PART 36

7.2K 468 5
                                    

"Putri, ada tamu yang ingin menemui anda."

Rose menghampiri Chloe ketika melihat sang putri sedang meminum teh. Akhir akhir ini ia sangat khawatir karena sering melihat Chloe mengelus bagian kepala berulang ulang.

Ada banyak hal yang ingin rose tanyakan, namun walau rose adalah pelayan yang sangat disayangi oleh chloe, rose tidak berani sama sekali untuk bertanya mengenai apa yang terjadi. Rose hanya bisa mendoakan sang putri dan berharap agar semuanya baik baik saja.

"Tamu? Aku tidak ingat pernah mengundang seseorang."

Chloe memijit kepalanya. Kepalanya terasa penuh dengan nama arsen.

Belum lama ini, Chloe menemui seseorang, pria itu bernama Herrian Fordnez. Seorang pria bangsawan yang sudah tua dan hanya mengabdikan dirinya untuk menjelajah ke seluruh negeri dan memahami seluruh isi buku-buku tebal yang ada di perpustakaan besar Graysian.

Tuan Herrian adalah orang yang sangat terkenal di Graysian karena memiliki pengetahuan yang sangat luas. Jadi bermodal hal itu, Chloe menanyakan mengenai "seseorang yang tidak bertambah tua meskipun sudah bertahun tahun waktu berlalu".

"Putri, apakah anda percaya dengan sesuatu yang dianggap dongeng?"

Chloe masih ingat jelas bagaimana Tuan Herrian menjawabnya. Membuatnya terpaku beberapa menit.

"Saya percaya bahwa ada suatu hal yang tersembunyi didunia ini. Kau tahu putri Chloe, itu seperti gambaran peri pada cerita dongeng. Tidak terlihat nyata menurut banyak orang."

"Ada banyak buku yang telah saya baca karena rasa penasaran saya. Walau saya tidak bisa membuktikannya, namun saya memiliki kepercayaan akan keberadaan hal yang seperti itu."

"Ada suatu makhluk yang disebut 'Faerqiir', mereka tidak bertambah tua dan bisa hidup dalam keabadian."

"Faerqiir hidup seperti bayangan, mereka seperti tidak terlihat, namun berbaur. Rupa mereka mirip dengan manusia."

"Hanya itu yang saya tahu. Tidak banyak informasi mengenai hal seperti itu, dan tidak ada pula cara untuk membuktikan keberadaan mereka."

Chloe mengakhiri pembicaraannya waktu itu dengan ucapan terimakasih karena telah memberitahunya walau mungkin tidak banyak menjawab pertanyaan Chloe.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jadi? Ada urusan apa anda kesini Pangeran aland? 

Chloe menarik langkah kakinya dengan malas. Ternyata tamu nya adalah pria ini. Seandainya tadi Chloe bertanya terlebih dahulu pada rose mengenai siapa tamu yang menunggunya, sudah pasti Chloe akan langsung meminta ainsten saja untuk menemui pria gila ini.

Lagi lagi pria ini datang dengan seenaknya tanpa membuat janji. Dan apa juga urusan antara Chloe dan Aland? Chloe merasa tidak berhutang apa apa dengan pria ini.

"Maaf karena datang tanpa memberitahu lebih dulu. Sebenarnya ada hal yang ingin saya tanyakan pada putri."

Aland membuat senyuman semanis mungkin sambil menatap wajah Chloe.

"Apa yang ingin ditanyakan? Sampai pangeran Kraizen repot repot datang ke sini."

"Ada yang ingin saya bicarakan. Bisakah kita berbicara berdua saja?"

Aland menjawab pertanyaan Chloe dengan pertanyaan. Chloe berpikir sebentar sebelum akhirnya dengan ragu ragu berdehem pelan dan meminta semua pelayan untuk menutup pintu dan pergi dari ruangan besar tersebut.

Setelah Chloe duduk di sofa besar tersebut, aland langsung membuka suara.

"Apa.. mungkin, putri pernah bermimpi aneh akhir-akhir ini? mungkin saja, mengenai saya?"

Chloe mengerutkan keningnya tidak mengerti.  "Maaf?"

"Saya sering memimpikan putri Chloe akhir akhir ini. Karena itu saya tidak bisa tidur dengan baik."

Chloe menatap dalam dalam wajah aland. Pria itu masih memasang senyum manis andalannya.

"Saya tidak pernah bermimpi hal seperti itu pangeran. Memangnya apa yang pangeran mimpikan mengenai saya?"

Aland terdiam sebentar sambil menyeruput teh dihadapan nya. Sampai kemudian ia membuka suara lagi.

"Sejujurnya, bukan hal yang baik untuk diingat. Karena itu, saya sering merasa gelisah ketika bangun dari mimpi itu."

"Saya tidak tahu harus bicara apa."
Chloe menjawab setelah menghela nafas dengan pelan sambil menatap aland yang juga masih menatapnya.

"Saya mungkin akan sering mengunjungi putri chloe. Walaupun hanya mimpi, entah kenapa sejak mimpi itu saya sering merasa takut tentang sesuatu. Namun ketika melihat anda, hati saya terasa lebih lega."

Chloe terdiam ketika aland berbicara seperti itu. Apa mungkin aland mengingat hal yang terjadi di masa lalu melalui mimpi? Tanpa sadar Chloe menggenggam tangannya erat-erat. Bayangan hal yang terjadi di kehidupan sebelumnya tanpa sadar membuat Chloe membeku.

Aland melanjutkan bicaranya,

"Ini akan aneh untuk didengar, namun yang ingin saya katakan hanyalah.. walau saya sempat ingin memanfaatkan anda dengan berusaha menjalin hubungan yang sangat dekat untuk meraup keuntungan bisnis di Graysian, namun saya tidak akan pernah melukai anda. Saya bisa berjanji tentang hal itu"

Aland membuat senyuman lebih lebar di wajahnya, kali ini senyuman itu terlihat tulus untuk seorang pria seperti aland yang lebih sering menyeringai.

Chloe terdiam melihat aland. Yang Chloe tahu, sejak dulu hingga kini, aland adalah seseorang yang gila, pangeran yang hanya memikirkan keuntungan dan di kehidupan lalu adalah pria yang sering menyakiti Chloe.

Apa sungguh mimpi itu yang membuat aland berbicara seperti ini? Tapi, mimpi apa itu?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote dan komennya ya semua🥰

Na-Na

Chloe (The Antagonist Princess)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang