bab 9

13.8K 254 11
                                    

Lek Yono geleng geleng kepala saat mendengarkan curhatanku soal rencana Pak Mahdi untuk menikahkanku dengan putrinya. "Kok ono wong sing beruntung banget koyo kowe," katanya.

"Trus gimana?" Tanyaku.

"Gimana? Ya ambil lah. Kapan lagi masa depanmu iso terjamin. Iki jenenge ketiban duren!" Katanya semangat.

"Tapi..." Kataku tidak melanjutkan soal keinginan Pak Mahdi untuk memilikiku juga.

"Kowe wedi opo to?" Tanya Lek Yono.

Lek Yono kemudian membakar rokoknya dan bilang, "Lek kowe kepikiran soal dadi pacare Pak Mahdi, ga usah dipikir. Kan selama ini ga ada efek negatif kan?"

Aku menggeleng.

"Malah enak, ada dua orang yang servis." Lek Yono kemudian menggaruk selangkangannya. "Sejak Pak Mahdi punya kamu, aku ga pernah dipanggil lagi. Kangen juga. Sedotane Pak Mahdi enak tenan."

Aku tertawa tapi wajahnya Lek Yono serius.

"Bojoku ra tau gelem (istriku ga pernah mau.)."

"Mau main bertiga?" Tanyaku sambil tertawa.

Lek Yono malah menganggap ini serius.

"Ayo. Aku sih oke wae."

Aku malah yang kaget. "Lek, aku guyon iki."

"Aku enggak. Ayo kapan?" Tantang Lek Yono.

"Isin ah, (malu ah)," kataku.

"Halah. Lek wis ngaceng yo ora mungkin isin," kata Lek Yono. "Ayo, coba bujuk Pak Mahdi main bertiga. Aku ga bakal ngintip punyamu."

Aku tertawa tapi malamnya ketika Pak Mahdi mengunjungi kamarku, aku setengah bercanda bilang bahwa Lek Yono mau join. Pak Mahdi bilang, "Sebenarnya aku udah lama pengen nyobain bertiga tapi aku sungkan sama panjenengan."

"Kenapa sungkan?" Tanyaku heran. Lagipula aku bisa mendapatkan ini semua kan karena Pak Mahdi. Rasanya seperti dia memilikiku.

"Mas belum pernah liat cowok main sama cowok kan?"

Aku mengangguk dan aku mengiyakan karena panasaran.

Tidak sampai setengah jam Lek Yono datang. TV sudah menyala video bokep dan begitu pintu ditutup, Pak Mahdi langsung menurunkan celana Lek Yono dan menyisakan celana dalam. Aku duduk di tepi ranjang seperti biasanya.

Kemudian sesuatu yang mengagetkan terjadi. Lek Yono berciuman dengan Pak Mahdi. Mereka mengeluarkan suara suara desahan hebat yang tidak kalah menggairahkan dari bintang bokep di TV. Aku mulai ngaceng.

Pak Mahdi mendekatiku dan mulai menggosok kontolku dari luar celana. Sementara itu Lek Yono menciumi punggung Pak Mahdi.

"Ahhhhh..." Aku tak bisa menahan desahanku saat Pak Mahdi mulai menjilati kepala kontolku yang keluar dari pinggir celana dalam.

"Bangsat," teriak Lek Yono akhirnya. Matanya terbelalak ketika dia melihat kontolku. "Gedi men?!" katanya.

"Koyo punya wong luar ya," bisik Pak Mahdi, memegang kontolku dengan bangga kemudian menjilatinya.

Lek Yono ngaceng sekali melihat Pak Mahdi menjilati kontolku. Kontol Lek Yono panjang tapi agak kurus. Warnanya cokelat muda. Dia mengambil pelumas kemudian dengan pelan-pelan dia memasukkannya ke dalam lubang Pak Mahdi.

Pak Mahdi melepaskan kontolku hanya untuk mendesah keenakan.

"Aahhhh enak, Mas Yono..." Kata Pak Mahdi.

Kemudian dia membuka matanya dan menatapku. Tanpa disuruh dia mulai memasukkan kontolku lagi ke dalam mulutnya. Sementara itu Lek Yono dengan bersemangat membuahi Pak Mahdi di belakang.

PLAK PLAK PLAK PLAK

GLOK GLOK GLOK GLOK

Suara pantat dientot dan tenggorokan Pak Mahdi mencoba menelan kontolku memenuhi ruangan.

Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku ingin kontolku memasuki sesuatu.

"Jancoookkkk!" teriak Lek Yono. Keringatnya bercucuran.

Aku berdiri dan memejamkan mata, menikmati kontolku dimanjakan. Saat aku membuka mata, aku melihat Lek Yono tersenyum padaku. Dia mendekat dan entah kenapa, aku ikut maju.

Aku akhirnya berciuman dengan laki laki untuk pertama kalinya.

Ketika lidah kami saling berpagutan, aku merasakan sesuatu yang tak pernah aku rasakan sebelumnya.

Pak Lurah GanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang