Akhirnya Yujin dan Gaeul sampai di tempat tujuan.
Sebuah club yang sering didatangi anak muda untuk menghabiskan malam, entah untuk menari, minum alkohol atau sekedar melakukan one night stand dengan lawan jenisnya yang tidak akan diingat besok paginya.
Yujin yang paling semangat datang, langsung berbaur dengan orang-orang di dance floor.
Gaeul melintasinya dan memilih duduk di bar untuk memesan minuman.
"Ini pertama kalinya kau datang?" sapa bartender tampan yang lebih mirip seorang aktor daripada pengracik minuman.
"Iyaa, ini pertama kalinya aku kemari" jawab Gaeul keras, karena musiknya terlalu kencang.
"Kau bisa memanggilku Nichol, namaku Nicholas, dan kau?"
"Gaeul"
"Oh, kau pasti lahir saat daun maple memenuhi jalan"
"Hahaha tidak juga"
"Namamu indah, apa kau mau mencoba cocktail racikanku yang terbaru?"
Gaeul mengangguk, "Ya, tentu, aku ingin mencobanya"
"Kau pasti menyukainya" ujar bartender itu, sambil mengedipkan salah satu matanya berusaha menggoda Gaeul.
Gaeul hanya tersenyum menanggapi, seraya melihat Yujin yang lupa jati dirinya dan sibuk menari dengan heboh.
Entah dengan lelaki mana saja ia menari kesana kemari.
"Kimgaaaa!!!!" tiba-tiba ia datang.
"Huh hahhh aku lelah, aku haus ...hahh hahh hahh...."
"Kemarilah, kau langsung menari saat kita sampai"
Yujin meletakkan tasnya di atas meja dan duduk di samping Gaeul. Ia melihat meja yang masih kosong dan protes pada Gaeul.
"Mana minumannya?"
"Tunggu saja, sedang dibuat"
"Hey aku melihat guru SMA kita di sana" bisik Yujin.
Gaeul membulatkan matanya dan menutup mulutnya tak percaya, "Siapa yang kau lihat?"
"Jaehyun ssaem, ternyata rumor itu benar"
Dan ya... mereka mulai bergosip.
"Pacarnya sangat cantik"
"Jadi mereka sungguh bercerai??"
"Aku yakin mereka bercerai karena Jaehyun ssaem tidak suka hidup dikekang dalam pernikahan"
"Aku jadi penasaran, dengan pacarnya"
"Yaa kau tau Krystal? Dia bahkan lebih cantik dari Krystal"
"Mana mungkin! Jangan menipuku"
"Aku bersumpah, dia cantik, sangat cantik, em...sepertinya dia juga bukan orang Korea"
Gaeul menepuk paha Yujin.
Yujin hanya tersenyum seperti orang bodoh.
"Siapa yang kalian bicarakan?"
Suara berat Nichol memecah obrolan Yujin dengan Gaeul.
Ia membawa dua gelas minuman untuk mereka.
Yujin segera meneguknya, sementara Gaeul tidak.
"Kenapa kau tidak meminumnya?" tanya Nichol, duduk menemani Gaeul.
Jangan tanya Yujin kemana, ia sudah berlari ke arah krumunan lagi dan menghilang dari radar Gaeul.
"Aku baru ingat, terakhir kali aku mabuk aku dalam masalah besar, aku takut akan menghadapi masalah yang besar, untuk kedua kalinya"
"Kau menyalahkan minuman untuk masalah yang menimpamu?"
"Apa?" tanya Gaeul melengos.
Nicholas mendekatkan duduknya dengan Gaeul.
"Sebuah minuman tidak bersalah, melainkan kita sendiri" ucapnya, sukses membuat Gaeul terkesiap.
Itu terdengar bagus, tapi belum tentu benar, kan?
Memang betul gara-gara alkohol yang menyebabkan dirinya mabuk Gaeul jadi diterpa masalah. Oleh karena itu, tidak salah kan kalau dia ingin menghindari? Ya walaupun belum pasti, tapi mencegah lebih baik daripada menghadapi bukan?
Gaeul mengambil gelas itu.
Yujin saja meminumnya tanpa berpikir, untuk apa dia takut?
Lagipula 'Jake' di dunia ini hanya satu kan?
Ya, Gaeul memutuskan untuk meminum minuman beralkohol tinggi itu dan mengusap bibirnya setelah selesai.
"Kau tampak seksi" ucap Nichol sambil menatap Gaeul. Senyum di bibirnya hilang, ia justru tampak makin menawan jika dilihat seperti itu.
Gaeul memalingkan wajahnya, mengipasi wajahnya yang panas, lalu berinisatif pergi.
Nichol mengikutinya, seolah melupakan pekerjaan utamanya.
Mereka berhenti di lorong, depan private room.
"Kau mengikutiku?" tanya Gaeul curiga.
"Kalau aku jawab tidak, kau pasti tidak mempercayainya"
"Bisakah kau tidak mengikutiku? Aku merasa tidak nyaman"
"Tapi aku ingin ikut denganmu, jadi bagaimana?"
Apa maksudnya itu? Yang diucapkan oleh Nichol membuat Gaeul takut. Apalagi smirk di wajahnya itu, astaga...
Kenapa dia berbicara seperti itu?
Seolah sedang mengincar Gaeul.
Gaeul melihat sekitar, lorong ini sepi, tak ada yang lewat.
Kalau begini, lebih baik dia kembali ke tempat yang ramai, setidaknya disana lebih aman.
"Aww!"
Suara pekikan Gaeul, karena tiba-tiba Nichol memegang lengannya, kemudian ia dibawa ke suatu tempat.
"Lepaskan aku!" pinta Gaeul, berusaha melepaskan diri.
Mereka naik ke lantai atas.
"Tidak akan!" jawab Nichol dengan suara keras dan kasar.
Tangannya sakit!
"Lepaskan!"
"Jangan berteriak!"
"Kalau begitu lepaskan! Aku tidak mau ikut denganmu!"
Ia terus berusaha memberontak, ingin melepaskan diri. Di klub seramai ini, apakah tidak ada yang peduli padanya? Orang-orang hanya lalu lalang tak memperdulikan dirinya.
Jake...dimana kau?
Gaeul menutup matanya dan menangis.
Dalam hati ia memanggil nama Jake, meneriakkan namanya dan memanjatkan doa agar Jake datang menyelamatkannya.
Brakk
Terlepas!
Gaeul membuka matanya, melihat Nichol jatuh setelah menerima pukulan dari.....
Siapa orang ini?
"Gaeul-ssi, mari ikut saya"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER [END ✔️]
FanfictionBagaimana jika laki-laki yang pernah tidur denganmu tiba-tiba jadi saudaramu? 14-03-22 🥇 Rank 1 in enhypen 03-03-22 🥇 Rank 1 in jaeyun 04-03-22 🥇 Rank 1 in jakeenhypen