chapter 13: ini latihan apa rencana pembunuhan

828 88 70
                                    



" Gem ...? Ini kenapa tubuhku diiket batu ya ...? " aku  bertanya saat Gempa selesai melilitkan tali di pinggangku.

" Kata Rey ini untuk latihanmu ..." jawabnya santai, entah kenapa perasaanku tak enak saat Gempa menyebut nama si uban itu.

" Lalu kenapa kita ada di tebing ...? " aku berkeringat dingin saat  mendengar arus sungai dari bawah tebing yang mengalir deras.

" itu .... latihan ..." ujar  Gempa.

     Dibandingkan dengan latihan ini seperti rencana pembunuhan untukku .

" jangan pertanyakan cara aku melatihmu, bukankah itu kesepakatan kita ...!!" Rey tersenyum licik.

" ck.... " aku mendecakkan lidahku kesal,  kenapa aku setuju aja waktu itu.

" kau tau Ka... Ze... kemampuan terbaik manusia akan muncul saat  mereka dihadapkan di situasi genting..." Rey berdiri tepat dihadapanku, spontan kakiku melangkah mundur dan tanpa sadar sudah berada di ujung tebing.

" Situasi genting seperti apa ...? " aku bertanya kesal.

Rey mulai menyentuh dadaku dengan telunjuknya dan tersenyum menyeramkan " seperti situasi hidup dan mati ....."  jawabnya sambil mendorong tubuhku pelan.

" eh ..... " aku menatap tak percaya saat kakiku sudah tak lagi menginjak tanah.

"   Bey ....bey ...." aku menatap Rey yang melambaikan tangannya dan tersenyum tampa dosa ke arahku.

"B@NGKEK...... LO REY  ....UAAAAAAAAaaaaaaaaa." aku berteriak saat tubuhku dengan cepat ditarik ke bawah oleh gravitasi bumi dan dengan mulusnya tenggelam ke dasar air sungai.




















" Rey apa gak apa apa....? "

" apa maksudmu Gem ....? " Rey menjawab dengan serius.

" melakukan latihan ini .... kalo dia tak bisa dan mati di dasar sungai bagaimana ...? " Gempa terlihat cemas berkebalikan dengan Rey yang menatap santai.

" Gem.... kau tau sifat angin ..?"  Gempa menggeleng sebagai jawaban

" huh .... angin itu flaksibel, mereka ada dimanapun bahkan di dalam air. "Jelas Rey sembari menarik nafas panjang.

" aku masih Kawatir Rey... walau kau menjelaskan seperti itu !!"

" jangan terlalu cemas pada orang yang baru saja kau kenal .... aku yakin
Dia tak akan mengecewakan..." Ungkap Rey sambil melihat ke arah sungai.

"Oke ayo kembali dan makan .... " lanjutnya acuh.

" eh .... gak ditunggu ampe keluar dulu....? "

" untuk apa nanti juga keluar sendiri ... ayo kembali ...." pinta Rey.

" baiklah ...."







































Blup .....blup ....blup.....

" orang itu benar benar berniat membunuhku ..... bagaimana caranya keluar dari sini cuba..? kalo badanku keiket dengan kenceng gini " batinku kesal.

" agh .... aku tak bisa menahan nafas lebih lama lagi, ayo Taufan.... berpikir cepat..... berpikir...oh ..." mataku tertuju pada sebuah gelembung udara membuat ku berpikir bisa menciptakaannya untuk bernafas.

    Tapi itu bukan hall yang mudah  sudah beberapa kali aku mencobanya   tapi gagal,  udara yang mengalir cepat membuat gelembung mudah pecah.!!  sebelum gelembungnya pecah aku sempat menghirup udara yang ada didalamnya agar bisa bertahan lebih lama di dasar sungai dan kembali mencoba membuat gelembung udara dia sekitar kepalaku.

" kenapa..... kalo bengini terus aku akan mati kehabisan tenaga .... !! Sial aku masih belum boleh mati, masih belum .....!! " 

" Buat tekanan udara lebih harus ... lebih lembut tanpa melukai dinding gelembung ...!! Lebih halus..! Lebih lembut .... tenang lebih tenang .... ikuti arusnya ... secara... perlahan ..." aku berpikir keras namun kemudian pikiranku kembali tenang.  Ucapan itu bagai mantra di kepalaku. Hingga aku berhasil membuat gelembung mengitari tubuhku.

" berhasil .....''




















































Sore itu aku kembali dengan kaadaan basah tapi masih bernafas, dan pandangan pertama yang ku temui adalah si uban yang dengan santainya menghisap teh buatan Gempa, sial aku kan juga mau ....

" sudah datang sekarang push up 500   kali ...." ujarnya sembari tersenyum jahil.

" APA .... KAN AKU BARU PULANG ANJIR ...."

" 600.."

"Tapi ..."

1000 kali ..."

" ck.... baiklah ...." aku pasrah dan melakukan push up sebanyak seribu kali, Karna setiap aku membuka suara pasti jumblahnya bertambah.

"995...996....997....998....999...1000.... ugh "

" oke lanjut sit up 500 kali ...."

"HAH......"

"1000...."

"SIAL......"













hari berikutnya ......

"Latihanmu hanya turun gunung ini saja kok ...."

" kau yakin ini terlalu mudah ...."

"Kalo begitu semangat ...." Rey meninggalkan ku setelah memberikan semangat. Nyatanya aku terlalu meremehkan latihan ini.




"UAAAA..... BERUANG...!!"

"AAAAAAA....."

WUSSSSS.....
"HIIIIY ..... KAYU...!!"

" ANJIR TOMBAK ..... EH. SERANGAN KEDUA ....."

" INI KAU BILANG LATIHAN .... KAU INGIN MEMBUNUHKUKAN .... REVERSE ....!!"

Semakin hari latihannya semakin sulit dan jebakannya pun semakin berbahaya, sampai aku berpikir mungkin aku bisa mati saat ini juga.

Mulai dari ,sit up, push up, latihan bertarung, tenggelam, bersemedi dan bertahan hidup semuanya seperti neraka dalam seminggu ini, dan ku rasa dia tak main main dalam melatihku, itu terbukti dengan kekuatanku yang mulai pulih.

" aku sudah melatihmu selama seminggu ini dan kau juga sudah cukup berkembang .."

"GURU.....ToT.." aku memeluk Rey sembari menangis bombay saat mendengar dia selesai dalam melatihku.

"Ehem ..... ingat ini Taufan ... terkadang kau tak bisa hanya mengandalkan kuasa tapi juga otak,  kita akan kalah bila termakan emosi dan hanya mengandalkan kekuatan, kemenangan akan selalu berada pada pihak yang tenang...." Rey terlihat malu malu saat mengatakan itu.

"Aaaapa...kau .....mengerti ...?? Lepaskan pelukanmu anjir ...!!"  Rey mendorong tubuhku namun itu malah memebuatku semakin mengeratkan pelukanku.

"GURU...." Kaze

"LEPASKAN..........AKU ...!!" Reverse.


TBC.....

Maaf pendek ya ....
Soalnya aku lagi sakit jadi otak rada stuck . Moga kalian terhibur

Dan jaga kesehatan ya semua, cuaca gak nentu gini emang buruk buat daya tahan tubuh.

Stay save kawan  karna sakit itu gak enak. Sampai jumpa di chapter depan ...👋👋

      

how are you (BOBOIBOY AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang