part-34

1.7K 117 22
                                    

Siapa wanita ini?

Asya tidak mengenalinya. "Siapa?"

Wanita itu berdecih sinis, dia tidak tau apakah memang Rasya tidak mengenalnya atau wanita jalang ini hanya berpura-pura.

Tlik.

Wanita itu menyalakan lampu dan mendudukkan tubuhnya diatas kursi yang ada didepan Asya.
"Tidak usah berpura-pura, kamu pasti mengenal saya."

Asya mengerjapkan beberapa kali matanya saat melihat wanita muda yang terlihat seumuran dengannya.
Tidak, Asya benar-benar tidak mengenali wanita ini, apakah keduanya pernah bertemu di China? Karena wanita ini sepertinya dari sana.

"Walaupun masalah kamu sama suamiku sudah selesai dan aku sudah memaafkanmu. Tapi saya masih dendam, setelah aku mendengar kamu masih berani merebut suami orang. Sepertinya kamu lebih baik dibunuh!"

Mata Asya terbelalak mendengarnya, merebut apa? Suami? Siapa?

Ia menggeleng dengan badan gemetaran.
"Maaf, Anda sepertinya salah orang. Kita berdua tidak pernah bertemu sebelumnya!"

Tatapan wanita itu ikut bingung, ia menatap wanita yang terduduk tidak berdaya didepannya.
"Kamu tidak mengenal ku? Oh atau kamu mau menipuku!" Wanita itu menampar pipi Asya dengan kuat.

Plak!

Asya merasakan sakit yang luar biasa dipipi kirinya, ia menatap nanar wanita didepannya.
"Saya benar-benar tidak meng-"

Plak!

Kembali pipi Asya ditampar, kali ini pipi kanan.
"Kalau begitu, kenalkan. Namaku Feng Min." Wanita itu mengelus pipi Asya yang memerah.

"Wanita yang pernah kamu rebut suaminya," Lanjutnya meludahi wajah perempuan yang begitu ia benci.

"Bagaimana? Kamu tidak mungkin melupakan wajahku Rasya, wajahku yang menangis karena takut ditinggalkan oleh suaminya." Feng Min tidak akan pernah melupakan, bagaimana Rasya tertawa penuh kebahagiaan dibelakang suaminya.

Sedangkan ia sendiri berlutut didepan suaminya sendiri, memohon agar tidak ditinggalkan hanya karena wanita lain.

"Rasya?" Mata Asya melotot mendengarnya, ini ulah Rasya lagi!

"Anda salah paham! Rasya itu buk-"

"Diam!" Feng Min berteriak karena mulai emosi.

Wanita itu berdiri dan mengambil salah satu jerigen putih yang ada diruangan itu.
"Wajahmu yang cantik ini lebih baik kita hancurkan, dari pada wajah ini menyakiti wanita lain. Kamu setuju dengan ucapan ku kan Rasya?"

Feng Min tersenyum seraya membuka tutup jerigen itu dengan hati-hati.

Bau menyengat tercium dihidung Asya tak kala Feng Min berhasil membuka jerigen itu.
"Asam klorida?" Jantung Asya berdegup kencang begitu mengenali bau menyengat itu.

"Oh, kamu tau." Feng Min tertawa terbahak-bahak.

Dengan sekuat tenaga Asya mundur kebelakang, ia rasanya mau menangis begitu menyadari niat wanita ini.

Sedangkan Feng Min yang melihat itu berdecak.
"Kamu takut sekarang? Tapi kamu berani merebut suami ku?" Perlahan Feng Min menghampiri Asya dengan jerigen ditangannya.

"Aku tidak masalah jika aku masuk penjara setelah ini, asalkan kamu menghilang dari dunia ini, apapun akan aku lakukan." Feng Min sudah bersiap-siap menyiram wanita dibawahnya dengan bahan kimia ditangannya.

"Akhhh!"

__________

"Bagaimana bisa Asya diculik!"

Aku Tokoh Utamanya : Penyesalan II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang