one

41 8 1
                                    

Hello,

Disini Kidoryo bawa kembali fiksi dengan judul Completely Disappointed yang sebelumnya pernah di post di FFN beberapa tahun lalu dan kemudian di hapus karena beberapa alasan. Sekarang Kido bawa lagi cerita dengan yang judul yang sama tapi ada beberapa part yang Kido revisi :)

This story contains:

- abussive

- slander

- some (fictional) medical effect or illness

from the very first part, main character will being a preggy-man and of course boys love.

Everyone who just come in, read properly and be wise for leaving a comment. Thank you ^^

﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀

﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀

﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀

Kakinya ia luruskan, duduk di sofa yang empuk seraya melihat anaknya yang tengah sibuk dengan mainannya di ruang keluarga, membiarkan televisi menyala tanpa ada yang menonton dan ruangan yang semakin berantakan dengan mainan yang berserakan dimana-mana. 

Baekhyun mengelus perutnya yang sudah terlampau kentara. Muntah-muntahnya memang sudah tak lagi, namun ngidamnya semakin parah, setidaknya ia bersyukur atas itu, namun dirinya harus rela menelan beberapa kecewa ketika Chanyeol sibuk sehingga ia tak dapat memenuhi keinginannya.

Ia sudah mengundurkan diri dari kantor Chanyeol, karyawan disana memang tak berkata apapun mungkin karena status dirinya membuat mereka takut untuk berkata. Kini tak sekalipun ia menegur Chanyeol ketika ia mulai meninggalkan makan siangnya, membiarkan Jiwon tidur sendiri di kamarnya dan tidur larut setelah menyelesaikan tugas kantornya yang ia bawa ke rumah. Ia harus cukup tahu diri siapa yang membuat perusahaan suaminya diambang kehancuran waktu lalu.

"Papa, cake stroberiku mana?" tanya Jiwon dari dapur, Baekhyun yang tengah bersantai di ruang tengah menegang sendiri mendengarnya. Dia menghabiskan cake stroberi Jiwon tadi pagi sebelum Jiwon bangun. Diam sejenak untuk mencari alasan yang memungkinkan, diselingi rutukan dalam hatinya karena ia begitu menginginkan cake itu di bangun tidurnya.

"Eo? Apa tak ada?" balas Baekhyun, Jiwon berlari menghampirinya dan menggeleng ketika ia sudah sampai di hadapan Baekhyun. Bibirnya mengerucut sebal, tangannya terlipat di dada.

"Eopseoyo" jawab Jiwon lesu. Baekhyun tersenyum, mengelus surai Jiwon dengan lembut.

"Ayo kita beli cake baru!" ajak Baekhyun, Jiwon tak lagi bertanya setelah mendengar itu, ia melompat senang dan memeluk Baekhyun.

"Pakai jaketmu, sayang" ucap Baekhyun, Jiwon memberi sikap hormat membuat Baekhyun terkekeh. Jiwon pergi ke kamarnya mengambil jaket setelah Baekhyun membalas hormatnya. Ia tertawa senang sepanjang jalan, menggenggam tangan Baekhyun dengan erat dan sesekali bicara pada adiknya yang masih betah di perut Baekhyun.

"Pa, mengapa lama sekali? Apa tak bisa lebih cepat?"

Pertanyaan Jiwon membuatnya tersadar, lengkahnya semakin lambat seiring beban di perutnya bertambah. Ia menggeleng seraya memberikan senyum lembutnya, meletakan sebelah tangannya di perut,

"Baby Wo berat, sayang." Jawab Baekhyun lembut, raut wajah Jiwon berubah melunak. Ia menyentuh perut Baekhyun dengan raut sedih, mengelusnya dengan pelan dan mengadah pada papanya itu.

"Jika berat, mengapa tak suruh Wo keluar saja?"

"Kkkk, dulu Jiwonie disini selama 9 bulan. Maka Wo juga akan berada disini selama itu, ini baru enam bulan Wo disini."

Completely Disappointed [Revision Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang