PROLOG

26 8 4
                                    

"Stop it Mom! Kau membongkar Walk in Closet millikku" Seru Eva pada Anna. Wanita setengah baya yang tanpa dosa tengah mengobrak abrik lemari pakaiannya

Eva terlihat kesal ketika memungut beberapa gaunnya yang berserakan di lantai.

"Oh, ayolah sayang Mommy hanya membantumu untuk memilihkan gaun yang pas kita akan  bertemu dengan Tuan Leonard sahabat kakekmu" Ujar Anna santai. Tidak memperdulikan Eva yang tengah berjongkok di bawahnya.

"This is serious mom" Gadis itu memutar bola matanya menolak setuju dengan perkataan Anna "Aku bisa melakukannya sendiri"

Anna berhenti sebentar dari aktifitasnya menoleh pada Eva sembari berkacak pinggang " Ahaa, kau mengatakannya bisa melakukannya sendiri?" Ucap Anna. Sembari  tertawa mengejek Eva.

"Jangan harap kau bisa membohongi Mommy, Lagi Ev. Terakhir kali kau menggunakan pakaian senammu untuk acara makan malam bersama keluarga Fernando dan kau tahu,  Mommy tidak bisa menahan malu karena ulah konyol mu itu"

Eva berdecak, bibirnya berkedut menahan tawa kala ia mengingat bagaimana Tony Fernando menatapnya dengan jijik. Well, bukankah itu sangat bagus ? Eva tidak perlu bertunangan dengan si pemabuk Tony.

Eva sedikit kecewa pada Anna karna tidak pandai melihat apa yang baik. Namun Eva memahami situasinya. Anna punya banyak masalah keuangan yang mendesak. Tapi itu bukan sepenuhnya salahnya, salahkan perusahaan IC Diamon  milik keluarganya  yang bangkrut saat ini dan Anna harus membayar semua kerugian yang di timbulkan oleh para pekerja korupsinya. Wanita itu harus mengorbankan anak satu-satunya demi memulihkan keadaan yang kacau itu.

Anna beralih untuk duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan Walk in Closet milik Eva. Ia menghela nafasnya berkali-kali. Lalu mencoba berbicara pada Eva dengan lembut. Gadis itu masih berdiri di tempatnya, memasukkan tangannya kedalam kantong celana Jeansnya dengan Rambut cokelat yang di kuncir, dengan dua potongan poni yang di biarkan membelah wajahnya yang cantik. matanya menatap Anna yang tengah duduk di depannya.

"See Mommy tidak pernah menuntut mu  melakukannya, untuk membayar hutang perusahaan. Mommy hanya berfikir jika Suatu hari Mommy tidak bisa melunasi hutang kita, Mommy tidak ingin kau terseret dan ikut tercemar maka dari itu Mommy menyarankan mu  untuk cepat mendapatkan keluarga baru. Lagi pula malam ini kita hanya akan menemui sahabat kakekmu itu. Dia ingin melihatmu setelah sekian lama" Ucap Anna dengan wajah  sedih.

"what do you mean mom? " Eva menyadari perkataan Anna  yang berubah serius  hingga Ia langsung menghampiri Wanita itu untuk duduk di dekatnya, memegang tangannya.
Ia menatap wajah Anna dengan lekat. Bagaimana bisa wanita ini berfikir seperti itu ?
Eva tidak pernah ingin tahu bagaimana perasaan Ayah pada anaknya karena selama ini Eva tidak pernah melihat wajah lelaki yang sudah menelantarkan dirinya dan juga Anna.

Tapi saat mendengar kata perpisahan, Eva tidak ingin itu terjadi. Anna adalah keluarga satu-satunya yang ia miliki. Semenjak ia dan Ana tidak di akui dalam keluarga Adams, Eva berjanji takkan putus asa dan akan berjuang bersama Ibunya apapun yang terjadi.

"Mom, apapun yang Mommy lakukan Eva akan menyetujuinya. Dengan satu syarat—"
Kalimat Eva menggantung sesaat ketika Anna mengangguk pelan.

"Jangan pernah menungkit hal yang harus membuat Mommy untuk pergi."

"Ok Baby Mommy berjanji" ucap Anna sembari memeluk Eva, ia menangis. Rasa sesak itu kian tak terkendali. Bagaimana bisa mereka baik-baik saja saat semua salah sedang merundung.

Eva berjanji siapapun yang nanti yang bersedia menolong mereka, Ia berjanji akan menjadikannya suami.. tidak perlu tampan. Tapi Cukup bisa mengeluarkannya dari masalah ini.

#TO BE CONTINUED

YOU ARE THE ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang