Arthur, Jean dan Jinan

8 3 0
                                    

Lampu - lampu mulai padam, diiringi matahari yang mulai muncul. Disini tidak akan ada suara kokokan ayam untuk menandakan pagi telah datang. Komplek yang terkenal dengan orang - orang yang terlampau berada hanya akan ada suara gerungan mobil mewah yang sudah dimodifikasi atau suara gerbang besar terbuka.

Berbeda dengan kediaman milik Jeffan Giriana seorang CEO 88 Corporation yang memiliki tiga anak unik dengan passion masing masing. Rumah mewah nan megah itu akan banyak mengalami kejadian lucu tak terduga, seperti pagi ini.

Lantunan lagu metal dengan suara bass yang kencang dari kamar Abang di pagi yang belum sempurna ini sudah membuat kedua adiknya geram, tentu saja Jeandra Giriana dan Jinan Giriana.

Jeandra yang berprofesi sebagai dokter disebuah rumah sakit jelas uring-uringan pasalnya dia baru saja mendapatkan jadwal jaga malam dan baru saja pulang kerumah jam lima pagi.

Jinan, anak paling akhir adalah  mahasiswi S2 fakultas hukum di sebuah kampus ternama. Jika ditanya ia mau jadi apa jawabannya mau jadi Pengacara seperti Park Changho biar jadi Big Mouse sekalian. Anak terakhir ini belum tidur lantaran punya hobi menumpuk tugas dan dikerjakan sebelum hari H pengumpulan, itulah alasannya ia juga geram pada Abang yang pagi ini sudah memutar musik metal andalannya.

"ABANGGGGGG ANJINGGGGGG! GUA BELUM TIDUR SUEK!" Maki Jean di dalam kamarnya. Ia terperanjat dari tidurnya yang baru sebentar. Jean kemudian tanpa basa - basi menuju lantai bawah ke kamar si sulung.

TOK TOK TOK

"Kecilin Bang, Mas Jean belum tidur. Tega banget sama adiknya baru pulang dinas digangguin!" Tukas Jean. Dia memang berani marah pada Abangnya tapi itu hanyalah disaat tertentu. Badan Jean berotot dan gagah tapi sayangnya dia adalah Mas Jean si anak tengah yang manja dan suka memelas.

Belum terjawab protesan Jean, datanglah anak bontot dari keluarga Giriana yang menerobos pintu kamar si sulung.

"Jinan lagi belajar ya Bang, jangan kenceng - kenceng sampe volume diluar nalar. Jangan karena nggak ada Daddy ya jadi suka - suka Abang!"

Bukannya Arthur meminta maaf ia malah tertawa terbahak - bahak atas tingkah kedua adiknya.

"SELAMAT PAGI ANAK MANIS ....."
Arthur jelas menyambutnya, hal ini terlampau biasa setiap paginya.

"ABANG DENGERIN ADEK JI NGGAK SIH????" Teriak Jinan dan kini mas Jean ikut tertawa. Bagaimana bisa anak itu berlagak sok garang yang ada terlihat menggemaskan.

"Sabar Ji masih pagi. Iya Abang kecilin, sarapan bareng ya?" Pinta Arthur.

"Iya asal mas Jean juga ikut makan bareng kita, deal?" Tawar Jinan.

"Sip. Ayo gosok gigi terus ke meja makan pasti Mami Sya lagi siapin sarapan."

Jean kemudian menuju kamar mandi bawah bersama Jinan untuk sikat gigi.

Arthur menepati janjinya untuk mengecilkan musik namun sebelumnya ia sengaja mengganti playlist lagunya. Siapa mau makan ditemani musik metal?

Bisa tersedak sampai ke ubun.

Omong - omong Arthur Giriana itu terkenal, posisinya sebagai Gitaris di The American membuat banyak penggemarnya tergila - gila dengan ketampanannya ditambah skill musiknya yang tak kaleng - kaleng, sebagai anak seorang Jeffan juga menjadi paket lengkap untuk Arthur.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERISAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang