Stranger

16 1 0
                                    

Dia adalah Askala Arkinani. Gadis cantik yang berusia 21 tahun. Askala hidup bersama mamanya dan kakaknya.
Kedua orang tuanya telah resmi berpisah beberapa tahun yang lalu karena papa Askala selingkuh dari mamanya.
Selama ini mama Askala selalu mengatur hidup Askala. Mulai dari pendidikan kuliahnya. Askala harus menepis keinginannya untuk menjadi fashion designer dan menuruti keinginan mamanya untuk menjadi dokter.
Tidak ada kebebasan dari mamanya. Hidupnya selama ini seperti dikurung dalam sangkar.
Sedikit kecewa,tapi Askala tetap menerima keputusan dan perlakuan mamanya itu. Ada kakak pertamanya yang selalu mendukung Askala dan selalu ada disamping nya. Kakak pertamanya lah yang menjadi penyemangat hidup Askala. Tekanan dari mamanya terasa sedikit ringan karena ada kakak pertamanya

Setelah satu tahun yang lalu, hidup Askala telah berubah. Tepat setelah kakaknya meninggal dunia akibat kecelakaan, setengah hidupnya telah hancur. Penyemangatnya sudah tidak ada lagi.
Akan sekuat apa nanti Askala untuk menghadapi sikap mamanya itu.
Askala hanya bisa menumpuk rasa capeknya itu. Askala tidak tahu lagi kepada siapa lagi yang bisa membantu membuangnya. Kakak yang selalu ada untuknya telah pergi meninggalkannya dan tidak bisa lagi membantunya membuang rasa capeknya. Rasa rindunya sangat menyakitinya. Rasa capek dan rasa rindunya semakin besar,membuat Askala menjadi berontak. Apapun akan dilakukan Askala untuk mengikir rasa capek dan rindunya itu. Askala menjadi gadis yang liar. Suka mabuk mabukan,berani membangkang mamanya,bahkan sering terlihat Askala berada di arena balap liar.

Malam ini terlihat Askala yang sedang berjalan sempoyongan sendirian menyebrangi jalan. Terlihat dari kejauhan ada 2 pengendara motor yang melaju dengan kencang. Akibat alkohol yang diminumnya membuat Askala tidak menyadarinya dan terus melanjutkan langkahnya untuk menyebrang jalan.
"Nyebrang liat liat dong. Bosan hidup lo?" Ucap lelaki itu setelah turun dari motornya dan melepas helmnya.
"Lo gatau gw mabuk?" Jawab Askala sambil mencoba untuk berdiri.
"Bukan urusan gw lo mabuk atau enggak. Kalo emang mau mati, mati aja sendiri. Jangan masukin orang ke skenario lo" jawabnya dengan nada kesal, lalu segera membalikkan badannya berniat untuk meninggalkan Askala.
"Bruuuukkk" Tiba tiba Askala jatuh lalu pingsan seketika.
Lelaki itu langsung membalikkan badannya lagi untuk melihat apa yang terjadi.
Setelah tahu bahwa Askala pingsan,lelaki itu langsung memesan taxi online untuk dibawa ke apartmentnya dan lelaki itu mengikutinya dari belakang.

Esok harinya Askala terbangun dari tidurnya. Kepalanya masih terasa sakit akibat pengaruh alkohol yang diminumnya. Sambil memegang kepalanya yang masih terasa sakit, Askala melihat sekeliling ruangannya dan menyadari bahwa ruangan ini bukan kamarnya. Askala langsung beranjak dari kasurnya dan keluar dari kamar itu. Dari depan pintu kamar terlihat ada seorang lelaki yang sedang menata makanan di meja makan. Askala sadar bahwa lelaki itu adalah lelaki yang tidak sengaja hampir menabraknya tadi malam. Askala tetap berdiri di depan pintu kamarnya dan terus memperhatikan lelaki itu.
"Mau berdiri mati kelaparan lo disitu?" Ucap lelaki itu tanpa melihat ke arah Askala dan terus melanjutkan menata makanannya.
"Lo masakin buat gw juga?" jawab Askala sambil berjalan menuju meja makan
"Kalo lo ga laper,yaudah berdiri disitu aja terus" sahut lelaki itu.
"Lo kemarin udah hampir bikin gw mati, terus sekarang lo mau bikim gw mati kelaparan juga" sambil duduk di salah satu kursi meja makan
"Lo yang goblok gabisa nyebrang" jawab lelaki itu dengan nada santainya sambil menuangkan minumnya ke gelasnya
Askala hanya terdiam saja mendengar ucapan Lelaki itu, dan tidak lama kemudian Askala beranjak dari kursinya lalu pergi meninggalkan lelaki itu sendirian.
"Bodo amat lo mau makan atau enggak" batin lelaki itu melihat Askala pergi dari hadapannya.
"Gw mau balik. Buka pintunya!" pinta Askala kepada lelaki itu setelah keluar dari kamar yang tadi malam Askala tiduri
Setelah mencuci piringnya, lelaki itu langsung berjalan ke arah pintu apartmennya dan membukan pintu untuk Askala. Lelaki itu tetap berdiri di dekat pintu dan memberikan isyarat ke Askala bahwa pintunya sudah di buka dan mempersilahkan Askala untuk keluar.
Geram dengan sikap lelaki itu, Askala langsung keluar dari apartmennya sambil memegang knock pintunya lalu menutup pintu apartment itu dengan keras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What's next?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang