Chapter 21

800 72 5
                                    

Perjalanan yang panjang memakan waktu berhari-hari hingga beberapa minggu pun lewat, selama perjalanan itu, Sasuke dan Menma banyak diam, tapi sesekali Menma menceritakan tentang bagaimana ketertarikannya pada Kawaki.

Sementara Sasuke sesekali berhenti untuk menyelidiki tempat peperangan atau sisa-sisa peninggalan Outsutsuki dan menyebabkan lebih banyak waktu yang termakan.

Tak hanya penyelidikan, tapi Menma pun mengasah kemampuannya, mengambil waktu disela-sela penyelidikan. Dirasa kemampuannya semakin meningkat, pria itu meyakinkan dirinya untuk melawan semua anggota Kara sendirian.

Hingga sampailah Menma dan Sasuke disalah satu desa yang tampak mencurigakan, Sasuke memutuskan untuk menetap untuk beberapa lama di desa tersebut.

Dan ternyata, Sasuke pun akhirnya mengetahui apa yang terjadi di desa tersebut. Ternyata terjadi wabah manusia manusia peledak oleh orang-orang yang mengendalikan mereka semua.

.

///Disini kisah Sasuke retsuden yang berkelana setelah perang, sementara saat Sasuke berkelana ini adalah kisahnya bersama Naruto di Sasuke di desa Hare///

.

.

Saat sementara berkeliling desa, burung chouju giga milik Sai muncul dari atas langit, dengan sigap Sasuke langsung membuka gulungan agar burung itu masuk ke gulungan dengan membentuk tulisan.

"Kembali ke Konoha, ya?"

"Apa? Kita bahkan belum menemukan markas anggota Kara," desis Menma tak terima.

Duak

Bunyi ledakan terdengar, Menma dan Sasuke saling tatap dengan terkejut. Mereka berdua langsung berlari ke asal suara ledakan dari sisi lain di desa.

"Aaaaahh..! Manusianya.. meledak!"

"Sialan!"

"Hentikan!"

Seorang penduduk menusuk dengan tombak seseorang dengan mata merah yang seperti dikendalikan, sosok yang dikendalikan itu menarik tombak yang tertusuk tepat di dadanya dan seketika ia memuntahkan suatu cairan hitam yang kemudian tubuhnya menjadi kupalan ledakan yang membesar.

Duaaarrrr

Setelah ledakan barusan, banyak manusia mata merah yang dikendalikan mulai berdatangan. Dua pahlawan dari desa mencoba menghambat, Sasuke yang melihatnya ikut membantu.

"Menma, hambat mereka!"

"Serahkan padaku, Papa!"

Menma membuat penghalang antara penduduk dengan kerumunan orang-orang yang dikendalikan, sementara Sasuke mendekati penduduk yang diserang.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Sasuke.

"Aa- apa? Apa kau teman mereka?!" tanya salah satu penduduk menuding.

Menma menoleh ke belakang. "Kami melindungi kalian."

"Ini bukan urusanmu, Menma, sebaiknya kau halangi mereka saja," tegur Sasuke.

"Tch."

"Kau salah paham."

"Diam kau! Mereka menyuruhmu datang kesini untuk menyerahkan diri, kan?!"

Menma tersentak. "Menyerahkan diri?"

"Menma."

"Baik, baik..."

"Anak muda, apa yang kau lakukan?"

"Dasar.. maaf, aku tak ada maksud jahat pada kalian, tapi..." seorang gadis mencoba menyerang Sasuke. "Suiton : Ame Arare!"

Rahasia ~ Ninja Misterius{✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang