18 - behind the truth

5.1K 214 13
                                    

Karina melilitkan dirinya dengan selimut sebelum ia berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina melilitkan dirinya dengan selimut sebelum ia berdiri. "Privacy, please" Ujarnya diikuti Jeno yang berbalik badan.

Asalkan Karina tau, Jeno padahal sudah mengetahui Karina hingga hal paling dalam, mungkin saja Karina malu. "Padahal aku sudah melihat semuanya" ucap Jeno tiba-tiba membuat pipi Karina memerah karena malu.

"Kenapa harus dibahas sih" ucap Karina mempoutkan bibirnya kesal.

"Memangnya apa yang salah dengan itu?"

Karina menggeleng, malas berdebat, "Terserah deh No" dasar cowok tidak peka, tentu saja Karina malu! Apalagi ini kan kali pertama baginya.

Saat berdiri Karina yang dililit oelh selimut merasa biasa saja meski ia sedikit ngilu di tulang perut kebawah. Namun saat gadis itu berusaha berjalan, "akh" lutut kanannya tiba-tiba sulit untuk diluruskan.

Mendengar itu Jeno langsung bergegas menghampiri Karina, ia memegangi pinggang Karina dan membantunya berjalan hingga sampai didepan kamar mandi.

"Kamu tidak apa-apa, Karina?"

Gadis yang dimaksud mengangguk-angguk kemudian tersenyum.

Ketika keduanya sampai didepan pintu, "Terimakasih No-no" setelah mengucapkan itu, gadis itu dengan cepat mengunci pintu.

Sementara Jeno yang mendengar nya langsung tersenyum gembira. "yesss!" serunya agak berbisik sembari mengangkat bogemnya.

***

Jeno memasuki kelas setelah selesai makan di kantin, lelaki itu hendak duduk namun ia tidak melihat tas nya sama sekali. Tentu saja yang dilakukan Jeno saat ini adalah mencari kemana tas nya hilang.

Lelaki itu mengitari pandangannya, dan ia mendapati tas nya sudah tersungkur di dalam tempat sampah dengan Jongseong dan kedua minionnya menjaga tong sampah tersebut.

Jeno mendekati tempat sampah kemudian berseru, "Kembaliin!" ujarnya.

Jongseong tersenyum kecut, mengangkat tas milik jeno hanya dengan dua jari nya seakan jijik lalu menaruh tas Jeno keatas lemari loker disebelah tempat sampah.

Detak jantung Jeno berpacu cepat, tangannya mengepal kuat dan rasanya ia sudah tidak mampu menampung amarahnya selama ini.

"LO KENAPA SIH JAHAT BANGET SAMA GUE?!" teriak Jeno sekuat tenaga hingga seisi kelas menoleh kearahnya. Bahkan ada beberapa siswa yang berkeliaran di lorong mengintip lewat jendela kelas ini.

Tanpa aba-aba Jongseong menarik kerah seragam Jeno, "ngomong apa lo? Ngomong apa?" ujarnya dengan rahang yang sudah mengeras.

"Kenapa selalu gue yang lo buli bangsat!" Jeno kembali membentak meski ia takut setengah mati.

Jongseong menyeringai, "lo mau tau kenapa? ITU KARENA BOKAP LO BANGSAT!" Sahut Jongseong ikut membentak.

"Bokap lo selingkuh sama nyokap gue sampe nyokap gue hamil dan sekarang..." tak ada angin tak ada hujan, Jongseong mulai menampakan wajah sedih. "...nyokap gue dibawa kabur sama bokap lo Jeno anjing!" sambung Jay kemudian terisak.

Posesif-nim | JENO KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang