Suasana di ruangan yang didominasi warna cokelat tua semakin memanas. Hampir semua pasang mata menatap ke satu arah. Seorang gadis berambut cokelat dan bermata cokelat terang. Saat ini gadis itu menatap bingung seorang pemuda yang berada di depan. Karena perkataan pemuda itulah, banyak yang melihat kearahnya."Anu ... maksud dari yang terpilih itu bagaimana?" tanya gadis itu kepada pemuda di depan. Kegugupan sangat terlihat sedang melanda dirinya.
Hati si gadis berteriak minta tolong agar yang lain berhenti menatap dirinya. Ia semakin merasa tertekan di tatap lekat-lekat begitu.
"Biar aku yang menjelaskan." Pemuda bermata ungu gelap mengangkat tangannya. Berdiri dengan girang sambil menatap gadis yang duduk di sebelahnya.
"Alsa di Kerajaan ini memiliki satu ramalan yang sangat dipercayai rakyat sekitar. Ramalan itu sudah ada sejak puluhan tahu. Berisikan bahwa ketika Ras Iblis menyatakan peperangan maka yang terpilih akan datang dan membantu. Ada lima orang yang berasal dari tempat dan dunia yang berbeda. Dengan kedatangan kelima orang tersebut, pihak Kerajaan akan pasti memenangkan peperangan. Ras Iblis akan berada di bawah kekuasaan Kerajaan," jelas pemuda ungu gelap itu.
Mendengar penjelasan barusan Alsa berpikir keras. Dengan begini bukankah berarti ia harus berada di garis depan? Tidak, tidak, tidak. Alsa tidak mau berada di tempat paling mematikan saat perang. Kenapa harus dia yang menjadi terpilih? Apa kehebatannya? Tidak ada selain handal membuat bubur untuk orang sakit.
"Kau pasti bertanya-tanya bagaimana mengetahui yang terpilih. Dalam ramalan juga dikatakan ciri khas dari setiap orang yang terpilih. Pertama memiliki warna mata yang unik. Berelemen Air dan memiliki tanda lahir kristal biru. Kedua seseorang yang berasal dari ras Elf. Anak tertua dari sebuah keluarga. Memiliki elemen angin, mata hijau daun dan tanda lahir pusaran angin. Ketiga memiliki bekas luka di area leher. Berelemen tanah dan memiliki tanda lahir daun."
"Keempat berasal dari dunia lain. Seseorang yang berelemen api dengan warna aura samar. Memiliki tanda lahir seperti bekas bakar. Terakhir seseorang dari ras Naga. Memiliki elemen api dengan tanda lahir yang sama dengan orang keempat." Si pemuda kembali menjelaskan.
Ketika ciri-ciri orang kelima dijelaskan, sontak Alsa melihat ke arah Re. Apa Re juga termasuk dari yang terpilih? Karena pemuda itu berasal dari ras Naga.
Kembali fokus pada ciri-ciri yang lain. Alsa teringat ia memang memiliki tanda lahir seperti bekas bakar di lengan kiri bagian atas. Karena hal itu ia selalu menghindari memakai baju berlengan pendek. Enggan menjawab pertanyaan yang sama kerap kali seseorang melihat tanda lahir itu.
"Seperti yang dikatakan Roa tentang orang keempat. Alsa, kau memiliki tanda lahir tersebut. Auramu juga samar. Aku sudah memastikan bahwa kau yang terpilih bersama Leon malam tadi di menara sihir," ucap pemuda yang berada di depan.
Alsa masih tidak ingin mengakui bahwa ia yang terpilih. Sekali lagi, ia tidak mau ikut membantu perang. Apalagi berada di garis depan. Sepertinya ada yang salah.
"Zen, kau yakin tentang hal itu? Aku tidak pernah melakukan hal yang luar biasa di duniaku. Aku hanya pegawai kantoran biasa. Tidak ada yang spesial dalam diriku. Aku rasa ada yang salah," ucap Alsa berharap benar ada kesalahan.
Namun, gelengan pelan yang dilakukan Zen membuat bahu Alsa melorot. Wah. Ia sudah membayangkan bagaimana akan mati di Medan perang. Memegang pedang saja ia tidak bisa. Ini disuruh terjun ke peperangan secara nyata. Nyata!
Memang masih ada waktu untuk berlatih. Namun, Alsa bukan tipe orang yang bisa menguasai sesuatu dalam hal singkat. Ia diberitahu saat penjelasan mengenai perang, bahwa perang akan dilaksanakan 20 hari kedepan. Mengurangi satu hari semalam berarti sisa 19 hari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Because of the Light
FantasyTerpanggil ke dunia lain tidak pernah terpikirkan oleh Alsa. Baginya hal tersebut hanyalah cerita fiksi semata. Namun, ia malah terbangun di padang bunga asing setelah semalaman berpesta dengan teman-teman kantor. Bertemu beberapa orang berjubah bir...