LOVE IN REDEMPTION ⚡

Bagian 21. Tangisan Xiao huli

Selamat bersantai semua kawan-kawan Rubah ... Baiklah ku harap kali ini cerita ini bisa menemani kalian semua..
Siapkan teh hangat dan roti sari . Ya itulah... Sebuah roti bermerk yang bisa kalian makan dengan selai .. "Apa gunanya teh anget kalo akhirnya makan roti dengan selai?" . Gunanya adalah untuk d alirkan ke lubang tenggorokan kalian agar terasa nyaman setelah lelah berceramah seharian.

Jangan lupa d cubit star nya ya kawan agar Rubah semangat nih ngetik nya.. hehe .. lumayan pegel juga soalnya. Bruakakakak...🤣🤣🤣

Oke mari kembali ke cerita ini ...

1

2

3

🍂🍂🍂🍂 🖤🖤🖤🖤 🍂🍂🍂🍂🍂🖤🖤🖤🍂🍂🍂🍂🍂

/Lokasi di persemayaman belakang bukit Negeri Yunxia.

Asap dupa serta wewangian semerbak menyelimuti sekitaran persemayaman. Nampak manusia bergerombol mengelilingi sekitaran tempat ini . Dengan pakaian serba putih menandakan situasi berkabung. Terlihat para manusia itu menangisi sosok yang mereka cintai .

___🍂🖤🍂__

_ /Kedai teh di pasar dekat kediaman Ren she ._

"Apa!!!! ..."
"Tidak mungkin !!"

Kedua kaki Ren she nampak melemas, ia yang awalnya terlihat sangat gagah berani menghajar salah seorang musuh nya , justu saat ini dia terperangah , mundur , dan duduk dengan penyesalan nya serta rasa sedih yang teramat mendalam setelah musuhnya itu memberinya suatu kabar .

Ia langsung berlari pulang menemui saudarinya yang tak lain adalah adiknya Yin she' dan Xiao huli.

Dengan mata yang memerah menahan luapan airmata , Ren she memeluk kedua saudara nya itu . Xiao huli yang baru saja tersadar dari pingsan nya justru nampak bingung dan heran melihat Ren she seperti ini. Ia tak menyangka Ren she yang ia kenal enggan sekali menyentuhnya karena selalu bertengkar jika mereka bersama, justru saat ini Xiao huli sperti tak mengenali nya kembali .

Ya mungkin saja karena mereka jarang bersama , juga setelah sekian lama ia kembali melihat Ren she setelah baru saja terbangun dari pingsan nya akibat tragedi dua malam lalu.

"A.... Ada apa ini... ?" . Ujar Xiao huli.

Airmata Ren she akhirnya tak bisa terbendung lagi , Ren she kini benar-benar menangis di pelukan kedua saudari nya itu.

Kedua saudarinya itu terdiam dan saling tatap satu sama lain, mengisyaratkan pertanyaan tentang rasa penasaran akan hal yang tengah membuat kakak nya itu bisa menangis seperti ini.

" Ren she.... Tenangkan dirimu , aku akan kembali ". Ucap Xiao huli sembari melepaskan pelukan Ren she yang masih nampak tersedu-sedu.

" Kakak ... Duduk lah dahulu , ada apa?... Ceritakan yang terjadi...". Pinta Yin she'.

" Kak... Apa kakak putus cinta ?..."

" Apa kakak dapat tagihan utang ?..."

" Atau kakak habis di marahin warga pasar karena telat mengirim barang ...?".

" Oh ... Yin she' tau ... Apa jangan- jangan kakak abis memergoki kekasih kakak numpuk utang lagi ...?".

" Hmmm... Atau ....?..

"Bisa diam tidak !!!". Kalimat beruntun Yin she' di potong dengan bentakan dari Ren she. Ren she yang masih memeluk sang adik kini ia melapas pelukan nya dan membuka tas kecil berisikan dua gulungan kain putih dan di dalamnya berisi surat untuk nya dan Xiao huli.