adiknya

"iya"

"bang, kalau gua punya kesempatan putar waktu, gua pengen ke 2 thn yang lalu, gua hiks hiks pengen cegah ayah dan bunda pergi. Gua gak papa gak dianggap bang yoshi hiks hiks, tapi kalau gak ada ayah bunda hiks hiks rasanya hidup gua hampa gak ada apa apanya. Gua bahkan memilih tak dianggap bang yoshi daripada kehilangan ayah dan bunda"

Junkyu bingung, ia tau betul bagaimana dibalik penganiayaan abangnya terhadap semua adiknya namun, ia tidak bisa memberitau pada mashiho

Walaupun mashiho sudah dewasa, pikirannya masih terbilang labil, yang junkyu takutkan bila mashiho tak sadar membocorkan alasan dibalik penganiayaan yoshi, bisa bisa junkyu akan mendapat masalah nantinya

"mashi, ini udah takdir, bang yoshi sekarang udah beda"

"iya, beda. Bang yoshi sekarang beda, itu karena dia nyadar sendiri bang, kalau waktu itu bang yoshi gak liat sahi lemah, dia gak bakal berubah"

Mashiho menarik kepalanya agak menjauh, ia menatap abang keduanya dan mengusap air matanya

"saat ayah dan bunda masih ada, bang yoshi jarang banget ngomong sama kita" lanjut mashiho

"mashi lu inget gak, bang yoshi berubah jadi gak sayang kita sejak bang yoshi SMP kelas 8, gua SMP kelas 7, elu masih SD kelas 5. Ruto, jeongwoo dan dedek belum lahir, doy aja masih umur 2 thn. Dia kek gitu karena dipengaruhi"

"bang, mau bang yoshi dipengaruhi atau nggak, dia udah nyiksa kita kek gitu sampai ayah dan bunda ninggalin kita selamanya, terus setelah liat sahi lemah dia jadi sosok yang beda. Gua lebih memilih hidup sama ayah bunda daripada sama bang yoshi yang berubah cuma takut masuk penjara karena sering melakukan kekerasan ke kita"

"maksud lu masuk penjara?" junkyu terkejut sekaligus bingung

"gua denger sendiri bang yoshi diancam bang hiro kalau bang yoshi masih ngelakuin kekerasan ke kita dia bakal masuk penjara, bang hyunsuk bang jihoon dan bang hiro yang jadi saksinya"

"mashi, bang yoshi berubah karena dia salah akan perbuatannya bukan ancaman dari bang hiro, bang hiro kek gitu nyoba untuk menghentikan ulah bang yoshi. Bang yoshi dipengaruhi oleh seseorang lalu semakin dirinya lelah ia jadi tersadar dia siapa dan perannya apa disini. Makanya bang yoshi memperbaiki kesalahannya."

"dipengaruhi doang masa sampai gitu, gak mungkin. Penyebab kematian ayah dan bunda karena perbuatan bang yoshi"

"dek, bang yoshi dulu itu polos dan lugu, karena bang yoshi terlalu polos dia gampang banget dipengaruhi dan akhirnya pemikirannya dirusak. Ayah dan bunda gak ada bukan karena bang yoshi, tapi itu takdir. Tuhan yang menentukan garis hidup"

"siapa yang mengaruhi bang yoshi?"

Junkyu diam, secara tidak langsung dirinya sedikit membocorkan dibalik perbuatan abangnya

"seseorang yang tidak bisa gua jelaskan"

"kenapa? Takut bang yoshi marah"

"bukan"

"terus"

"gua gak mau liat bang yoshi membunuh orang itu dan berakhir masuk penjara, kalau beneran itu terjadi gimana nasib adek adek?"

Mashiho diam dan membeku
















Tbc...

Sorry klw agak gmn gitu...

Yoshi & 9 adiknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang