"Saya nak ikut juga!saya nak ikut!kenapa saya tak boleh ikut awak??"
Aktivitas mengemas pakaian tertangguh seketika.Dia membalikkan tubuhnya Dan mulai memfokuskan seluruh pikirannya,hatinya dan pandangannya ke arah Sophie yang sudah memuncungkan mulutnya kerana merajuk.
"Kampung saya jauh sangat..saya taknak ada apa-apa yang buruk terjadi kat awak..kat baby kita..."
Sophie memegang kedua belah pipi Herman dan anak matanya tepat memandang Herman.
"Sesuatu yang buruk akan terjadi kalau awak takde disamping saya.Saya,baby kita perlukan awak sepanjang waktu.We need you babe!Nous avons vraiment besoin de vous.."
Herman sedikit terkejut dia cepat-cepat melihat ke arah lain.Dia masih tidak terbiasa dengan suasana romansa dan gesture spontan itu.
"Hmm...Saya nak jawab apa kalau keluarga saya Tanya tentang awak?saya masih tak cukup kuat nak beritahu Hal yang sebenar.Saya harap awak faham."
Sophie menahan perasaannya yang mulai sebak.Airmata ditahan Dari jatuh.Dia bangkit berdiri dan langsung keluar Dari ruangan itu.
Herman juga ikut bngun dan dengan penuh hati-hati menghentikan langkah Sophie.
"Awak kena faham situasi saya sekarang Sophie..please ..ini...tak mudah ..tak mudah untuk saya beritahu semuanya sekarang.."
Sophie mendengus kasar dan bersikap cuek dengan Herman.Dia mengemas semua pakaiannya di lemari setelah mengeluarkan bagasinya yang paling besar.
"Awak nak kemana?kenapa bawa semua barang-barang awak?saya tak boleh bawa awak..perjalanan jauh,jalan tak bagus dan saya tak sedia nak berterus terang..please Sophie.."
Dia sudah merendahkan yang namanya ego lelaki demi membuat Sophie mendengar kata-katanya.Namun semua kata-katanya tidak diendahkan.Namun dia tidak ingin berputus asa.Dia mencapai bagasi yang semakin penuh dengan barang-barang milik Sophie.Dia terdesak membuat Sophie mengerti keadaannya.Semua tidak mudah baginya apalagi bila harus berdepan dengan keluarganya yang sudah lama dia tidak ketemu.Pasti berita ini akan membuat mereka benar-benar kecewa.
"Saya tak ikut awak..saya nak balik rumah my parents."
Herman langsung kaget.Hatinya mulai luluh.
"Maksud awak apa?.."
Sophie merebut kembali bagasinya.
"Ini kali terakhir awak lihat saya ..."
Sophie menarik bagasinya dan tergesa keluar Dari rumah itu.Namun langkahnya terhalang saat Herman memaut tubuhnya Dari belakang.
"Awak patut beri saya masa...ini. .tak mudah buat saya Sophie..bukan mudah nak beritahu Hal sebenarnya..tak mudah nak cakap jujur.Bagi saya waktu..untuk..bawa awak jumpa keluarga saya..saya dah lama tunggu waktu ni sampai..berjumpa dengan mereka setelah berapa tahun tak balik.. tolong..to...long...Fa...ham..Tolonggg...fa..aahamm.."
Herman melutut didepan wanita itu.Dia menundukkan kepalanya.Dia menangis teresak.Dia cuma tidak sanggup menghadapi suasana reunion keluarga yang sudah lama tidak terjadi dalam keluarganya,suasana yang Mungkin itu sangat pahit untuk ditelan sakit untuk diterima.Tangisan yang sudah lama dia pendam akhirnya ter-exposed.Dia terlalu terdesak untuk difahami oleh Sophie.
Sophie tidak tega melihat Herman seperti itu.Dia ikut melutut Dan langsung memeluk erat tubuh itu.Berusaha menenangkan Herman yang tangisannya nusuk banget sampai ke jantung.
"I'm sorry babe...I'm really really sorry..maaf saya tak faham situasi awak..dah yah..jangan nangis..."
Sambil mengesat airmata Herman yang deras mengalir.Melihat Herman seperti itu,airmatanya juga mulai jatuh.Dia berasa bersalah sangat.Dia mengucup dahi milik Herman berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BELI KAU
Romance"Aku nak...stop.."~Milan "Hmmm....then ..kau kena bayar tiga kali ganda..sebab aku dah beli kau."~Kay