Saat ini Clarissa sudah berada di dokter hewan. Ia sedang menunggu majikannya selesai di periksa.
Cukup lama hingga akhirnya dokter hewan yang tampan keluar bersama dengan seekor kucing yang terlihat malas.
Jujur saja saat pertama kali melihat dokter itu Clarissa tergoda, tapi sekali lagi tujuan Clarissa adalah duda anak satu. Clarissa itu tipe orang setia walaupun diterjang ombak sekalipun.
"Kucingnya baik-baik saja, dia sehat. Tapi mungkin dia agak malas." Ucap dokter tertawa kecil melihat kucing yang malas di pelukannya itu.
Clarissa hanya tersenyum. Memang benar bahwa kucing barunya itu terlihat malas. 'Semoga lu gak jadi babi nanti.' batin Clarissa menatap kucing itu.
(Itu maksudnya kucingnya gak jadi gemuk kayak babi ya guys)
Dokter dengan nametag Keanu Raihan itu menyerahkan kucing itu ke Clarissa dengan senyum ramah.
Menurut Keanu, Clarissa cukup menarik karena memiliki sifat yang unik. Semua yang Clarissa pikirkan terlihat jelas melalui ekspresi dan tatapan matanya, membuat Keanu berpikir gadis di depannya itu cukup polos dan mudah di bodohi.
Tak ingin terlalu dekat dengan pria lain, Clarissa segera pergi setelah membayar biaya pemeriksaan. Clarissa mengingatkan dirinya untuk setia kepada om duda incarannya itu.
***
Kini Clarissa sudah berada di apartemennya. Ia saat ini sedang sibuk melihat perubahan pada bibirnya.
Bibirnya kecil dan tipis terlihat indah, apalagi setelah di tambah dengan hadiah dari sistem. Membuat bibir mungil dan tipis itu merah dan lembab. Siapa saja yang melihat bibir Clarissa akan tergoda untuk mencicipi rasa bibir Clarissa.
Andai saja bibir Clarissa memiliki rasa, sudah dipastikan itu akan membuat candu bagi yang mencobanya.
Sistem yang melihat kelakuan tuannya itu hanya bisa terdiam. Untung saja di hadiah yang dia berikan tidak memberikan rasa pada bibir, bisa-bisa Clarissa akan dalam bahaya nantinya.
Karena suasana hati senang, Clarissa menggendong kucingnya itu untuk di mandikan.
Untungnya anak kucing itu diam dan suka dengan air, jadilah Clarissa tidak perlu bersusah payah melawan anak kucing itu.
(Andai kucingku juga nurut waktu di mandiin)
Setelah memandikan kucing itu hingga bersih, Clarissa segera mengeringkan anak kucing itu.
Kasian jika di biarkan hingga kering sendiri.
Setelahnya, untuk mengapresiasi kucing itu karena telah menurut, Clarissa memberikan susu kucing sebagai hadiah untuk anak kucing itu.
Setelahnya, karena tidak ada kerjaan lagi, Clarissa memutuskan untuk tidur.
***
Malam telah tiba dengan cuaca yang berawan. Sepertinya akan turun hujan tidak lama lagi.
Cuaca seperti ini sangat mendukung untuk melakukan kegiatan menonton film horor. Maka dari itu Clarissa menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari televisi yang sudah memperlihatkan film horor dan tinggal menunggu dirinya memulai, bantal sofa yang tertata rapi di bawah, selimut untuk menghangatkannya dengan meja yang sudah terdapat mie kuah pedas dan segelas soda.
Clarissa yang sudah siap dengan segala macam alat tempurnya segera duduk dengan salah satu bantal sofa dipangkuannya dan menutupinya dengan selimut.
Ia mulai memutar film itu dan fokus menonton sesekali memakan mie instan itu.
Terlihat dari wajahnya Clarissa kini tengah fokus, terkadang dia akan menutup matanya atau berteriak karena terkejut. Segala macam ekspresi Clarissa keluarkan, jika saja wajah Clarissa cantik pasti akan terlihat sangat imut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARISSA
Fiksi RemajaClarissa Eshal, gadis yang selalu memiliki impian untuk menikahi seorang duda keren beranak satu harus mati karena kejatuhan seekor cicak. "Padahal gw belum nikah sama duda hiks.. dan sekarang gw harus mati. Bye world." Tapi dengan kehendak author...