18

2.6K 426 54
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

***

Zachary dan Lily masih mendekap satu sama lain, menghangatkan tubuh dari dinginnya angin malam sekaligus melepas rindu yang lama tertahan. Namun setelah beberapa saat, tiba-tiba Zachary melepas pelukan mereka seolah baru tersadar bahwa sejak tadi punggung yang ia elus tak dihalangi oleh bahan apapun. Ia menatap Lily dengan raut tidak suka, membuat ekpresi tanya muncul pada wajah cantik gadisnya.

"Aku tidak menyukai gaun mu malam ini!" Zachary melepas jubah yang ia kenakan untuk disampirkan pada pundak Lalisa. Menutupi punggung mulusnya bukan hanya dari angin malam tapi juga dari tatapan makhluk lain yang memiliki mata.

"Terima kasih Yang Mulia." kata Lalisa sembari membantu Zachary merapihkan jubahnya. "Sejujurnya, aku pun merasa agak tidak nyaman dengan gaun ini Yang Mulia."

"Lalu kenapa masih memakainya?"

"Karena aku tak bisa menolak permintaan Roseanne. Kakak ku yang satu itu bahkan sampai telat tidur hanya karena menyiapkan gaun ini." lanjutnya polos tanpa menyadari bahwa Zachary sudah mengeratkan rahangnya.

"Ck aku akan menegurnya nanti." kata Zachary ketus. Lily terkekeh sambil mengangguk setuju.

"Tapi setelah aku meminta maaf karena perlakuan buruk ku pada mereka."

"Baiklah Yang Mulia." sahut Lalisa lembut.

"Ah aku juga tidak suka dengan para bangsawan yang mendekatimu selama pesta berlangsung. Lalu tadi kau juga datang dengan Duke Vernon. Dia sebenarnya siapa bagimu?" Lily mengulum senyumnya. Berusaha kuat untuk tidak menertawakan wajah Zachary yang terlihat penuh rasa penasaran dan ketidaksukaan saat ini.

"Ia adalah sepupu ku Yang Mulia."

"Hanya sepupu?"

"Benar. Ia adalah sepupu yang paling dekat dengan ku sejak kami masih kecil. Ia adalah teman sekaligus tempat untuk saling berbagi rahasia."

"Sedekat itu? Hingga saling berbagi rahasia?" tanya Zachary menutut. 

"Sangat dekat." kekeh Lily jahil karena terlanjur terhibur saat melihat wajah Zachray yang sangat menggemaskan dimatanya.

"A--aku---kau tau mengenai perasaanku kan. Apa karena dia kau menolak perasaanku?" Lily kaget atas pertanyaan Zachary Bukan kesimpulan macam ini yang ia kira akan keluar dari mulut pemuda di hadapannya.

"Apa yang Yang Mulia katakan? Vernon tidak ada kaitannya sama sekali dengan itu semua."

"Tapi kalian begitu dekat." lirih Zachary yang lagi-lagi menundukkan kepalanya dalam.

"Ia tidak lebih dari sekedar sepupu bagiku Yang Mulai. Lagipula aku yakin saat ini ia sedang berdansa dengan Jenny." Lily mengulum senyumnya sambil membayangkan Vernon yang sudah berhasil mengajak Jenny berdansa seperti niatan mereka sejak awal.

"Apa maksudmu?"

"Duke Vernon, sepupuku adalah calon kakak iparku. Itupun kalau dia sudah berani meminta Jenny secara langsung. Ck dia bahkan terus ragu walaupun aku sudah bilang kalau Jenny juga mencintainya."

Lalisa : The 7th Day PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang