Waktu telah menunjuk tengah hari, aku berdiri diam mematung di depan pintu masuk istana. Aku memandang langit-langit Elven dan sedikit mengenang kejadian yang telah terjadi. Aku mengenang semuanya mulai dari saat aku datang, bertemu Ryoba, bahkan sampai membunuh Udor.
"Alexander" sebuah panggilan memecah lamunanku, aku langsung mengarahkan pandangan menuju sumber suara.
"Ahhh ternyata Alger, apa kau membutuhkan sesuatu?" Orang yang memanggilku ternyata adalah Alger. Dia menghampiriku, tubuhnya yang besar dan berotot terlihat sangat cocok dengan jabatannya.
"Tidak, bukan begitu. Aku hanya ingin menyapamu, ngomong-ngomong apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya Alger yang terlihat penasaran.
"Aku hanya sedang menunggu seseorang, kami berencana untuk pergi berkeliling kota Elven"
"Seseorang? Hmm jangan-jangan orang itu adalah ratu?" Alger sangat hebat, dia mampu menebak dalam satu kali percobaan. Entah itu karena kemampuannya, atau memang terbaca jelas karena aku tidak memiliki kenalan lain disini.
"Wahh Alger, itu benar sekali. Ratu berencana mengajak-ku berkeliling agar aku lebih mengenal tempat ini"
"Ahh ternyata begitu. Yaa setidaknya itu akan mengulur waktu agar para pelayan mampu mempersiapkan kejutan ulang tahun untuknya"
"Iya itu bena- Heeee!! Ulang tahun?! Apa maksudmu?!" aku terkejut dengan ucapan Alger.
"Kau tidak tau? Besok adalah tanggal sembilan agustus, dengan kata lain besok adalah tanggal ulang tahun beliau" jawabnya.
"Gawat, aku benar-benar tidak tau. Alger apa yang harus kulakukan?" Aku meminta saran kepada Alger tentang apa yang harus kulakukan untuk membuat Ryoba senang.
"Bukankah kalian akan pergi bersama? Gunakan kesempatan ini untuk melihat hal-hal yang disukainya, lalu berikan itu sebagai hadiah"
"Alger kau jenius. Terimakasih, kau adalah yang terbaik" Aku langsung menyetujui ide Alger.
"Tidak perlu dipikirkan. Sebagai sesama pria, bukankah kita harus saling membantu" Alger tersenyum tulus sembari mengacungkan ibu jarinya. Berbeda dengan Udor, Alger tidak mempermasalahkan jika aku begitu dekat dengan Ryoba.
"Hey kalian~ apa yang sedang kalian bicarakan disini?" Ryoba keluar dari istana dengan mengenakan gaun santai pendek berwarna kemerahan seperti rambutnya, Make Up tipis natural menghiasi wajah dan menambah kecantikannya.
"Selamat siang yang mulia, kami hanya sedikit berbincang tentang betapa indahnya siang ini" Alger menjawab sambil memberi hormat kepada Ryoba.
"Hmm apakah itu benar Alex?" Ryoba bertanya sekali lagi kepadaku demi memastikan kebenarannya.
"Uhn... Itu benar"
"Baiklah kalau begitu, aku mempercayai kalian" Ryoba langsung meraih dan menggandeng lenganku.
"Apa kalian ingin pergi bersama?" Alger bertanya kepada Ryoba seakan tidak mengetahui apa-apa.
"Seratus untukmu Alger!! Aku berencana mengajak Alex berkeliling, aku berharap kau tidak mengikuti kami dan aku serius tentang itu" Ryoba memberi kode keras agar Alger tidak mengikuti kami berdua.
"Ba-baik yang mulia... Setidaknya saya bisa sedikit tenang saat tau Alex berada disisi anda"
"Arigatoo Alger" Ryoba menarik lenganku dan kami langsung pergi bersama keluar dari gerbang istana. Ryoba terllihat sangat senang, dia bersenandung di jalan layaknya anak kecil yang dibelikan permen. Setelah kurang lebih lima menit meninggalkan istana, kami akhirnya tiba di pusat kota Elven. Suasana yang ramai dan suara orang-orang yang sedang melakukan aktivitas jual beli memenuhi telinga. Ryoba berhenti sejenak memikirkan kemana kami akan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Would You Do If Your Girlfriend Was A Succubus..??? [ END ] ( Book 1 Of 3 )
RomanceElven city, siapa sangka aku akan mendapat sesuatu yang sangat menarik saat pertama kali tiba di tempat ini. Apakah ini sebuah kesalahan? Ataukah sebuah takdir? Aku akan menjaganya dengan segenap tenaga, akan kubuat dia tertawa dan suatu saat nanti...