Namaku Eden.
Aku bekerja di industri hiburan dan telah membintangi sekitar dua puluhan judul film yang dipasarkan secara internasional. Namaku masuk dalam golongan aktris kelas A yang selalu diperhitungkan oleh sutradara Hollywood. Majalah Time pernah memasukkanku dalam daftar seratus anak muda paling berpengaruh di dunia. Bisa dibilang, aku berpartisipasi dalam memajukan industri perfilman bangsa. Aku tidak bekerja sendirian. Ada sekitar tiga puluhan staff termasuk pengawal pribadi yang membantuku. Mereka orang-orang yang kupilih secara personal untuk mendukung pekerjaanku selama ini. Dekade ini menjadi tahun-tahun keemasanku dan yang paling produktif sepanjang sejarahku berkarir.
Di usia yang ke tiga puluh tiba-tiba aku dipanggil ke kampung halaman. Nenekku sakit. Keluargaku -yang sangat jarang kutemui akibat padatnya aktivitas- memintaku untuk pulang. Karena semuanya serba mendadak, manager ku marah karena aku dibuat membayar penalti akibat pemutusan kontrak sepihak. Kerugianku mencapai jutaan dollar. Namun, aku berhasil meyakinkan manager dan agensi kalau aku akan mengganti semua kerugian serta membereskan urusanku dalam waktu singkat.
Oh, ternyata tidak semudah yang kukira.
Di kampung halaman, nenekku terbaring lemah. Satu-satunya permintaan beliau adalah agar aku menikah sebelum beliau meninggal. Lagi-lagi, segalanya serba tiba-tiba. Agensiku menggila begitu aku mengabarkan mereka tentang rencana keluargaku. Mereka bilang keputusan untuk menikah akan berisiko pada karirku yang sedang berada di puncak. Lagi-lagi aku harus meyakinkan mereka bahwa ini demi membuat nenekku lega. Lagipula, pernikahan tidak pernah tertulis dalam kontrakku karena semua orang mengira aku tidak ingin menikah selamanya. Dan sekarang, agensiku harus menambahkan pasal baru mengenai pernikahan dan anak karena kejadian ini saat perpanjangan kontrakku beberapa tahun lagi.
Singkatnya, manager ku menawarkan opsi pernikahan kontrak yang akan berakhir setelah nenekku meninggal. Terdengar kasar, memang. Tapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk menebusnya. Kerugian akibat agenda pernikahan akan membuatku bangkrut karena urusan keluarga bisa menyita perhatianku dari daftar kontrak yang tak ada habisnya sampai tiga tahun ke depan.
Usai mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, akhirnya aku dapat pulang ke kampung halaman dengan tenang. Setidaknya aku punya waktu satu minggu untuk menyelesaikan urusan apa pun menyangkut keluarga dan warisan. Jujur saja, warisan yang akan ditinggalkan nenekku tidak akan seberapa dibandingkan kekayaanku saat ini. Namun, aku sangat menyayangi beliau. Di antara semua anggota keluarga, nenekku adalah satu-satunya pendukungku saat karirku sedang merosot di awal-awal dahulu. Aku ingin menemuinya setelah bertahun-tahun tak berjumpa. Dan pesan beliau hanya satu. Menikah.
Aku menyetujuinya karena sudah membahas ini lebih dulu dengan agensi. Nenekku senang bukan kepalang. Beliau yang awalnya terbaring lemah, langsung bisa duduk dan berjalan pada esoknya. Aku lega. Keluargaku juga. Lalu dimulai lah perjodohan. Aku meminta kepada nenek untuk diberi waktu menyeleksi para calon pendampingku kelak. Beliau tidak keberatan. Toh, hanya satu orang yang dicalonkan untukku. Nenek bilang, calonku ini adalah teman masa kecilku. Sayangnya aku tidak ingat. Terlalu banyak orang yang kutemui selama ini. Kenangan masa kecil tentu mengabur oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan.
Asistenku memesan tempat di sebuah restoran untuk mengakomodasi pertemuan kami. Well, lebih tepatnya, dia memesan satu restoran hanya untukku dan calonku. Ini kali pertama kami bertemu. Mungkin ketika bertemu dengannya nanti, aku akan merasa familier.
"Eden?"
Aku menoleh saat seseorang memanggilku. Segera saja aku berdiri dan mengulurkan tangan lebih dulu. Aku sengaja tidak langsung mencopot kacamata agar aku bisa menilai penampilan calonku ini tanpa membuatnya tersinggung. Dia membalas uluran tanganku. Telapak tangannya hangat dan sedikit kasar khas laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORIES ONLY
Short StoryKumpulan cerita pendek tanpa ujung dan tanpa genre.