Hello, My Crush (end)

387 83 8
                                    



Aku mencoba menenangkan diri sambil melewati lorong dengan tergesa.
Kegugupan makin melandaku saat orang-orang melihat dan berbisik yang entah apa tentangku.
Entah mengapa ruang kepala sekolah terasa sangat jauh.


Klek!

Jantungku serasa mencelos saat melihat keberadaan Sakura dan Sasuke yang lebih dulu duduk di sana, menghadap pada Kepala Sekolah dan beberapa orang guru. Salah satunya wali kelas kami, Hatake Kakashi.

"Kami sudah menunggumu Nak, duduklah," kepala sekolah mempersilakan ku duduk.

Aku melirik dari ekor mataku, Sasuke tampak tegang. Sedangkan Sakura ... entahlah, semua yang ada pada dirinya sekarang tampak palsu di mataku. Hatinya bahkan tak selebar jidatnya.

"Langsung ke intinya saja agar masalah ini cepat selesai. Bisa kau jelaskan foto ini?" Salah seorang sensei menyodorkan selembar foto padaku.

Mataku terbelalak. Aku sangat mengenali gambar di foto itu. Tentu saja, karena itu adalah fotoku dan Naruto.
kami berdua terbaring di sana, tidur di karpet bulunya yang lembut.
Aku berbaring dengan hanya menampakkan seragam atas yang terlihat berantakan  dan tubuhku tertutup dengan selimut sebagian hingga ke paha. Naruto tepat di sampingku, terbaring dengan tenang berseragam lengkap. Hanya saja, tiga kancing seragam atasnya terbuka, pun ikat pinggangnya yang tergeletak dekat kakiku.

Aku mengerti sekarang, kenapa aku bisa sampai di ruangan ini.
Ini hanya salah paham, dan tugasku harus bersusah payah menjelaskan semuanya agar masalah beres. Setidaknya, jika mereka semua berniat percaya padaku.

Aku bersumpah, tidak terjadi apa-apa pada kami. Bahkan terpikir berbuat yang aneh saja tidak pernah!


...


Di hari itu, tepat seminggu sebelum ulang tahun Naruto. Cuaca lumayan dingin dan berangin. Aku memakai selimut, erat dan menutupi seluruh tubuhku. Naruto bahkan menutupi badan atasnya dengan sebuah Hoodienya kala itu. Kami terlelap setelah lelah bermain game yang baru rilis.
Aku benar-benar tidak mengerti, mengapa posisi kami bisa seperti itu?

Kepalaku menoleh ke arah Sasuke. Kami tengah bertiga saat itu. Benar, aku masih ingat dengan sangat jelas. Sasuke tidur diantara kami berdua. Lalu kenapa dia tidak ikut berada di foto itu?

"Sasuke--kau ada di sana, kita bertiga ada bersama Naruto saat itu. Aku mohon, bantu aku agar kesalahpahaman ini segera mereda?" pintaku memohon padanya.

"Tolonglah Hyuuga-san ,jangan mempersulit Sasuke seperti ini. Aku tahu kau akan menyeretnya ke pusaran kesengsaraan. Maka dari itu aku ke sini membantunya terlepas dari masalahmu. Aku dan Sasuke sedang berada di rumahku saat itu, mengerjakan praktik Biologi. Anda bisa meminta keterangan teman-temanku yang lain, mereka juga saksinya," Sakura berusaha keras membela dirinya dan Sasuke pada orang-orang yang tampak mengerikan bagiku. Aku yakin, apapun yang akan kukatakan sekarang, tidak ada artinya.

Sasuke diam membisu. Tidak membenarkan pun menyanggah pembelaan Sakura. Baru sekarang aku muak melihatnya.

Aku tidak tahu apa yang ada dipikiran Sasuke saat ini.

"Naruto ... bagaimana dengan Naruto? Di mana dia? Aku yakin kalian akan mempercayai keterangannya," ujarku kemudian.

Anko-sensei menatapku prihatin, lalu beralih pada Kakashi-sensei.
"Maaf Hyuuga-san. Namikaze Naruto ... sudah pindah sehari yang lalu sebelum berita ini menyebar. Dia dan Ibunya mengambil penerbangan paling awal untuk kembali ke California. Bahkan aku sebagai kerabatnya tidak mendapatkan kabar apapun hingga hari ini," papar Kakshi-sensei penuh sesal, membuat keputusasaan ku makin menjadi.

NaruHina Universe : Their  Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang