Pov Porsche
Aku tidak bisa tidur sama sekali semenjak kepulangan Kinn dari rumah sakit . Aku pun tidak keluar untuk sarapan atau makan siang .
Tok...tok...tok...
"Ini ibu sayang"
Aku mengusap air mata ku dan membuka pintu nya
"Apa ibu boleh masuk ?"
"Mmm"
Aku masuk duduk di tepi ranjang dan ibu pun mengikutiku
"Apa kau sedang bertengkar dengan Kinn"
Aku menggelengkan kepala ku walau lebih sering aku menunduk
Pada saat di Amerika , aku dan Kinn pernah membicarakan bagaimana mengatasi jika sedang bertengkar . Kinn bilang kalau bisa jangan membuat orang lain tau cukup kita berdua tetapi jika memang tidak ada jalan keluar dari permasalahan nya diperbolehkan berbicara asal dengan orang yg sudah mengerti akan pernikahan
"Ceritakan sayang" ibu memegang pundak ku dan menatapku
Apa sebaiknya aku berbicara padanya
"Maaf kan Kinn jika egois, di sini, di keluarga ini memang sudah turun temurun hal egois apalagi cemburu" ibu membuang nafas berat
"Ibu , Apa aku salah... jika aku mengambil program hamil ?" Sejujur nya aku tidak ingin membicarakan ini
"Kau ingin mempunyai keturunan ?"
"Mmm"
"Mengapa Porsche ?"
Aku menatap nya dengan keberanian tetapi air mata ku terus menetes
"Tidak ada alasan , hanya saja aku menginginkan anak dari Kinn" kataku lirih
Ibu mengusap air mata ku
"Ibu paham Porsche"
"Apa kau sudah Konsultasi ke dokter kandungan ?"
"Sudah" aku mengangguk
"Sudah sejauh mana , jika ibu boleh tahu Porsche?"
"Dokter bilang, aku jangan terlalu berharap karena aku mempunyai luka di perut akibat penculikan, itu bisa saja membuat ku tidak bisa hamil tetapi aku selalu mengikuti saran dokter"
"Sudah berapa lama sayang ?"
"Hampir tiga bulan"
"Ibu mengerti Kinn tidak menginginkan anak dari mu bukan berarti Kinn tidak mencintaimu Porsche" ibu memegang tanganku
"Iya aku tau itu bu"
Air mata ku terus mengalir, seandainya ibu ku masih hidup mungkin saat ini yg menasihati ku ibu ku sendiri . Aku bersyukur mempunyai ibu mertua seperti nya .
"Kinn hanya tidak ingin kau terluka sayang, hamil dan melahirkan tidak mudah seperti kau ucapkan dan inginkan"
Aku hanya mengangguk
"Kau sudah menikah dengan Kinn, jika bertengkar usahakan jangan pindah kamar tetap di satu kamar"
"Tetapi aku di diamkan oleh Kinn dari rumah sakit dan sekarang Kinn mengunci pintu nya"
Aku mengusap air mata ku
"Kembalilah ke atas , atau ibu ingin panggilkan Kinn" ibu bangun dari duduk nya
"Tidak , tidak usah" aku memegang tangannya kembali ketika ibu ingin bangun
"Kalau begitu , ibu kembali ke kamar . Nnti makan malam bersama" ibu memegang pundakku dan keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYAKINAN HATI S2 (KINNPORSCHE)
FanfictionS2 nya di sini iya guys Happy reading 🥰😍❤️ Cerita ini terinspirasi dari KPTS - OMEGAVERS - MAFIA - POSESIFF - ROMANSA - BXB - 🔞 dibaca sesuai umur iya guys homopobic dilarang keras !!!