Mendesis. Aleesha diam-diam meringis sejak dua jam tadi. Di mejanya, tidak fokus bekerja, Aleesha memilih menidurkan kepala sejenak. Memejamkan mata, tangannya menekan perut berusaha mengurangi rasa sakit yang melanda.
Hari pertama bulanan selalu menjadi masalah untuk Aleesha. Ini bukan pertama kali ia kesakitan karena nyeri bulanannya. Tapi, sebelumnya yang Aleesha ingat ia tidak pernah merasa senyeri inu. Entah dosa apa yang Aleesha buat hingga dirinya diazab begini.
Membuka mata, menegakkan punggung belakang, Aleesha menghirup oksigen banyak-banyak lalu menghela perlahan. Dia membenarkan kacamatanya. Aleesha tidak punya waktu leha-leha. Kalau sampai Brillian tahu, ia bisa ditendang ke Afrika.
"Aleexxx!"
Aleesha memalingkan muka, memejamkan mata. Dia mendesis kesal mendengar suara cempereng itu. Suara yang paling ia hindari. Aleesha menoleh ketika Dina sudah berdiri di depannya. Tersenyum lebar, cewek itu menaruh sebuah kotak bekal di atas meja.
Mengernyit, Aleesha menatap ngeri ke arah Dina. Cewek itu masih mempertahankan senyuman. Aleesha semakin merinding dibuatnya. "Ini ... apa?"
"Makanan, dong. Buat Alex."
Nadanya anjir, bikin eneg.
***
Hallooo! Girl in Suit bakal ngadain PO lho di tanggal 5 Mei. Jangan lupa buat ikutan oke? Kalian bisa pantau terus IG Lotus Publisher atau IG saya urdark.shadow. Ada 3 extra chapter yang menanti.
Makasiiih banyak buat yang udah baca sampai sejauh ini. See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL IN SUIT (SUDAH TERBIT)
RomanceAleesha Wijaya rela menyamar sebagai laki-laki dan menjadi sekretaris Brillian Langitra, CEO perusahaan saingan sang kakak, Keandra, untuk mengulik informasi dan menjatuhkan perusahaannya. Demi sang kakak yang selama ini membencinya, Aleesha bahkan...