Ohm tidak sedikitpun melayangkan protes ketika Tay hanya bisa menjadi perantara komunikasi Ohm dengan Nanon. Jika sebelumnya Luke selalu menjadi tujuan utama Ohm mencari kabar tentang Nanon, sekarang Tay lah penggantinya. Jika Luke masih harus menunggu Nanon yang menghubungi lebih dulu agar mereka bisa bicara, setidaknya dengan Tay, Ohm tidak perlu menunggu lebih lama untuk mendapatkan jawaban. Tay benar-benar bisa berkomunikasi dengan Nanon kapanpun dia mau.Sudah tiga hari ini Ohm aktif berkomunikasi dengan Tay. Dari informasi yang Ohm dapatkan melalui Tay, jadwal keseharian Nanon hanya mengenai aktivitasnya sebagai seorang model catwalk dan majalah. Ohm menarik kesimpulan, Tay tidak tahu tentang pekerjaan Nanon sebagai Model pemuas nafsu di Ishikawa Palace. Ohm memilih untuk tidak membahasnya, demi nama baik Nanon. Dan mengapa Nanon melakukannya? Ohm akan mencari sendiri jawabannya.
Mengenai gadis berambut biru terang yang Ohm lihat bersama Nanon tempo hari juga sama sekali tidak ia tanyakan kepada Tay. Sembari diam-diam datang ke acara fashion show yang Nanon ikuti hanya untuk sekedar menontonnya dari jauh. Ia juga tetap menunggu kabar dari Luke, agar ketika Nanon kembali bekerja di Ishikawa Palace, Ohm tetap akan berada dalam daftar tunggu pelanggan paling atas pelanggan yang menginginkan Nanon. Ohm sendiri yang akan bertanya tentang gadis itu, dan berniat mendengar jawaban beserta penjelasannya dari mulut Nanon sendiri.
Sembari bertukar informasi dengan Tay dan Luke, Ohm kembali melanjutkan tugas skripsinya bersama Joong dan Nani. Para sahabatnya itu sudah Ohm ceritakan tentang Tay dan bagaimana komunikasi mereka bisa berlanjut tanpa sepengetahuan Nanon. Ohm merasakan kehidupannya mulai kembali normal. Hanya saja, kali ini terasa lebih berwarna semenjak mengenal seorang pemuda yang bernama Nanon di hidupnya.
Warna itu muncul seperti rambut Nanon yang terus berubah-ubah selama beberapa kali Ohm melihatnya di panggung catwalk dan foto sampul majalah akhir-akhir ini. Ungu, hijau dan biru. Lalu malam ini saat Luke akhirnya menghubungi Ohm karena Nanon bersedia untuk menemuinya, pemuda itu muncul dengan rambut berwarna Plum.
Tidak ada pelukan hangat sejak Ohm masuk ke dalam kamar 705 Ishikawa Palace. Tidak ada pula senyuman menawan yang Nanon berikan dari wajah tampan sekaligus cantiknya itu. Ohm berjalan dengan canggung, mendekatinya dan berdiri tepat di hadapannya.
Mata mereka bertemu, tapi Ohm tidak memulai bicara. Lidahnya kelu. Deretan pertanyaan yang tadinya ia simpan rapi di dalam kepala seketika memudar dalam ingatan. Seperti tulisan di atas kertas yang sirna seketik setelah terendam oleh air.
Dari tempatnya berdiri, Nanon mulai menanggalkan pakaiannya. Kemeja biru langit dan celana panjang berwarna gelap yang ia lempar secara asal di atas karpet lantai. Hanya tersisa celana dalam abu-abu yang membalut kemaluannya yang belum menegang. Nanon mendekat dan meraih satu tangan Ohm untuk dia arahkan ke satu-satunya kain yang membungkus tubuhnya.
Nanon mengarahkan tangan Ohm untuk meremas penisnya yang masih malu-malu. Sempat berdesir darah dan nadinya, tapi Ohm tahan semampunya. Dengan hati-hati ia menarik kembali tangannya. Memorinya berputar ke waktu 20 menit sebelum memasuki kamar ini. Ada dua orang pelanggan sebelumnya yang sudah Nanon puaskan. Yang pertama, seorang gadis muda berambut lurus sepinggang yang keluar 10 menit setelah ia masuk ke kamarnya. Lalu yang kedua, seorang pemuda perkasa yang keluar setelah 5 menit masuk ke kamarnya. Ohm tidak peduli lagi untuk berapa menit ia rela mengeluarkan uang 280 ribu baht malam ini. Ia hanya ingin bertemu dengan Nanon.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERMODEL (OhmNanon)
FanfictionPLEASE DO NOT READ IF YOU'RE UNDER 21!! Di malam pesta bujang sebelum pernikahan sahabatnya, Ohm Pawat harus menepati janji yang mereka sepakati bersama untuk melepas keperjakaan di tempat prostitusi elit. Naas karena menjadi yang paling tidak antus...