17 - is it home?

10.5K 243 5
                                    

Malam yang indah untuk seorang Karina, sayangnya itu tidak berlaku bagi Winter. Gadis yang sedang rebahan itu termenung, memikirkan kejadian tadi.

"Jaemin cepu banget! Nggak suka!" ketusnya monolog.

Bahkan sedari tadi Winter menerima pesan dari Jaemin namun gadis itu memilih untuk menghiraukannya.

Wajah Winter saat ini sudah sangat lesu, secara dia pantas untuk marah kan ya.

Semuanya berubah saat Taeyeon membuka pintu kamar Winter. "kak ada yang nyariin tuh" Ujarnya.

Sontak Winter duduk dan melotot. Jangan bilang kalo itu Jaemin!

"Bunda ajaaa ah yang nyamperin, Winter capek" Ketus Winter.

"Nggak bisa dong kak, inget ya kalau ada masalah harus diselesai in loh. Jangan malah lari dari masalah gini, ga selesai selesai nanti masalahnya" Balas Taeyeon yang masih berdiri diambang pintu.

"Tapi Winter marah bunda! Yang salah dia kok" Dengus gadis itu lalu memangku tangannya.

Taeyeon berjalan mendekati Winter, meraih kedua tangan Winter dan menarik gadis itu agar bangun. "Ayok, ga penting siapa yang bener dan siapa yang salah, pokoknya anak bunda harus berani ngadepin masalah, oke?"

Winter menghela nafas kesal, "Huft.... Iya iya, nih kesana nih"

Padahal Winter belum mandi sejak pulang dari kantor. Dan rambutnya di gelung namun masih berantakan, serta Winter hanya mengenakan kaus putih tipis oversize yang transparan sehingga sport bra nya terlihat, selain itu celana yang ia gunakan saat ini tak lebih panjang dari kaus nya.

Persetan dengan itu, Winter akhirnya keluar dari kamarnya dengan wajah yang dipaksa dingin.

"Kenapa ya?" Tanya nya jutek terhadap seorang pria yang duduk di sofa ruang tamunya.

Pria yang bernama Jaemin itu menoleh sembari tersenyum, dia mengangkat sebuah plastik bening berisi makanan yang tadinya tergeletak diatas meja. "Bungeopang nya masih anget loh cantik, makan gih keburu dingin" Ucap Jaemin seakan tak ada masalah apapun.

Sementara itu Winter duduk dihadapan Jaemin, masih dengan dirinya yang memangku tangan.

"Mau aku suapin?" Tawar Jaemin, masih dengan senyumannya yang sangat manis. Gadis yang dimaksud bertingkah acuh, padahal aslinya hatinya saat ini sedang diporak porandakan oleh Jaemin.

Yatuhan emang boleh ya selucu ini? Gue harusnya marah! Pokoknya marah!

Karena Winter hanya diam dan ogah berbicara apapun, Jaemin berinisiatif mencuil bungopang kemudian ia berdiri lalu duduk disamping Winter dan menyuapi Winter.

"Aaaaa...." Ujar Jaemin.

Aaaaarggggg!

Mau tak mau Winter membuka mulutnya, menerima satu suapan bungopang dari Jaemin.

Entah kenapa setelah memakan ini rasanya mood Winter langsung naik seketika.

"Sekarang udah mau ngomong?" Kini Jaemin menampakan ekspresi memelas serta bingung kenapa Winter mencampakan dirinya.

Winter yang melihat wajah memelas Jaemin langsung tak tega, ia menelan makanan dimulutnya dengan susah payah, "Kamu cepu Jaem, aku gasuka"

Mendengar itu Jaemin mengernyitkan alisnya, "Cepu gimana deh maksudnya" tanyanya masih bingung.

"gausah pura-pura nggak tau deh Jaem, tanya aja ke bu Lia, bestie kamu" Sang gadis masih bersikap arogan.

"Bu Lia bestie aku? Sejak kapan? Aneh banget tiba-tiba nuduh sembarangan" Sahut Jaemin membela dirinya karena merasa ia tak ada salah disini.

Posesif-nim | JENO KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang