BAB 7 | Maaf, Aku Sudah Gila

157 34 5
                                    

"Maaf, aku nggak sengaja," ujar Zefran sekali lagi seraya merapatkan kedua telapak tangannya. Pria itu terlihat tulus mengatakan maaf.

Jane sebenarnya masih kesal karena pria asing yang dia bahkan belum tahu siapa namanya itu sudah menyentuhnya. Tapi sekali lagi pria itu benar, dia tidak sengaja, dia tadi bergerak secara alami murni karena ingin menolong dirinya yang sekali lagi nyaris terjungkal. Mungkin saja kali ini bisa lebih parah kalau saja pria itu tidak sigap tadi.

"Iya sudah, lupakan." Tanpa sadar Jane mendekap diri sendiri, pipinya yang putih bersemu merah muda.

Zefran sepakat, dia mengangguk.  "Well, kita belum sempat kenalan. Namamu?" tanya pria dengan rambut kecoklatan itu sembari mengulurkan tangannya.

"Ah, kamu benar. Aku sudah dua kali buat masalah tapi aku bahkan belum mengenalkan siapa diriku, ya." Jane menepuk jidatnya sambil lalu, dia mengakui kesalahannya lagi.

"Namaku Jane Natalie, panggil saja, Jane." Wanita cantik itu membalas uluran tangan Zefran dengan senyum mengembang di wajahnya.

"Desember?" tebak Zefran.

"Apanya?"

"Kamu lahir saat natal?" Zefran memosisikan dirinya di atas sofa, membuat dirinya senyaman mungkin di sana.

"Oh, bukan. Natalie diambil karena orang tuaku suka suasana natal yang penuh kehangatan, begitu kurang lebih."

"Kamu lair bulan apa kalau begitu?" Zefran sengaja mencari topik pembicaraan sembari menunggu salah seorang dari pegawai di Coffee Shop menghubunginya.

"Kamu penasaran sampai segitunya ya? Mau tahu atau mau tahu banget?" goda Jane. Wanita yang dengan mudah bergaul ini tanpa sadar sudah menjadi lebih akrab dengan pria asing di depannya.

Zefran menatap wajah dengan mata penuh binar itu dengan tatapan aneh. "Lupakan saja," ucapnya seraya mengibaskan tangan kanannya.

Jane tertawa. "Iya, iya, aku cuma bercanda, kok! Aku lahir bulan Mei," akunya.

Zefran hanya manggut-manggut tanpa mau melanjutkan obrolannya. Ponsel yang ia simpan di sakunya berbunyi dan bergetar. Segera dia melihat layar ponsel, seseorang mencoba menghubunginya lewat salah satu aplikasi chatting. Foto profil wanita cantik dengan mini dress berwarna merah muncul di layar ponselnya.

"Angkat saja," ucap Jane mempersilakan Zefran.

Manik biji kopi pria itu bertatapan, dia mengangguk mengiakan ucapan Jane.

"Tunggu sebentar, Jane." Pria bertubuh jangkung itu beranjak dari ruangan untuk mengangkat panggilan masuk di ponselnya.

Sambil menunggu Zefran kembali, Jane ikut teringat panggilan teleponnya dengan Geni beberapa waktu lalu. Jane segera melihat ponsel miliknya, di sana sudah ada beberapa panggilan tidak terjawab dan beberapa pesan masuk dari nomor Geni.

+62: [Jane, kamu di mana? Kamu bilang mau menghubungiku kan?]

+62: [Ayo kita ketemu, Jane. Aku bisa bilang ke orang tua kamu, kalau kita pacaran. Aku nggak mau kamu dijodohkan 🥲 ]

+62: [Jane, tolong angkat telepon aku.]

Alis Jane bertautan saat melihat nomor baru Geni di layar ponselnya, dia yakin nomornya berbeda dengan nomor yang tadi pagi dia telepon. Segera Jane mengecek panggilan ke luar dan panggilan masuk, dan dia benar, ada dua nomor baru yang belum ia simpan pada daftar panggilan di layar ponselnya.

"Bisa-bisanya aku salah telepon tadi!" pekik Jane.

Dia penasaran dengan nomor lain yang sudah dia hubungi. Tanpa pikir panjang dia segera menyimpan nomor baru Geni dan mencoba menghubungi ulang nomor lain dari daftar panggilan keluar.

Let's Get Married ✔️ (TERBIT) ‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang