Pentuna

3.7K 491 13
                                    

"Lebih mudah membohongi seseorang daripada meyakinkannya kalau ia sudah dibohongi."

- Mark Twain -

××××××××××××

Pak Kim menatap berbagai foto dan berkas di ruang dengan penerangan yang cukup minim. Ia terlihat sangat serius, hingga panggilan masuk memecah kefokusannya.

"Halo!"

"Mari bertemu."

"Baiklah."

Pak Kim kemudian beranjak keluar dari rumahnya. Padahal sudah cukup larut malam untuk melakukan pertemuan. Tak berselang lama, Pak Kim sampai disebuah hotel dan segera masuk ke ruang VIP atau meeting room. Di ruang tersebut, ayah Rael telah menunggu kedatangannya.

"Aku sudah mendengar semua, tentang apa yang baru saja terjadi. Korban ke tiga dari organisasi itu." ucap ayah Rael

"Kau yakin ini ulah dari organisasi itu? Pertama, korban bernama Caesar dan Bu Liliana, kemungkinan adalah target. Dasar pembunuhannya, kemungkinan berkaitan dengan korban bernama Aurora dan ayahnya, Ausar." ucap Pak Kim

"Lalu menurutmu, ketiga korban tak saling berkaitan?" tanya Ayah Rael

"Berkaitan, namun beda tujuan. Azura (ibu Rael), aku dan Ausar berada di pihak yang sama hari itu. Sekarang, hanya aku yang masih hidup. Selain aku, kau juga mengetahui kebenarannya. Organisasi ini begitu kuat, bahkan sampai membuat hukum tak berjalan dengan semestinya. Dari ke tiga korban, semua diakhiri sebagai kasus bunuh diri." jelas Pak Kim

"Aku bisa mengamankan namamu. Namun putriku juga berada di sekolah tersebut. Menjadikan PLY sebagai target, secara tidak langsung aku melibatkan putriku. Setiap kali berusaha mencari tau lebih dalam tentang organisasi itu, selalu pula ada korban yang kasusnya berakhir sebagai kasus bunuh diri. Walau begitu, kasus bunuh diri kali ini berbeda. Itu karena mayatnya tak di temukan." jelas Ayah Rael

"Aku mengerti, tapi kau beruntung. Putrimu cukup pandai untuk mengatasi masalahnya sendiri. Targetku adalah putra dari ketua organisasi Namibian, Azriel Allianzo Clestheon. Putra tunggal sekaligus calon pewaris organisasi tersebut." ucap Pak Kim

"Kau akan kalah, jika bergerak sendiri. Aku yakin jika seseorang yang menjadi pengkhianat organisasi Namibian juga menargetkan Azriel, maka sudah pasti, dia menggunakan siswa yang dekat dengan Azriel sebagai tangan kanannya. Kau sudah liat, bagaimana ia menargetkan Caesar dan Liliana yang merupakan anak dan menantu dari dua keluarga yang berada di forum inti 'dirty business namibian'." jelas ayah Rael

"Itu benar. Itulah kenapa aku datang meminta izin untuk melibatkan putrimu dalam hal ini. Aku tidak yakin, jika Azriel tak menyadari keberadaanku ataupun pengkhianat dari organisasi itu." ucap Kim

"Dia akan melibatkan dirinya sendiri. Dia keras kepala dan berani seperti ibunya. Mengenai Ausar, aku sudah mendapatkan berkas itu. Identitasnya sebagai agen tak diketahui oleh siapapun. Jadi kemungkinan, pembunuhnya berasal dari organisasi itu sendiri. Kerena ia tau, keberadaan agent yang bekerja sama dengan Azura, akan menjadi ancaman bagi organisasi mereka. Kau harus berhati-hati." ucap ayah Rael

"Kau juga harus hati-hati. Mereka pasti terus mengawasimu. Lebih tepatnya, kode pembunuhan yang mengorbankan siswa pada PLY School, secara jelas pelaku terang-terangan ingin melawan organisasi Namibian. Mungkin saja, musuh Namibian adalah kawan bagi kita." ucap Kim

"Aku tak bisa mengatakan jika musuh Namibian adalah kawan bagi kita. Seseorang yang sedang berusaha melawan Namibian, kemungkinan terbesarnya memiliki hubungan dengan Aurora dan Ausar. Namun kau tau pasti, ia berambisi dan terobsesi dengan siswa peringkat satu. Seolah, ia begitu membenci anak-anak yang berada di puncak peringkat, setelah kematian anak bernama Aurora itu." jelas ayah Rael

Blind And Bad Rivalry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang