Dreamy eyes and Smile (my true story)

2 0 0
                                    

Sore itu, suasana sangat mendukung..

"Kau tau, orang yang cuek itu senyumnya manis dan menular. Sayangnya, ia sering menyembunyikan itu."

Aku terhenti dari aktivitas menggulir beranda X. Memikirkan ulang perkataannya dan teringat momen dimana aku sering cuek kepadanya. Kalimat itu untukku, tersenyumlah diriku, kebahagian menghampiriku. Aku tidak menyangka ia akan mengucapkan kalimat manis seperti itu.

Aku menoleh ke sisi kanan, ingin melihat ekspresinya ketika mengatakan kalimat tadi.

Kebahagian terpancar di matanya, kekaguman tak terbendung terlihat di wajahnya dan dreamy eyes itu menatap foto aktris kesukaannya.

Aku menyadarinya, kalimat tadi bukan untukku.

Aku melirik Mentai yang tersaji di meja, tergiur sekali untuk menjejalkan itu ke wajahnya. Aku sadar diri, aku juga ambil andil dari apa yang terjadi hari ini.

Well.. yeah, sore itu sangat mendukung untuk ia mengagumi aktris favoritnya.

Dan penyesalan datang kepadaku. Menyesal merekomendasikan drama itu, menceritakan betapa seru konflik yang terjadi didalamnya, menyuarakan kekagumanku, dan MEMAKSAnya untuk nonton.

Dan kami terjebak di situasi mengagumi bias yang sama.

Aku tidak tau itu hal baik atau buruk. But yeah, que sera sera.


Saturday, 2021/03/27.

ShortsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang