"ayo Hyung pulang.... Ini sudah hampir petang." Rengek jisung
"Sebentar jisung, aku ingin memotret langitnya."
"Ah apa pentingnya langit itu. Lihat awan hanya berupa gumpalan yang bentuknya tidak simetris."
"Maka dari itu jisung-a. ini seni, hanya orang tertentu yang dapat menghargainya."
"Seni apanya ?"
"Karya Tuhan." Sahut chenle pelan sambil sibuk mengambil foto langit senja ituChenle adalah lelaki pecinta senja. Usianya baru menginjak 21 tahun, diisinya dengan sibuk kuliah dan bermain dengan adiknya, jisung. Meskipun usianya berjarak satu tahun, kelakuan jisung masih saja belum dewasa, seperti baru menginjak 8 tahun. Dia sedikit egois dan mau menang sendiri, tidak peduli apa yang chenle ingin, keinginan jisung harus lebih dulu terpenuhi.
"Ayok pulang, jingga sudah mulai pudar." Ajak chenle sambil beranjak.
Jisung yang cemberut mulai menengok chenle dan beranjak sambil membersihkan sisa - sisa rumput yang menempel di celana jeans nya. "Hyung, bonceng ya." Rengeknya sekali lagi. "Siapa lagi yang mau mengendarai sepeda ini selain Hyung ?" Tanya chenle sambil mendengus kesal. Jisung pun beranjak dan naik di boncengan sepeda chenle."Memangnya kenapa sih Hyung lebih suka bersepeda, padahal ayah sudah beli motor untuk Hyung."
"Jisung-a.. motor hanya untuk kuliah. Jika jalan - jalan untuk menikmati pemandangan, rasanya sayang jika harus terlewat begitu cepat"
"Padahal jisung lebih suka naik motor."
"Kamu belum mengerti jisung, nanti kamu pasti akan tau alasannya."Mereka berdua menikmati angin sepoi - Sepoi di sepanjang jalan itu sambil merasakan wajahnya disentuh lembut kelopak sakura yang berguguran, ditangkapnya oleh jisung satu kelopak. "Hyung, cantik."
"Aku ?" Tanya chenle sambil mengemudi
"Ih bukan Hyung, kelopak ini..."
"Kamu selalu saja memuji - muji tanaman. Kemarin kamu bilang rumput di sebelah rumah itu unik dan membiarkan rumput itu subur di pekarangan kita. Lama - lama rumah kita menjadi semak belukar."
"Daripada Hyung, suka nongkrong di rumput - rumput seperti tikus padi."
"Bilang sekali lagi, Hyung turunin kamu disini."
"Hyung, ini kan kuburan.. jangan main - main deh Hyung."
"Bilang dulu, 'hyung ku yang ganteng, anter jisung pulang Sampek rumah boleh ?'"
"Hyung ku yang ganteng, anter jisung pulang Sampek rumah."
"Aiih kiyowok." Sambil menoleh kebelakang, melihat jisung
"Najis." Gerutu jisung pelan sambil memutar bola mata ke samping kiri*Sampai di rumah
"Ini nih berdua terus maen ga pulang - pulang."
"Diajak Hyung nih Bun, gamau pulang. Marahin aja." Chenle hanya tekekeh kecil. Bunda memutar bola matanya sambil menoleh ke arah chenle. "Chenle, kamu ini sudah dewasa.. kalau pulang larut, ada yang nyulik gimana ?"
"Siapa yang mau nyulik chenle Bun, kan chenle cowok. Kalo diculik cewek mah chenle dengan senang hati hahahah." Tawanya puas
"Ih kamu tuh dibilangin bunda.. kamu kira cowok ga bisa diculik ?"
"Bandel kamu makin gede." Ayah datang sambil mencubit pipi chenle
"Dia aja di kampus ga laku Bun, siapa juga mau nyulik Hyung." Sahut jisung
"Eh gaada juga ya yang mau nyulik kamu bocil. Yang ada penculiknya frustasi kamu repotin." Balas chenle*Hari semakin malam. Chenle mulai beranjak tidur di kamarnya. Cuaca di Jakarta sangat panas kala itu, ia pun mengambil minum di gelas yang terletak pada meja kamar chenle.
Saat ia mengambil gelas itu, tiba - tiba, prak. Gelas yang dibawanya jatuh dan pecah, tangannya bergetar hebat. Jisung pun pergi untuk menengok kakaknya.
"Pecah lagi. Ini udah gelas ke-5 loh Hyung. Hyung sakit ?"
"Ngga kok, Hyung merasa baik - baik aja. Tapi gatau kenapa tangan Hyung jadi Tremor gini."
"Kecapean kali Hyung. Istirahat dulu deh, ntar aja tugasnya dikerjain, orang pengumpulannya juga masih lama."
"Hmm iya deh.. Hyung beresin dulu nih pecahannya."Chenle pun beranjak tidur dan mematikan lampu kamarnya, karena ia memang tidak suka tidur dengan keadaan yang terang.
Namun saat pukul 1 pagi, chenle terbangun karena kepalanya sakit sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
memeluk senja
Teen Fiction"jika ku tau begitu kamu sungguh mencintai senja, akan kuajak kamu menikmati langit jingga itu selama yang kamu mau."