"Beomgyu, aku ada kan?"
Mengangguk. Entah sudah berapa kali pertanyaan itu terlontarkan dari mulut kecilnya.
•••
Tentang cewek aneh yang tergila-gila akan keindahan paras milik seorang Choi Beomgyu yang menurutnya sempurna-tanpa cela, begitupun den...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_Happy Reading_
Menjalani hari-harinya dengan biasa. Entah hanya dia atau orang lain merasakannya juga bahwa ayangnya itu tampak berbeda dari hari-hari sebelumnya. Bedanya sangat..... Beomgyu seperti menjauhinya, di waktu yang sama pula lantas masih menerima kehadirannya. Dia rasa perbedaan ini membuatnya tak suka.
Bukan Beomgyu yang sudah menerima keberadaannya. Bukan juga yang selalu mengacuhkannya. Kali ini Beomgyunya... berbeda.
Hanya kata itu 'berbeda'.
Padahal dia masih menyukai hari-harinya mengejar makhluk itu—Choi Beomgyu. Namun salah satu percakapannya saat di pantai membuat keganjalan di hatinya.
"Oy, floo. Diem mulu, ngantin yuk?" Ajakan itu menyadarkan lamunannya.
Lagipula kalaupun mau menanyakan hal itu pada Luzy. Floora tak sudi terlebih Luzy pernah bilang bunga di dalam dirinya tengah tumbuh mekar—meski tak semuanya.
Luzy dengan tidak sabar menarik tangannya. Floora mencebik, pelaku hanya tersenyum puas.
"Lo kenapa sih? Jangan gini dong floo, lulu nda suka..." katanya memelas saat sudah di kantin dan dihadapkan oleh pesanannya.
Floora meringis, Luzy kumat lagi.
"Emang menurut lulu, aku kenapa?"
"Ya, lo aneh aja! Atau..... Beomgyu udah apa-apain lo? DIA NGELAKUIN SUATU HAL YANG BIKIN LO BERUBAH?!"
Luzy sampai bangun dari tempat duduknya. Tangannya dia tarik dan membekap mulut Luzy.
"Lulu, ish... ayang akutuh orangnya baik, ga bakal lakuin hal yang lulu tuduh itu."
"Lagian kalau pun iya, juga....." Floora membuat Luzy makin naik pitam.
"JUGA APA?!"
"Bercanda lulu, mending nih mam." Mulutnya dia sumpal dengan pesanan yang tadi mereka pesan.
Luzy mengunyahnya dengan cemberut. Lalu matanya menangkap seseorang yang tengah membuat pesanan di kantin.
"Floo, gue mau cerita."
Floora mengangguk antusias dan memfokuskan netranya, "Tau ga sih, kalau tuh anak. Gak mempan ama gombalan gue."
"Ya lagian asal gombal, ga liat orangnya sih udah tau tuh anak sok cool."
