"Bil!"
Nabil yang terkejut itu kehilangan kefokusan sampai akhirnya memberikan umpan yang terlalu melambung. Zidan sebagai opposite-spiker melohok, umpan yang Nabil berikan jauh dari pukulan tangannya. Nabil juga sama kagetnya, melihat bola umpanannya melambung tinggi melewati jari-jari Zidan.
"Nabila! Lo ngumpan ke siapa?!" Zidan berteriak kesal ke arah Nabil.
Nabil nyengir. "Sorry, sorry, kelepasan," katanya.
"Istirahat dulu kali, Za ... udah pada capek, nih, kayaknya." Suara itu milik Agus, sang libero di SMA Negeri 2 Jakarta itu melirik ke arah Reza, sang kapten.
"Siapa yang ngelempar gue bola voli?!!!"
Bukan hanya Nabil sang pelaku pelemparan bola tersebut yang menoleh, melainkan semua anggota yang berada di lapangan itu menolehkan kepalanya ke arah di mana seorang perempuan datang menghampiri.
"Gue tanya, siapa yang lempar bola voli?!" teriak cewek itu lagi.
"Nabil." Semuanya menunjuk ke arah Nabil yang berdiri di paling belakang.
"Loh? Kenapa gue yang jadi tersangka?" kata Nabil.
"Emang itu bola umpan dari lo, Nabila ...," sahut Zidan.
"Nama gue Nabil! Nggak pakai a!"
"Athala?"
Semuanya kembali menoleh ke arah cewek yang berada di depan, mereka saling melirik satu sama lain. "Nggak ada yang punya nama Athala, kan?" bisik Reza, mendapat respons gelengan kepala dari semua orang, kecuali Nabil. Berbeda dengan yang lain yang terlihat bingung, Nabil justru terdiam sambil memerhatikan cewek di depannya.
"Lo Athala, kan?" tanya cewek itu lagi sambil mengerutkan dahi.
"Sorry, sorry, nih, ya, Mbak, di sini nggak ada yang namanya Athala," ucap Aldi yang berposisi sebagai outside-hitter.
Nabil berdeham dua kali lalu melangkahkan kakinya ke paling depan, ia nyengir. "Gue kenal," katanya, membuat semua teman-temannya mengerutkan dahi heran, "istirahat duluan aja, gue ke sana dulu."
Cowok itu langsung menarik tangan cewek tersebut dan membawanya menjauh dari lapangan. Namun, di tengah perjalanan cewek itu mengentakkan tangannya dari genggaman Nabil. "Pembohong!" katanya.
Nabil berhenti. Beberapa saat ia terdiam membelakangi cewek itu sampai akhirnya perlahan berbalik, ia mengerutkan dahi. "Qiran?" tanyanya meski sedikit ragu.
"Shenna, nama gue sekarang Shenna."
Nabil tidak menyahut, ia masih tidak percaya akan bertemu seseorang dari masa lalunya lagi.
"Nabil, itu nama gue sekarang," kata Nabil.
"Bahagia lo?"
"Gue pernah nyoba kembali, Ran, tapi nggak bisa."
"Gue tanya lo bahagia sekarang?!" tanya Shenna lagi sedikit lebih berteriak.
Nabil menghela napas singkat. "Kita butuh waktu buat ngobrol banyak hal."
***
Selamat datang di cerita baru, cerita yang lahirnya paling random mampir ke pikiran-dari sekian banyaknya ide cerita yang mampir. Berawal dari nonton Timnas Bola U-17, terus denger nama Nabil. Tiba-tiba pengen punya cerita yang karakter utama cowoknya bernama Nabil 😭
Ide ceritanya juga random banget, malah nebeng di cerita Arga. Sebenarnya mau upload ini setelah Arga tamat, tapi nggak kuat wkwk.
Berasal dari kerandoman, semoga terus berjalan sampai terselesaikan. Aamiin.
Dan semoga pada suka juga ya huhu.
***
*Setter = otak di dalam tim. Tugas setter itu ngatur serangan lewat umpannya. Bertanggung jawab jalanin serangan tim dan menciptakan peluang cetak poin. Selain itu, setter juga harus bisa ngeblock bola dari lawan sama service. Posisi ini dipegang Nabil.
*Libero = tugasnya bertahan. Bertanggung jawab nerima bola serangan atau servis lawan.
*Outside-Hitter = pemukul luar/pemukul sisi kiri. Tugasnya kasih serangan lewat spike.
*Opposite-Spiker = pemukul sisi kanan. Tugasnya hampir sama kayak outside-hitter, cuma lebih banyak tanggung jawabnya aja. Tanggung jawab nyerang sama bertahannya lebih besar dari outside-hitter.
*Middle-Blocker = tugasnya buat ngeblock bola dari lawan biar nggak masuk ke areanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISES
أدب المراهقين"Thala, kamu harus janji, ya, jangan pernah ninggalin aku. Kita harus sama-sama terus, di sini, selamanya." "Iya, aku janji." *** "Kamu udah bikin aku jatuh cinta, Bil, jadi aku mohon sama kamu, kamu harus bertanggung jawab atas perasaan aku sekaran...