16. Komplikasi

188 19 3
                                    

Raut wajah Ying dengan jelas mengekspresikan kekhawatirannya pada alien raven yang sedang kesusahan berlari ke arahnya.

"Fang ... hati-hati!" teriak Ying seraya mencoba berdiri, berniat mendekati Fang, lalu membantunya. Namun, niat hanya sekadar niat. Ying masih belum bisa berdiri dengan benar.

Alien jahat yang bernama Barbarossa itu dengan cepat berlari mendekati Ying tanpa sepengetahuan sang gadis, bahkan Ochobot.

Aksi Barbarossa terlihat oleh Fang. Pemuda itu membelalak dan langsung saja berteriak, "Ying, jaga-jaga kat belakang kau!" Fang pun makin cepat menggerakkan kakinya.

Belum sempat Ying menoleh ke belakang, Barbarossa sudah berada di hadapannya dan menyeringai. Seketika jantung Ying mencelos. Dirinya, bahkan Ochobot membeku, tak bisa berbuat apa-apa karena terlalu syok.

Sekali lagi, Fang menambah kecepatan larinya dengan perasaan berkecamuk ke tempat Ying dan Ochobot. Tapi malangnya, ia terlambat. Alien jahat itu sudah mencengkram Ying, lalu melemparkannya sebelum kedatangan Fang.

"Aargh! Fang, tolong aku!" teriak Ying.

"Ying!" Refleks Fang berteriak begitu keras hingga pita suaranya hampir terputus, sembari mengulurkan tangannya ke depan yang hanya berujung pada kesia-siaan.

Naasnya, Ying tak bisa menggunakan kekuatannya untuk menolong diri. Energinya terlalu lemah hanya untuk melakukan slow mo.

Kini suara Ying makin lama makin mengecil ditelan jarak. Karena lemparan yang jauh ke arah yang entah Fang sendiri tidak tahu di mana itu.

Seketika Fang berhenti. Ia merasakan sesak di dadanya yang mulai naik-turun dengan tempo yang cepat, napasnya memburu, rahang pun mengeras. Matanya menatap tak percaya pada udara kosong.

Perlahan, Fang menurunkan tangannya dengan putus asa. Kakinya jadi terasa lemas hanya untuk menopang badannya. Dalam sedetik saja, pemuda itu langsung ambruk, kehilangan harapan.

"Ochobot, kita kena cari-"

"Aargh! Lepaskan aku!"

Fang menoleh dengan panik. Dia membelalak mendapati Ochobot sedang ditahan oleh Barbarossa.

"Ochobot!" teriak Fang berlari mendekat sembari mengumpulkan tenaga untuk mengeluarkan kekuatannya yang masih tersisa sedikit.

"Fang, tolong aku!"

Ochobot memberontak berusaha melepaskan cengkraman kuat dan menyakitkan dari tangan sang alien. Mata biru robotnya menyipit jengkel karena usahanya tak pernah berhasil. Namun, tangan metalnya tetap saja dengan sekuat tenaga menarik tangan Barbarossa agar lepas darinya.

"Kuasa jari-jemari bayang!" Fang mengeluarkan beberapa uluran bayangan ke arah Ochobot berniat menyelamatkannya.

DUARGH!!!

"Aargh!"

"Fang!" teriak Ochobot histeris.

Belum sempat jari-jemari bayang milik Fang menyentuh Ochobot, tiba-tiba terdengar ledakan yang mengenai tubuh pemuda itu hingga membuatnya terpental jauh dan berteriak kesakitan.

"Heh, tepat sasaran!" lugas seseorang.

Ochobot dan alien yang sedang mencengkramnya, menoleh ke arah sumber suara. Terlihat, ada seorang alien hijau bergender wanita di atas batu besar sedang memegang senjata tembak jenis modern. Alien itu, lah, yang baru saja menembak Fang.

"Bagus, Julia," puji Barbarossa, menyeringai.

Fang mengerang kesakitan ketika mencoba mengangkat tubuhnya dengan cara menopangkan sikut kedua tangannya di atas tanah.

Rentang Masa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang