✿๑•... ALLETHEA ...•๑✿
"Luka di hati tidak akan pernah sembuh jika terus mengingatnya, ada waktunya melihat kebelakang tapi tidak untuk di bawa kembali, lupakanlah meski tidak mudah, dan relakan meski membutuhkan waktu.."
A novel by Ad_ebintang 🌟
___________________________
Aluna tak bisa berkata-kata, Aluna tau ia bodoh, tapi hal yang ada di hadapannya matanya kini begitu jelas. Jadi, makam ini benar adalah makam dari ibunya Hiro. Aluna mendongakkan kepalanya, lagi-lagi ia terdiam, saat melihat sebuah lukisan terpajang di atas nisan makam itu. Lukisan wajah yang tak asing. Aluna mengamati wajah yang terukir indah di dalam lukisan itu. Aluna yakin, ia pernah melihat wajah itu sebelumnya. Sesosok wanita, dengan rambut hitam panjang dan wajah yang berseri indah.Beberapa detik kemudian Aluna sadar, lukisan itu adalah lukisan terpajang di dalam ruangan gelap saat pertama kali Aluna bertemu dengan Hiro, jadi tak heran kenapa lukisan besar itu di tutupi oleh kain hitam transparan, itu karena orangnya sudah tiada. Dan semuanya jelas sekarang, Aluna akhirnya mengerti kenapa dia dan Hiro bisa bertemu di sana, saat pertama kali kembali dari akademi, Hiro tentu saja akan langsung memberikan penghormatan kepada Sang Ibundanya, Selir Abigail.
"Dia Ibuku," jelas Hiro tanpa di minta.
"Kenapa?" derca Aluna sesaat. Hiro mendongak jelas ia terkejut kenapa? Maksudnya, kenapa Aluna mengucapakan kata itu. "Kenapa, Selir Abigail tiada?" tanya Aluna, terkesan tak bermoral namun itulah Aluna. Pertanyaan blak-blakan-nya ini seharusnya membuat sesosok sakit hati. Tapi tidak dengan Hiro, yang mana Hiro terlihat biasa saja.
"Kau akan mengetahuinya, segera.." lirih Hiro dengan penegasan di akhir kalimat. Aluna menoleh menatap pupil mata Hiro. Ia merasakan aura berbeda terpancar dari mata Hiro, pria itu seakan menjelaskan sesuatu yang sukar untuk di mengerti. Membuat Aluna lagi-lagi mempertanyakan, ada apa dengan Carlotte ini sebenarnya?
"Hari sudah sangat malam, cukup berdukanya. Ayo kita kembali, Luna," ajak Hiro dengan nada yang ramah.
Aluna mengangguk, dan berjalan di belakang Hiro. Menuju ke Emerland, kastil Carlotte.
Keduanya berjalan santai menyusuri gemerlap lampu-lampu yang berjejer rapi menghiasi jalanan masih di dalam kawasan area gerbang kerajaan.
Sesampainya, saat memasuki kastil. Aluna ternyata sudah di sambut hangat oleh mereka, para dayang yang setia menunggu akan kehadiran Aluna. Aluna tersenyum tipis ia berjalan melenggang masuk lebih dalam melewati lorong lumayan kerajaan yang lumayan gelap. Bersama Hiro di sampingnya. Rupanya kastil ini begitu besar bagi langkah Aluna. Ia sekarang bahkan sudah ngos-ngosan berjalan kesana kemari seharian ini.
Namun sedetik kemudian, langkahnya terhenti, saat mendengar suara panggilan nama yang tak asing. "Aluna, kemari.."
Aluna menoleh, ia pun tersenyum mendapati Isabella yang tampak menunggunya di samping meja makan. "Mama membuatkan sup Ashley, untuk mu." Isabella menambahkan, seraya memindahkan makanan yang ada di pancarkan kecil itu ke dalam dua mangkuk batu. Tanpa pikir panjang Aluna pun berjalan menghampiri.
Ia segera duduk di atas kursi mewahnya dan mengambil garpu, bersiap menyantap makanan miliknya sekarang.
"Hiro." Aluna menyadari Hiro yang awalnya berdiri akan pergi dari sana. Namun langkahnya terhenti saat Aluna memanggil. Hiro menoleh, dengan tatapan sendu.
"Ayo, kau pasti kelaparan. Bergabunglah dan makan sup-nya, Hiro," ajak Isabella kepada Hiro.
Hiro sontak terkejut, ekspresinya malahan membuat Aluna lebih terkejut, memangnya kenapa. Apakah karena Hiro adalah seorang anak selir sehingga ia tidak pantas untuk makan dengan seorang ratu masa depan.
"Kenapa bengong begitu? Ayolah Hiro kau pasti akan menyukainya!" ajak Isabella lagi.
Hiro terdiam, melihat ketulusan yang terpancar dari mata Isabella. Ia pun tersenyum hangat, "Terima kasih, Ibu Ratu." Ia benar-benar merasa bahwa ibu tiri yang ia miliki adalah sesosok wanita yang begitu baik, setidaknya tidak sama dengan tulisan takdir yang membelenggu ini. Dan akhirnya memutuskan untuk ikut makan di sana. Sebenarnya hanya itu yang Aluna ingin, kehangatan kekeluargaan. Ia sangat senang dengan keharmonisan ini, walau mungkin saja ini adalah keharmonisan sepihak.
✿๑•......•๑✿
Hari semakin larut, suara jam dari menara Emerland terdengar berdetak lebih keras. Suasana menjadi syahdu saat sendu membuat semua orang terlelap.
Di dalam kamarnya, Aluna tau seseorang datang. Sesosok tinggi dengan rambut yang di gerai panjang, itu Isabella, ia tampak tengah merapikan beberapa atribut yang terpajang di atas meja Aluna. Sebelum kemudian duduk di samping ranjang putrinya itu. Isabella menatap sayu seraya menyenandungkan sebuah nada.
Aluna tau itu semua, ia merasakannya, namun matanya terlalu malas untuk membuka. Aluna tetap lelap dalam pelukan hangat Isabella. Namun sesuatu terbesit di pikirannya, senandung itu seolah tak asing. Aluna seakan pernah mendengarnya, sesuatu yang tak terlupakan namun sangat susah untuk diingat. Ia berbaring lembut di tengah belaian Isabella. Begitu hangat dan menenangkan.
Disisi lain nampak Hiro yang tengah menulis dengan damai di atas kertas berwarna kecoklatan. Ia menggoreskan tinta itu menggunakan sehelai daun bambu.
Tetes demi tetes tinta hitam itu tergores, membentuk suatu desiran indah dalam rangkaian kata seribu bahasa.
"aku masih ingat betul wajah yang biasanya tersenyum itu menjadi pucat pasi dan kaku.
Aku masih ingat mata yang biasanya memandangku dengan riang sekarang tertutup dengan rapat, masih bisa ku ingat dengan jelas ucapan penyemangat yang tersampaikan dari bibirnya yang sekarang terkunci itu.
Rasanya ingin berkata berapa harga yang harus ku bayar untuk membuatnya kembali?"
Tulisan dari goresan kata yang di buat oleh Sang Anak Selir ini. Ia berdiri dari tempat duduknya setelah membersihkan tinta yang terciprat. Hiro meniup lentera yang tergantung di dinding kamar seraya menutup pintu dengan rapat.
Kakinya nampak mencoba untuk tegar, matanya pun menatap dengan sayu, "ku mohon, setidaknya jangan ambil dia juga, tuhan..."
BERSAMBUNG______________________
✿ Aluna De Forgers Charlotte
✿ Isabella De Forgers Charlotte
✿ Alhandra De Forgers Charlotte
✿ Hiro Forgers_______________________________
Akun sosmed Author:
Tiktok: Ad_ebintang
Instagram: _ebintang
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLETHEA [END]
Fantasy"Apakah hati masih bisa patah ketika jantung berhenti berdetak?" Aluna, seorang putri kerajaan yang malah menghindari kata "Tuan Putri" karena menurutnya menjadi putri di sebuah kerajaan itu adalah sebuah hukuman, itu sangat mengekang dirinya dan...