Rasa sakit masih memenuhi tubuhku, sinar redup dari langit-langit Elven menyinari tempat ini. Udor berdiri di depanku, dia menatap tubuhku yang tersungkur layaknya sampah yang dibuang sembarangan.
"Karenamu... Karenamu ratu melawan perkataanku!! Karenamu ratu menjadi marah kepadaku... ALEXANDER!!!" Udor menendang perutku dengan keras. Rasa sakit semakin menggerogoti tubuhku.
"KHAKK!!" Aku memuntahkan darah segar. Rasa amis tak nyaman seketika memenuhi mulutku, aku mampu merasakan dan mencium darah yang terasa sangat tidak nyaman.
"Sejak kecil ratu selalu mematuhiku, tapi kali ini dia menolak bahkan sampai melawanku. Apakah kamu tau siapa penyebab semua ini?! ITU ADALAH DIRIMU!!!" Satu tendangan kembali dilancarkan oleh Udor dan kali ini mengenai wajahku. Hidungku meneteskan darah, ini adalah hal terburuk yang pernah ku alami sampai saat ini.
"Aku sudah cukup puas... Kalian silahkan bunuh dia, aku tidak ingin mengotori pakaianku dengan darah sampah sepertinya" Udor perlahan berjalan pergi dari hadapanku. Para demon mengeluarkan pisau dan telah bersiap untuk mengeksekusiku. Aku tak mampu bergerak, aku tak mampu melawan, hal yang bisa kulakukan adalah pasrah menerima takdir apabila aku harus mati disini. Aku sedikit menyesal karena telah pergi meninggalkan Ryoba. Harapan terakhirku saat ini adalah mampu melihat, mendengar dan menyentuh Ryoba untuk yang terakhir kalinya.
"Mari kita bunuh dia, tapi pastikan kematiannya menyakitkan" Para demon memegang tubuhku, leherku diangkat dan mata pisau diarahkan ke sana.
Aku telah pasrah, aku menarik nafas sedalam mungkin dan bersiap menahan rasa sakit yang akan segera merenggut nyawaku. Setidaknya itulah yang kupikirkan...
"Procellae Tonitruales" sebuah suara menggema dalam sunyinya malam, petir-petir menyambar kesegala arah. Suara petir menggelegar, sambarannya mengenai dan langsung menghanguskan semua demon yang berniat membunuhku. Dengan sisa-sisa kekuatanku aku mengangkat kepala menatap kearah langit. Seorang wanita dengan paras yang cantik dan rambut panjang terurai melayang disana. Rambutnya yang panjang berkibar layaknya bendera yang ditiup angin. Wanita itu perlahan turun, dia langsung memeluk tubuhku dengan erat, rasa hangat disertai wangi mawar yang semerbak sedikit mengurangi rasa sakit ditubuhku.
"Alex... Apakah kamu baik-baik saja? Aku mohon bertahanlah" Tidak lain dan tidak bukan wanita yang menolongku adalah Ryoba. Dia memeluk dan menyandarkan tubuhku dalam pangkuannya. Tetes air jatuh ke wajahku. Aku langsung menatap wajahnya dan terkejut melihat Ryoba yang sedang menangis. Matanya yang berkilau mengeluarkan air mata.
"Ra-ratu!!" Udor terkejut bukan main melihat Ryoba yang bisa mengeluarkan sihir petir sekuat itu sampai mampu membunuh banyak demon sekaligus.
"Apa sebenarnya yang terjadi.. bukankah sihir yang mampu ratu keluarkan adalah sihir api tingkat tinggi dan sihir cahaya?! Tapi bagaimana bisa kau mengeluarkan sihir berelemen petir? KAU MONSTER!!!" Udor masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya, rasa takut mewarnai suaranya.
Biasanya jumlah elemen sihir yang mampu dikuasai oleh iblis berjumlah dua macam. Itu juga sudah termasuk iblis spesial, karena rata-rata iblis di dunia bawah hanya mampu menguasai satu elemen. Wajar saja jika Udor terkejut dengan sihir milik Ryoba. Sebenarnya aku juga terkejut bukan main karena selain sihir api hitam yang sudah luar biasa sulit untuk dipelajari, sihir cahaya yang sulit untuk dikendalikan, sihir angin untuk membuatnya melayang diudara dan sekarang dia bahkan mampu mengeluarkan sihir berelemen petir yang menjadi elemen keempat Ryoba.
"HAHAHA!!! Monster? Aku? Siapa yang lebih mirip monster diantara kita paman UDOR?! Apakah seorang ratu succubus yang ingin melindungi rakyatnya, ataukah seorang penasehat kerajaan yang menghajar seorang pemuda sampai nyaris tewas?" Ryoba menunjukan ekspresi yang mengerikan di wajahnya. Aura kebencian dan juga dendam yang membuat bulu kuduk berdiri memancar darinya. Ryoba berusaha menahan emosi sembari menggigit bibir bawahnya hingga berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Would You Do If Your Girlfriend Was A Succubus..??? [ END ] ( Book 1 Of 3 )
RomanceElven city, siapa sangka aku akan mendapat sesuatu yang sangat menarik saat pertama kali tiba di tempat ini. Apakah ini sebuah kesalahan? Ataukah sebuah takdir? Aku akan menjaganya dengan segenap tenaga, akan kubuat dia tertawa dan suatu saat nanti...