23.Berbeda

33 5 0
                                    

Jangan lupa vote!-♡




































Memori buruk tentang masa itu terus berputar ulang di otak kecil ini.
-Risayla Syakila-









































Happy reading...






























Lian berlari menghampiri Risa, menggendongnya dan mengajaknya menjauh dari bibir pantai. Semuanya tampak khawatir termasuk Kikandria, dirinya merasa bersalah karena tak mengindahkan penolakan Risa. Melly mendekat dan mengusapkan bawah hidung Risa dengan minyak kayu putih.

"Siapa yang ngajak Risa ke bibir pantai?" Tanya Lian menatap semua anggota himapala dengan tatapan tajam bak elang ingin menerkam mangsanya.

"G-gue kak," jawab Kikandria dengan gugup sambil mengangkat tangannya.

"Risa gak bisa diajak main ke bibir pantai, kalau emang dia gak mau gak usah dipaksa kasian. Sekarang lihat nih, lo bikin dia pingsan tau ga?!" Marah Lian.

"M-maaf kak" sesal Kikandria.

"Makanya punya telinga dipakai baik-baik, udah tau dia gak mau masih aja maksa sekarang kalau udah kayak gini siapa yang salah? Nyesel lo?"

"Udah udah, lo marah ke dia gak bakal buat perubahan yang udah terjadi, sekarang lo tenangin diri dulu," ucap Leo menenangkan sahabatnya yang menjabat sebagai Presma tersebut.

"Nanti kalau Risa udah siuman kita langsung balik aja," putus Lian.

Semuanya mengangguk, tidak mungkin jika mereka egois untuk tetap disini menunggu sunset sedangkan salah satu teman anggota mereka sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Tiba-tiba mata indah milik Risa terbuka pelan, semua yang ada disana menatap Risa dengan tatapan khawatir termasuk Lian. Risa mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya.

"Ris? Kamu gak apa-apa?" Tanya Lian khawatir sambil membantu Risa yang ingin mendudukkan diri.

Risa hanya menjawabnya dengan anggukan kepala serta tersenyum tipis.

"Lo gak apa-apa beneran?" Giliran Melly yang menanyai Risa, dan Risa pun menjawab dengan jawaban yang sama saat Lian menanyai dirinya.

"Risa gue minta maaf ya hiks," ucap Kikandria sedikit terisak.

"Gak apa-apa" lirih Risa menatap Kikandria.

"Pulang sekarang ya?" Tawar Lian.

"No, ini belum sunset mending kalian lanjut aja," ucap Risa.

"Tapi kan..." Ucapan Lian terpotong.

"Aku pengen sendiri kak," ucap Risa sambil menatap Lian dengan tatapan kosong.

Lian pun mengiyakan permintaan Risa, Lian mengintruksikan untuk semuanya agar melanjutkan kegiatan mereka dan tidak mengganggu Risa. Lian menatap Risa, tatapan mata Risa kosong persis waktu kejadian yang sampai sekarang membuat Risa trauma dengan air yang bervolume banyak, entah itu kolam ataupun lautan.

Flashback on

"Anak-anak hari ini jadwal olahraga kita adalah berenang ya, jadi nanti kita langsung ke tempat yang sudah bapak tentukan"

Berbeda ( Kisah Gadis Lemah dengan Senyuman Sejuta Luka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang