Kalo ada typo tandain ya :*
"Nuna mau membantumu mandi"
Hah? Untuk apa?
"Kookie bisa mandi sendiri kok, kan Kookie sudah besar" ucapku namun nuna masih melanjutkan langkahnya mendekatiku.
"Beberapa kali nuna melihat tubuhmu kurang bersih, sepertinya caramu mandi kurang benar jadi Nuna akan membantumu" yasudah sih, lagipula ini kan Joohyun nuna bukan orang lain jadi tidak apa-apa.
Nuna mengambil spons mandi dari dalam lemari sebelum akhirnya ikut masuk ke dalam bath up yang ku gunakan masih dengan pakaiannya.
"Berbaliklah" aku mengikuti interuksinya dan membalikkan tubuhku memunggunginya. Aku bisa merasakan halusnya spons yang menggosok punggungku.
Nuna menggosok semua bagian dari punggungku bahkan hingga ke sela-sela yang biasanya tidak bisa ku gapai. Nuna benar, aku kurang benar dalam mandi.
"Berbaliklah" aku kembali berbalik menghadapnya, walaupun aku telanjang sekarang namun aku tidak merasa malu pada nuna, entahlah mungkin karena dia adalah nunaku, dia adalah keluargaku jadi aku tidak perlu merasa malu padanya.
Nuna memulainya dari leher, lalu turun ke dada dan tangan.
"Angkat tanganmu" aku mengangkat kedua tanganku ke atas dan nuna mulai menggosok ketiakku.
"Sudah, sekarang berdirilah"
Berdiri? Ah mungkin ia mau membersihkan kakiku.
Akupun berdiri sedangkan nuna masih duduk seperti tadi, dia sempat mendongak sebelum akhirnya membungkuk dan mulai membersihkan kakiku. Melihat posisinya yang seperti bersujud padaku membuatku merasa tak nyaman.
"Nuna bagian situ aku bisa bersihkan sendiri kok"
"Sudahlah kamu diam saja, nuna kan sudah bilang mau membantumu"
"Tapi____" belum sempat menyelesaikan ucapanku nuna sudah mendongak menatapku dengan tatapan tajam seolah menyuruhku menutup mulutku membuatku mengulum bibir, aku tidak berani melawannya dan membiarkannya membersihkan kakiku.
Dia membersihkan sela-sela jari kakiku lalu naik menuju betis dan paha sebelum akhirnya beralih ke kemaluanku, saat ini perasaan tidak nyaman yang biasa ku rasakan setiap malam kembali menyerangku.
"Nuna___" nuna mendongak menatapku dengan tatapan tenang seperti biasanya.
"Nuna membantumu membersihkannya Kookie-ah, kamu tahu disini sangat kotor dan kalau dibiarkan kamu bisa dioperasi dan buruknya lagi diamputasi, kamu mau?" Aku menggelengkan kepala sebagai jawaban.
Kalau diamputasi tandanya dipotong kan? Berarti aku tidak punya kemaluan? Lalu bagaimana caraku buang air kecil kalau kemaluanku dipotong? Aku tidak mau.
"Makanya kamu diam saja, serahkan pada nuna" aku tahu nuna berniat membantuku, tapi rasanya aneh dan aku membencinya, aku tidak suka perasaan seperti ini walaupun efeknya baik untukku.
"Ughhh__nuna sakit" aku tidak bisa menahan perasaan ini saat nuna menggocok kemaluanku dengan tangannya, rasanya aneh.
"Tidak apa-apa kookie-ah, itu efek dari kotoran yang terperangkap di dalamnya karena terlalu lama tidak dibersihkan, kamu tenang saja nuna akan mengobatimu, kamu tahan sebentar rasa sakitnya akan segera hilang saat kotorannya keluar"
Ugh tubuhku rasanya aneh, seperti dialiri listrik bertegangan tinggi dari ujung kaki, kepala dan berkumpul di kemaluanku.
"Nuna sakit, ku mohon hentikan aku tidak kuaaaaat"
Ugh, apa itu tadi? Rasa tersengat listrik itu seketika menghilang, aku menatap nuna yang masih duduk di depanku, dia menunjukkan tangannya yang kotor dengan cairan putih, apakah itu kotoran yang terjebak dalam kemaluanku yang nuna katakan tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofure (Soine Furento) 🔚
FanfictionWARNING : MATURE CONTENT 21+!!! UPDATE SETIAP HARI MINGGU PUKUL 22.00 WIB Karena trauma di masa lalu Jungkook mengidap insomnia akut. konsultasi juga obat tidur sama sekali tidak membantunya hingga suatu hari ia menemukan iklan yang menawarkan jasa...