Pagi telah tiba, sinar matahari menembus jendela. Aku menatap Ryoba yang telah terbangun dan sedang memasang pakaiannya. Karena Ryoba selalu tidur dalam keadaan telanjang entah kenapa aku seperti mulai terbiasa.
"Ahh, selamat pagi sayang~ Muachh~" Ryoba yang menyadari bahwa aku telah bangun datang menghampiri dan langsung mencium keningku. Kami layaknya pasangan suami istri yang siap memulai hari.
"Pagi~"
*Duk duk duk*
Suara ketukan pintu terdengar, Ryoba yang sedang memasang anting di telinganya menjawab dengan sedikit meninggikan suara.
"Iya ada apa!!"
"Mohon maaf mengganggu waktunya nona, tapi kita kedatangan tamu penting dan dia sedang menunggu di Lobby istana" Sahut suara dibalik pintu.
"Baiklah Alex akan segera kesana!!"
"Baik nona!" Orang yang berdiri di depan pintu terdengar melangkah pergi meninggalkan tempatnya semula.
"Sayang, bisakah kamu menyambut tamu kita? Sebentar lagi aku akan menyusul" Mendengar perkataan Ryoba aku langsung berdiri dan memasang baju. Karena aku seorang pria, aku tidak memerlukan waktu yang lama untuk memasang baju. Saat dirasa sudah selesai, aku bersiap pergi menghadap tamu. Namun, tangan ku ditahan oleh Ryoba.
"Hey tunggu sebentar, dasimu belum rapi~" Ryoba merapikan dasiku dan memberikan ciuman hangat untuk menyemangatiku. Aku pernah melihat ini sebelumnya, saat aku kecil ibuku melakukan hal yang sama kepada ayahku. Dia selalu membetulkan dasi suaminya itu sebelum berangkat kerja.
"Haik sudah rapi~ Kau terlihat tampan"
"Terimakasih sayang. Kalau begitu aku pergi dulu"
"Uhn... semangat"
Aku pergi keluar dari kamar dan langsung menuju ke lobby istana. Setibanya disana, aku melihat seorang pria tampan yang kira-kira berumur dua puluh tahunan sedang berdiri bersama tiga orang yang aku yakin adalah asisten atau pelayannya. Pria itu terlihat cukup tinggi, meskipun tubuhnya tak terlalu berisi. Rambutnya berwarna hitam kecoklatan, pria itu berpakaian sangat elegan dengan baju berwarna putih. Aku menuruni anak tangga dan menyambutnya.
"Selamat pagi. Mohon maaf yang sebesar-besarnya, dikarenakan yang mulia sedang bersiap-siap, beliau tidak bisa menyambut anda secara langsung dan saya diutus untuk menggantikannya" Aku menyambut mereka dengan gaya formal kerajaan sembari menempelkan tangan di dada dan juga tidak lupa sedikit membungkuk.
"Yahh sayang sekali... Padahal aku ingin dia yang menyambutku. Ngomong-ngomong siapa namamu?" Suara yang tidak begitu berat keluar dari mulutnya. Pria ini sepertinya bukanlah orang yang menyukai hal-hal berbau kekerasan, itu adalah penilaian yang kuambil setelah mendengar suaranya yang santai dan cukup lembut.
"Maafkan kelancangan saya yang lupa memperkenalkan diri. Namanya saya adalah Alexander... Alexander Diablo" Setelah aku memperkenalkan diri, raut wajahnya berubah seratus delapan puluh derajat. Terlihat rasa tidak nyaman, jijik dan juga merendahkan dari wajahnya itu. Aku menyadari bahwa pria ini termasuk orang yang sangat mempermasalahkan marga keluarga.
"Alex... Siapa itu?" Suara wanita dewasa bergema dari kejauhan. Tidak lain dan tidak bukan itu adalah suara Ryoba. Dia perlahan berjalan menuruni anak tangga dan nampak terkejut setelah melihat pria yang berdiri di depanku.
"Yoo... Selamat ulang... Sayang~" Pria itu langsung menghampiri Ryoba dan mencium tangannya.
Hatiku terasa sesak, mendengar pria itu memanggil Ryoba dengan panggilan sayang membuatku serasa ingin meledak. Tanpa disadari aku menatap tajam kearah pria itu seperti siap membunuh. Seketika pelayannya mengelilingi tubuhku dan mengacungkan pedang kearah leherku. Leherku dikelilingi tiga bilah pedang yang siap melukaiku kapan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Would You Do If Your Girlfriend Was A Succubus..??? [ END ] ( Book 1 Of 3 )
RomantizmElven city, siapa sangka aku akan mendapat sesuatu yang sangat menarik saat pertama kali tiba di tempat ini. Apakah ini sebuah kesalahan? Ataukah sebuah takdir? Aku akan menjaganya dengan segenap tenaga, akan kubuat dia tertawa dan suatu saat nanti...