BAB 3 : Khronos dan Waktu

5 0 0
                                    

Setelah Dora meminta restu kepada ibunda nya, Ia segera memulai perjalanan nya menuju candi dewa Khronos. Sebenarnya cand ini tidak begitu jauh sih, hanya butuh beberapa waktu untuk jalan saja sudah sampai.

Selang beberapa waktu, akhirnya Dora menginjakan kaki nya di candi dewa Khronos, disitulah Ia mulai mempelajari candi tersebut. Seperti bayangannya, candi itu sudah sangat rapuh dan berlumut. Sebab, sudah lama sekali ada masyarakat kuno yang berdoa dan menyembah dewa Khronos. 

Di dalam buku yang Dora pinjam dari perpustakaan terdekatnya, disebut bahwa pastor-pastor dan pengikut dewa Khronos kemungkinan besar menyimpan jam istimewa itu di dalam candi ini. Sekarang, Dora harus berpikir dan mencari dimana jam itu terletak?

Awalnya sih tidak ada yang terlalu mencolok. Hanya sekedar tembok, patung Khronos dan beberapa sesajen yang sudah busuk saja yang terlihat. Tetapi, Setelah Dora menyelidiki lagi kepala patung Khronos, terlihat seperti ada yang mencurigakan.

Karena Dora sangat gemar sekali membaca buku, ya bisa dibilang pengetahuan Dora sangat melebihi remaja remaja pada umumnya. Ia memutarkan kepala patung Khronos kearah kanan dan sepertinya, tembok yang berada dibelakang patung itu terbuka.

Di dalam terusan tembok itu, terdapat lorong yang sangat gelap dan sangat berdebu. Bagaimana ini? Dora tidak membawa obor pula? 

Namun pada saat itu Dora sangat yakin bahwa jam istimewa tersebut pasti ada di dalam lorong itu. Jadi dia mengambil sebuah kayu yang sudah sangat tua, dan menyalakan api.

Lorong itu merupakan lorong yang sangat mengerikan. Banyak sekali suara suara yang tiba tiba terdengar. Seperti bunyi daun, bunyi tembok lorong yang sudah rapuh dan bunyi langkah Dora yang menginjak.. tengkorak??

Diakhir lorong tersebut terdapat sebuah kota. Iya, hanya sebuah kotak yang terbuat dari besi? atau batu? tidak tahu, tidak terlihat begitu jelas saat itu. Kotak itu terlihat sangat.. kotor. Ya, betul sangat kotor. Tertutup debu, lumut, dan lagi lagi tengkorak yang sudah hancur terletak disebelah-sebelahnya.

Tetapi untungnya kotak itu tidak terlalu besar. Dora dapat mengambilnya hanya menggunakan satu tangan dia. 

Karena hawa lorong tersebut sudah sangat mengerikan, Ia memutuskan untuk segera lari secepat mungkin keluar dari lorong itu, dari candi itu.

"Ternyata tidak se susah yang kubayangkan." kata Dora kepada dirinya sendiri.

Namun.. di dalam kotak itu lah yang akan melihatkan kebenaran yang sebenarnya.

Lelucon WaktuWhere stories live. Discover now